Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Reaksi Rusia atas Penempatan 150 Senjata Nuklir AS di Negara-negara NATO

21 September 2019   18:52 Diperbarui: 21 September 2019   18:58 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: militarywatchmagazine.com

Rusia Berupaya Mengimbangi Kekuatan AS 

Dalam keadaan Rusia kini yang tidak memiliki banyak uang, status ekonominya tidak terlalu baik. Pengeluaran militer hanya 430 miliar USD, yang merupakan kesenjangan yang sangat besar dibandingkan dengan 750 miliar USD di AS.

Maka dalam situsi demikian Rusi berupaya dengan kemampuannya untuk membuat ototnya menjadi kuat.

Maka ide desainnya sangat jelas, tidak seperti pada ketika selama Perang Dingin, yang berlomba dalam rasio tonase. Sekarang Rusia lebih mengarahkan perlombaannya dengan meningkatkan teknisnya, dengan harapan jika mereka bisa melampaui teknis lawan (AS & Barat), mereka dapat menyakiti pihak lawan melalui titik terobosan teknis.

Ini tampaknya menjadi ide desain Rusia, maka di kemudian hari pengembangan asimetris seperti ini yang akan terus dikembangkan Rusia, baik itu untuk alutsista AU, AL, AD, termasuk semua senjata dan perlatan lainnya, akan menjadi pelihan dasar Rusia. Demikian menurut pengamatan para analis.

Selama pameran pertahanan, panglima Angkatan Laut Rusia mengungkapkan kepada media bahwa Rusia akan berencana untuk membangun kapal induk bertenaga nuklir baru setelah peningkatan satu-satunya kapal induk aktif di Rusia, Kuznetsov.

Setelah hancurnya Uni Soviet, tidak ada kapal seberat 10.000 ton yang dibangun Rusia, ini mencerminkan kesulitan dalam pembangunan kapal saat ini.

Dari masa jabatan kedua Putin, dia mengeluarkan rencana untuk membangun kapal induk, dan ketika Medvedev menjabat sebagai presiden selama masa itu. Satu rencana pada saat itu adalah bahwa pada tahun 2020 akan merealisasi membangun tiga gugus kapal induk di Rusia.

Tapi kita semua mengetahui, kapal induk baru masih dalam gambar. Harus dikatakan bahwa Rusia selalu ingin mengembalikan mimpi "Blue Water Navy" di era Soviet.

Melihat hal ini dalam waktu yang singkat masih sulit, itulah sebabnya mereka termasuk Fregat "Laksamana Kastonov" , kapal ini didesain meskipun hanya empat atau lima ribu ton, telah mengubahnya menjadi kapal permukaan multi-guna.

Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah berperang di Suriah. Kita mengetahui di Laut Kaspia, peluncuran rudal " Kalibr " Rusia adalah dengan menggunakan frigat ringan ini. Ini dilakukan untuk mencapai tujuan AL Rusia selama belum mampu sebagai "Blue Water Navy".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun