Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Covid-19 Menjadi Alat Kampanye Pemilu Trump dan Strategi Melawan Tiongkok

1 Mei 2020   19:57 Diperbarui: 3 Mei 2020   12:54 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja, negara bagian tidak setuju. Namun, Trump  mengatakan bahwa otoritas pusat memiliki hak untuk memutuskan apakah akan membuka lockdown. Banyak negara bagian percaya bahwa pandemi masih sangat serius sehingga tidak bisa dibuka begitu saja. Karena jika dibuka sembarangan, situasi pandemi mungkin bisa menjadi di luar kendali.

Tapi apa yang dipikirkan Trump? Trump ingin terpilih kembali. Karena jika tidak membuka lockdown saat ini, ekonomi AS akan segera runtuh. Karena ekonomi AS, dengan lockdown yang ketat saat ini telah menyebabkan ekonomi AS dalam kondisi suspensi atau mandeg.

Ini adalah masalah terbesar yang dihadapi Trump. Dia pernah membual bahwa AS akan membuka lockdown pada hari Paskah 12 April lalu. Namun apa yang terjadi pada hari itu,  AS justru dalam keadaan yang lebih serius.

Jika saat itu bersikeras membuka lockdown, maka wabah pandemi AS akan  lebih meluas, jumlah kasus terpapar diperkirakan akan melebihi 2 juta bahkan 3 jutaan.

Banayak ekonom ternama yang mengatakan ekonomi AS akan mengalami krisis ekonomi seperti tahun 1930, pada 1930, tingkat pengangguran di AS adalah 24,9%, dan PDB turun menjadi 30%. .

Saat ini, tingkat pengangguran di AS telah diprediksi para ekonom telah meningkat menjadi 20%, hampir seperlima dari rakyat di AS sudah menganggur dan tidak memiliki pekerjaan.

Dalam keadaan demikian, semakin banyak bantuan kepada pengangguran diperlukan oleh pemerintah, dan tekanannya semakin berat. Keadaan keuangan AS dalam situasi tidak baik, selama ini pemerintah AS telah dililit utang. Dan utang utama kepada Tiongkok yang berada diperingkat pertama.

Selain bantuan bisnis dan bail-out industri, tunjangan tunai juga diberikan kepada publik. Tunjangan uang tunai, bail-out kepada industri ini plus bantuan karir, dan AS mengambil pendekatan tiga tindakan ini, dari mana mendapatkan uangnya?

Tindakan Trump saat ini adalah mencetak uang, tapi karena sudah keenam kalinya dilakukan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve Board yang telah menurunkan suku bunga menjadi nol, maka sudah tidak ada ruang gerak lagi.

Sekarang satu-satunya cara untuk mengumpulkan uang adalah dengan menggabungkan pencetakan uang mati. Namun hasil dari mencetak uang ini akan menyebabkan nilai dolar AS turun. Penurunan tajam nilai dolar AS pasti akan menyebabkan kepanikan finansial internasional. Jadi dapat dikatakan sekarang ekonomi AS runtuh, mengulang Depresi Hebat pada tahun 1930 dan bahkan lebih buruk dari tahun 1930.

Karena pada 1930, AS masih memiliki peluang karena terjadi P.D. II, peperangan tidak terjadi di tanah AS. Tapi kali ini pandemi dan wabah ini epicentrum berada di AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun