Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kemungkinan Model Mengatasi "Pro-Kemerdekaan Hong Kong" Ditrapkan untuk Mengatasi "Pro-Kemerdekaan Taiwan" oleh Tiongkok

12 Juli 2020   19:48 Diperbarui: 13 Juli 2020   07:11 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: People's Daily Online en.people.cn

Seperti yang telah dituliskan pada postingan yang lalu pasca diloloskannya UU Keamanan Nasional Hong Kong yang lalu., maka terlihat adanya keredahan dari kerusuhan di Hong Kong. Tokoh-tokoh pesuruh Hong Kong pada kabur dan sirep.

Memang 6 tahun lalu ( 2014) ketika di Hong Kong telah terjadi "Occupy Central" yang oleh sebagian media Barat disebut "Revolusi Warna Yang Agung", sebagian mereka merasa senang dengan adanya gerakan ini, mereka berkeyinkan gerakkan ini akan segera menjalar ke seluruh Tiongkok daratan seperti di Timteng.

Namun oleh para pakar Tiongkok ini diyakini probabilitas kegagalan adalah 100%, karena menurut penilaian mereka, gerakkan ini jika tidak mempengaruhi ekonomi Hong Kong dan tidak mempengaruhi kehidupan rakyat Hong Kong, maka tidak ada yang peduli meskipun jika "Occupy Central" telah dilakukan selama 100 tahun. Tetapi jika memengaruhi penghidupan rakyat Hong Kong setiap hari, pada akhirnya rakyat Hong Kong akan bangkit untuk menghentikannya. Jika Hong Kong tidak dapat menyelesaikan masalah itu sendiri, maka pemerintah pusat Beijing dapat keluar dan menyelesaikannya, tidak ada yang luar biasa.

Dan tahun lalu ketika terjadi kerusuhan Tiongkok menganggapnya semua drama ini sebagai "lelucon" , karena semua drama yang dimainkan ini benar-benar kontraproduktif. Selama kerusuhan dan kekacauan, elemen-elemen Hong Kong, para perusuh memblokir jalan-jalan, memukuli penduduk tak berdosa yang tidak setuju dengan mereka, dan mengepung polisi penegak hukum, membuat bandara lumpuh.

Mengingat Hong Kong merupakan masyarakat kapitalis yang khas, warga biasa kebanyakan hidup dan pencahariannya dibayar berdasarkan jam kerja dan dibayar berdasarkan kerja harian. Dapat dibayangkan jika lululintas dan ketertiban umum yang mempengaruhi penghidupan orang banyak di ganggu dan dihambat, akibatnya Hong Kong akan terpukul keras.

Ini melanggar kepentingan sebagian besar rakyat Hong Kong dan juga menyebabkan kemarahan rakyat seluruh negeri Tiongkok daratan. Ini benar-benar suatu yang kontraproduktif.

Kemudian pemerintah pusat Beijing menegaskan bahwa jika situasi di Hong Kong semakin memburuk dan ada kekacauan di luar kendali pemerintah SAR Hong Kong, pemerintah pusat tidak akan pernah diam berpangku tangan.

Menurut ketentuan Hukum Dasar Hong Kong, otoritas pusat Beijing memiliki metode dan ruang gerak yang memadai dan kekuatan yang kuat untuk dengan cepat memadamkan berbagai gangguan yang mungkin terjadi.

Selain itu tampaknya krisis Hong Kong sebenarnya memberi Beijing jendela peluang, dengan memanfaatkan situasi dengan baik. Mereka memilah secara komprehensif dan memikirkan semua masalah yang ter-ekspos oleh kekacauan ini. Mereka melakukan penelitian besar dan mengumpulkan pendapat secara luas, di Hong Kong, di luar Hong Kong, pandangan dari think tank dalam negeri dan luar negeri, pendapat dalam dan luar partai PKT, publik, online, offline, ekonomi, politik, hukum, mereka juga mendengarkan pendapat ahli politik dan keuangan dan sebagainya.

Dan menemukan solusi holistik untuk semua jenis masalah dan menyembuhkan semua gejala dan akar penyebabnya, dan benar-benar dan secara komprehensif melakukan pukulan yang mantap dan kuat terhadap kekuatan "pro-kemerdekaan Hong Kong".

Kemudian benar-benar mentrapkan persyaratan keseluruhan "satu negara, dua sistem" secara komprehensif dan akurat. Yang masih dalam lingkup "Konstitusi Republik Rakyat Tiongkok" dan "Hukum Dasar" Hong Kong, tampaknya Beijing  memiliki cukup ruang untuk membuat rencana dan bergerak maju, dan membuat garis bawah (bottom line) dan garis merah yang baik, sebagai "Bendungan Berpikir".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun