Berkaitan dengan konfrontasi elektronik, tahun lalu Komite Penghargaan Sains dan Teknologi Nasional Tiongkok menganugerahi dua Penghargaan Sains dan Teknologi Nasional kepada dua lelaki tua, Akademisi Liu Yongtan dan Akademisi Qian Qihu Penghargaan Sains dan Teknologi Nasional. Atas arahan penelitian dari kedua akademisi ini.Â
Prestasi utama Akademisi Liu Yongtan adalah radar deteksi laut. Arah utama Akademisi Qian Qihu adalah teknologi rekayasa yang terkait dengan perlindungan ledakan. Satu adalah semen khusus dan yang lainnya adalah radar sistem baru. Sistem radar baru adalah radar yang dapat digunakan sangat baik untuk anti-siluman (stealth). Tampaknya itu juga dilaporkan oleh media asing.
Akhir-akhir ini sejak 16 tahun lalu Tiongkok telah mengekspor ke Rusia. Tiongkok dulu membeli dari Rusia, dan sekarang mengekspor. Adapun tentang jaringan (network), hal ini menyangkut tentang langit, listrik, dan kemudian tentang jaringan, Tiongkok dan AS adalah dua kekuatan besar jaringan (network power). Namun ada sebagian pengamat yang mengatakan jaringan Tiongkok lebih kuat dari AS.
Rudal
Untuk rudal konvensional tampaknya Tiongkok lebih baik dari AS dan mungkin yang terbaik. Alasannya bukan karena teknologi asli Tiongkok bagus, tetapi dikarenakan adanya keuntungan situasi. Pada 8 Desember 1987, AS dan Uni Soviet menanda-tangani START (Strategic Arms Reduction Treaty) perjanjian bilateral anrtara AS dan Uni Soviet tentang pengurangan dan pembatasan senjata ofensif strategis.Â
Perjanjian tersebut ditandatangani pada 31 Juli 1991 dan mulai berlaku pada 5 Desember 1994. Yang menyetujui untuk masing-masing pihak memusnahkan stok rudal balistik dan nuklir mereka yang dapat meluncur sejauh 300 hingga 3400 mil.
Pada 1 Juni 1991, batas waktu yang ditentukan oleh perjanjian itu, 2.692 senjata telah dihancurkan - 846 oleh Amerika Serikat. dan 1.846 oleh Uni Soviet. Perjanjian itu juga mengizinkan masing-masing pihak untuk memeriksa instalasi militer pihak lain.
Pada periode ini Tiongkok yang tidak terlibat dengan perjanjian ini, dengan bebas terus mengembangkan rudalnya. Maka bisa saja Tiongkok telah mengembangkan dari 500 hingga 3000 pucuk rudal balistik dengan hulu ledak nuklirnya. Akibatnya ini bisa saja 1000 pucuk untuk menakut-nakuti Taiwan, dan 1000 pucuk lagi untuk Jepang, Dan sisa di gudangnya masih banyak. Kemudian seperti diketahui produktivitas Tiongkok juga sangat kuat, jika mereka menggunakan 15% saja dari produktivitasnya, maka dunia akan kewalahan.
Jet Tempur