Namun, sama sekali tidak mungkin bagi India untuk memperoleh sedikit manfaat dari negosiasi, Â jika invasi terjadi di daerah yang tidak dipersengketankan. Jadi sebenarnya apa yang diinginkan India?
Cara macam apa yang diharapkan India untuk menyelesaikan insiden Donglang? Dari sudut pandang India, apa tujuan terbaik untuk menduduki Donglang? Tetapi India tahu bahwa itu tidak dapat melakukan hal ini, jadi setelah insiden Donglang bulan Juni saat itu, India dengan cepat mengangkat masalah ini.
Dengan mengusulkan bahwa India akan menarik pasukannya, tetapi Tiongkok harus menghentikan masalah perbatasan dan pembangunan infrastruktur di daerah perbatasan. Sehingga terlihat pemikiran India yang sebenarnya. Selama Tiongkok menghentikan pekerjaannya di Donglang, maka tujuannya tercapai.
Jika tujuan ini tidak dapat dicapai, maka merusak proses penyelesaian perbatasan antara Tiongkok dan Bhutan, tujuan ini bagaimana pun harus tercapai. Jika tidak, maka harus dicari tujuan ke-empat.
India harus menciptakan dirinya satu korban, kemudian mengusahakan lebih dana pertahanan dan mencari lebih banyak dukungan dari AS, (apakah tewasnya tentara India kemarin juga beruhungan denganstrategi ini?). Â Dengan kata lain, yang paling diinginkan India adalah dapat menunda pembangunan jalan pertahanan perbatasan dan infrastruktur yang dibangun Tiongkok di daerah perbatasan.
Tetapi apakah India akan menghentikan pembangunan infrastruktur yang sebenarnya dikontrolnya? Ini jelas bukan masalahnya. Logika India sangat jelas bahwa pembangunan yang dilakukan Tiongkok mempengaruhi keamanan India, sehingga India berhak untuk melakukan intervensi.
Pembangunan yang dilakukan India tidak ada hubungannya dengan Tiongkok, jadi Tiongkok tidak mempunyai hak untuk campur tangan. Ini semua pemikiran India tentang masalah perbatasan. Salah satu yang paling aneh adalah bahwa India tidak pernah berpikir secara empatik.
Tampaknya bagi Tiongkok menghadapi ketidak mepatiknya India, mereka mengambil solusi sederhana, jika India tidak dapat mengambil inisitif untuk berpikir secara berbeda Tiongkok akan membantunya. Dengan menyadarkan betapa serius insiden semacam Donglang itu.
Jika pasukan India terus berada di Donglang maka menanggung konsekuensi serius. Dan insiden Donglang tidak akan berakhir hanya dengan penarikan pasukan dari wilayah Tiongkok.
Dari insiden Donglang tampaknya membuat Tiongkok memahami kembali pemikiran India tentang Tiongkok. Siapa yang oleh Tiongkok anggap sebagai teman, maka Tiongkok "dapat memahami beberapa masalah kecil dan kelemahan pada teman ini, dan tuan-tuan memperlakukan orang lain dengan kebajikan. Kami murah hati, tetapi jika kami menganggap seseorang sebagai lawan, maka sifat ini benar-benar berbeda." Sehingga membuat Tiongkok berpikir untuk menghadapi India sebagai musuh dan bukan mitra.
Sikap India Terhadap "One Belat and One Road (OBOR)" Initiative