Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Terbunuhnya Jenderal Iran Qassem Suleimani Memicu Pembalasan Iran terhadap Target AS di Mana-mana

6 Januari 2020   12:03 Diperbarui: 6 Januari 2020   12:23 1758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Qassem Suleimani telah melakukan perjalanan puluhan kali, menaiki pesawat yang tidak mencantumkan namanya di manifes dan mendarat di bandara tempat kedatangannya tidak terdaftar. Ketika Qassem Suleimani melintasi daerah itu selama 20 tahun terakhir, tidak ada jejak gerakannya. Penerbangan yang ditumpanginya dari bandara Damaskus pada dini hari Jumat (3 Januari 2020) akan tampak tidak berbeda. 

Sumber: theguardian.com
Sumber: theguardian.com
Ketika jenderal Iran berusia 62 tahun itu mendarat di Baghdad dengan rombongannya, dua mobil sedang menunggu di landasan bersama dengan sebuah upacara resepsi. Salam hangat tapi singkat di udara musim dingin yang tenang, sebelum orang-orang itu dibawa pergi dengan dua kendaraan yang tidak ada bertulisakan tanda apa-apa, Toyota Avalon dan minibus Hyundai Starex. Kelompok itu secara singkat diterima di bagian VIP bandara Baghdad dengan anggukan pada status mereka, sebelum memulai perjalanan ke pusat ibukota Irak, tempat yang Suleimani sudah kenal baik.

Seperti diketahui di Irak masih dalam puncak perang sektarian, Suleimani disinyalir telah mengkonsolidasi cengkramannya cukup luarbiasa di negara itu, mereka menyadari perjalanan dari bandara Baghdad berbahaya. Bom mobil penembak gelap di kedua sisi jalan secara tersembunyi bisa saja membunuh mereka dalam perjalanan.

Namun kali ini musuh tersembunyi di kegelapan malam ada di atas kepala---pesawat tanpa awak AS.

Sumber: daynews.co
Sumber: daynews.co
Serang dilakukan dengan drone MQ-9 Reaper Amerika, sebuah senjata yang dibuat oleh General Atomics yang berbasis di California yang telah digunakan oleh militer AS sejak menggantikan MQ-1 Predator pada Juli 2017.

Menurut situs web AU-AS, MQ-9 Reaper berkemampuan "waktu loiter yang signifikan, sensor jangkauan luas, rangkaian komunikasi multi-mode dan senjata presisi" berarti alutsista ini "berkemampuan unik untuk melakukan serangan, koordinasi dan pengintaian terhadap target dengan cepat bernilai target sensitif dalam waktu yang tepat".

Sumber: theguardian.com
Sumber: theguardian.com
Penggunaan drone yang dipersenjatai oleh AS dimulai setelah 9/11, meluas pada masa kepresidenan Barack Obama dan tampaknya semakin meningkat di bawah Trump. Pada bulan Maret 2019, Trump mencabut kebijakan era Obama yang mengharuskan pejabat intelijen untuk mengungkapkan jumlah orang yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak pada target teroris di luar zona perang.

Sumber: theguardian
Sumber: theguardian
Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat sejak seorang kontraktor AS terbunuh di pangkalan udara Irak dekat kota Kirkuk pada 27 Desember. Warga Amerika itu disinyalir terbunuh dalam serangan roket oleh kelompok milisi Syiah Kata'ib Hezbollah (KH). Kelompok ini didukung oleh Iran.

AS kemudian melancarkan serangkaian serangan balasan terhadap pangkalan-pangkalan KH, tiga di Irak dan dua di Suriah. Iran dan Rusia mengutuk serangan itu, yang dilaporkan menewaskan sedikitnya 25 orang.

Ratusan pemrotes juga menyerbu kedutaan besar AS di dalam Zona Hijau Baghdad pada 31 Desember. Setelah menyatakan kedutaan aman, Trump tweeted: "Iran akan bertanggung jawab penuh atas nyawa yang hilang, atau kerusakan yang terjadi, di salah satu fasilitas kami. Mereka akan membayar HARGA yang sangat BESAR! Ini bukan Peringatan, ini Ancaman. Selamat Tahun Baru!"

Iran memiliki proksi dan sekutu di negara-negara di kawasan itu, yang di masa lalu telah dipersiapkan untuk melakukan perhitungan balasan terhadap AS yang memiliki pangkalan dan penempatan pasukan di banyak negara tetangga Iran, yang bisa menjadi sasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun