Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Hong Kong Menjadi Medan Pertarungan AS-Tiongkok

30 Mei 2020   10:18 Diperbarui: 30 Mei 2020   10:12 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata dalam perang dagang dengan Tiongkok, AS dengan patuh telah menandatangani kesepakatan fase pertama selama setelah lebih satu tahun perundingan. Bahkan Tiongkok juga menambahkan klausul "force majeure" pada perjanjian tersebut, yang menetapkan bahwa jika ada faktor force majeure utama, Tiongkok dapat menunda pembelian produk pertanian AS.

Pandemi Covid-19, Memungkinkan Tiongkok Menunda Laju Pembelian Produk-produk AS.

Tiongkok dapat menunda pembelian produk pertanian AS, Trump berulang kali mengeluh di depan Fox News. Mengatakan Tiongkok tidak melakukan pembelian produk-produk AS yang dijanjikan, menjadikan Trump uring-uringan dan marah-marah, dan berulang kali disiarkan dengan mengeluh, tetapi mengapa Trump tidak berani membatalkan perjanjian dan mengadakan negosiasi baru?

Hal ini tampaknya karena Trump telah kehabisan senjata tarifnya, perang tarif tidak mungkin digunakan lagi. Ini merupakan perbandingan kekuatan perundingan AS-Tiongkok, meskipun AS tidak puas tetapi tidak berani untuk mengubahnya.

Labih-lebih sekarang AS mejadi epicentrum pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan kontraksi minus 30%, sedang Tiongkok kemungkinan akan ada keajaiban,  PDB Tiongkok akan melebihi AS pada tahun 2020, karena AS tidak berdaya pada tahun 2019.

Bagaimana AS akan berbuat terhadap Tiongkok sekarang? Dengan perdagangan Tiongkok yang surplus US$ 40 milyar tampaknya AS tidak bisa untuk mendikte atau mengendalikan Tiongkok lagi.

Sanksi terhadap Hong Kong tidak efektif biaya, dan sanksi terhadap Tiongkok tidak ada artinya, dan bahkan terkena pembalasan. Ini adalah situasi aktual yang dihadapi Trump.

Tentu saja, AS telah ditampar oleh Tiongkok, sehingga terjadi banyak kerusuhan dalam negerinya, hanya saja AS tidak mengungkapkannya.

Namun bagaimanapun sanksi terhadap Tiongkok diperlukan, sehingga terhadap perusahaan logistik kecilpun harus diberikan sanksi dan juga terhadap Ali Baba dan Tencent dll.

Kemudian dengan pendanaan perusuh anti-Tiongkok di HK? Bagaimanapun akan ditinggalkan.

Dengan diloloskannya "UU Keamanan HK" oleh Kongres Rakyat Tiongkok baru-baru ini, tekad rakyat Tiongkok untuk memberantas pengkhianat dan penjual nusa dan bangsa adalah tegas, dan metodenya tidak sulit. Karena secara konstitusional Tiongkok Beijing bisa bertindak di HK, tanpa perduli dengan veto-veto di PBB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun