Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengulas Batalnya Perintah Trump untuk Menyerang Iran

1 Juli 2019   18:29 Diperbarui: 1 Juli 2019   18:48 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika ketegangan meningkat antara AS dan Iran, militan Iran telah menembakkan lusinan rudal ke pangkalan-pangkalan yang menampung personel A.S. dan situs-situs lain yang ada kaitan dengan kepentingan bisnis AS. Michael Knights, seorang anggota senior "The Washington Institute", mengatakan roket itu "sengaja tidak dikenakan sasaran" --- hanya untuk mengirim pesan. Tetapi bukan karena mereka tidak mampu.

Cara memainkan merupakan kunci yang sangat penting. Ada taktik baru saat ini yang dimainkan Iran ketika berhasil memperangkap drone RQ-170 beberapa tahun lalu. Pengamat pikir metode itu mungkin telah digunakan saat ini. 

Misalnya, selama penerbangan memblokir sinyal GPS drone tersebut. Dan kendali drone dikuasai dan tidak menurut pada kendali induknya (AS), dan masuk ke daerah pertahanan udara Iran, sehingga masuk dalam probibilitas jangkauan keberhasilan serangan probibilitas tinggi rudal Iran.

Baca: Iran Berhasil Membajak RQ-170 Sentinel Pesawat Pengintai Tanpa Awak CIA 

Jadi kemungkinan tipuan elektronik dan daya tembak yang dimainkan Iran telah memainkan peran penting. Melalui taktik ini juga untuk memberi peringatan kepada AS jangan coba-coba masuk ke wilayah Iran, karena Iran masih bisa menyerang musuh yang melanggar wilayahnya dengan metode ini. 

Dalam hal ini termasuk F-35 dan alutsista lainnya, selama sistem navigasi sangat bergantung pada tautan data, maka Iran sanggup menggunakan metode semacam ini untuk menembak jatuh seperti drone AS yang dikatakan sangat canggih ini.

Para pemimpin Iran mengatakan untuk alasan tertentu mereka memilih untuk tidak menjatuhkan pesawat maritim P-8 berawak yang beroperasi di dekat RQ-4 yang ditembak.

Hal ini karena jika Iran mengambil inisiatif untuk menembak jatuh pesawat berawak, itu mungkin akan menjadi pemicu asal mulanya perang. Seperti apa yang pernah dikatakan Menlu AS Pompeo, jika terjadi personil AS menjadi korban tewas karena serangan ini, maka ada alasan bagi militer AS untuk melancarkan serangan.

Trump juga mengatakan karena yang ditembak jatuh adalah pesawat tak berawak, tidak ada nyawa yang jatuh korban, jadi keadaan ini tidak terlalu serius. Komentar
Trump kedengarannya seperti tidak ada logika, dan memperlihatkan dia bijaksana dan sangat perduli.

Jika ada tentara menjadi korban, aksi perang ini mungkin bisa terjadi. Oleh karena itu, dari sudut pandang saat ini, Iran telah mengadopsi pendekatan yang relatif terkendali untuk memperingatkan AS.

 Dengan memperingatkan ini, pertama itu akan sangat efisien, dan yang kedua tidak menimbulkan kebakaran. Oleh karena itu, kemungkinan bahwa permainan semacam ini antara kedua belah pihak akan berlanjut di masa depan, namun faktor risiko masih akan lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun