Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

AS dan Rusia Saling Mengungkapkan Alutsista Baru Tercanggih-Nuklir Digunakan untuk Deterence Mengkhawatirkan Umat Manusia Dunia

5 Oktober 2019   22:27 Diperbarui: 5 Oktober 2019   22:35 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama-tama, meningkatkan jarak jangkauannya, hingga dapat mencapai 14.000--15.000 km mengimbangi jangkauan rudal "Salmat" Rusia, yang berarti dari segala titik posisi di AS dapat menjangkau seluruh posisi dunia untuk dihancurkan atau menghancurkan semua titik secara global.

Yang kedua, meningkatkan kemampuan ketahanan hidup (usia). Selama Perang Dingin, AS juga pernah membayangkan membuat rudal di atas roda dan naik kereta api. AS menilai bahwa generasi baru rudal balistik antar-benua berbasis darat kemungkinan akan digabungkan dengan truk-truk besar.

Seperti kemampuan rudal  "White Poplar-M" "Yars" Rusia sekarang, yang dapat menyerang semua tempat yang ditentukan. Dengan mengandalkan sistem komando jaringan, segera diluncurkan dari segala titik dan kemudian dipindahkan ke posisi lain dengan cepat. Sehingga kemungkinan untuk keselamatan hidupnya bisa memiliki kemajuan dan pengembangan yang lebih besar.

Yang ketiga, meningkatkan jumlah hulu ledak. Dulu hanya dengan hulu ledak tunggal, namun kemudian sudah bisa dengan beberapa hulu ledak, teerakhir dengan 3 hulu ledak. Namun dipercaya masih kurang cukup untuk menimbulkan efek gentar signifikan bagi Rusia.

Jika hulu ledak ditambah hingga 8 atau bahkan lebih di masa depan, maka satu rudal seperti itu dapat menghantam beberapa kota sebagai sasaran, sehingga efek tempurnya akan lebih kuat terhadap target.

Selain itu, efek silumannya juga akan ditingkatkan, namun AS berpikir sistem pertahanan rudal balistik masa depan Rusia tidak akan bisa ditembus, hal ini juga menjadi pertanyaan besar bagi AS. AS meskipun memiliki berlapis-lapis pertahanan udara "yang kebal terhadap segala serangan", namun pertahanan udara dan rudal balistik Rusia setiap hari terus berkembang semakin baik.

Rusia sudah memiliki S-400, S-500 ditambah dengan A-235 PL-19 Nudol (adalah sistem rudal balistik dan senjata anti-satelit Rusia dalam pengembangan. Sistem ini dirancang untuk menangkis serangan nuklir di Moskow dan kawasan industri penting) yang segera akan diserahkan kepada militer Rusia.


Maka AS merasa kemampuan rudalnya semakin hari akan semakin lemah untuk bisa menembus pertahanan udara anti-rudal Rusia.

Jadi bagi AS mau tidak mau mengembangkan alutsista rudal berhulu ledak yang bersifat siluman, berkecepatan super sonik, berkemampuan bermanuver. Yaitu rudal "water drift" yang lintasan balistiknya tidak beraturan, sehingga sangat sulit di-intai oleh pengintai dini dan radar pertahanan udara. Para pengamat memperkirakan AS akan mengarah pada standar yang lebih tinggi untuk produksi dan pengembangan pada rudal semacam ini.

Apabila rudal semacam ini telah dideploitasikan, kemampuan serangan strategis dan kemampuan deterent terhadap Rusia akan berlipat ganda dan setidaknya dua kali lipat secara eksponensial dibandingkan dengan "Minunteman III".

Persiapan Rusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun