Teknologi Tiongkok juga sudah sangat bagus, ini bisa dilihat pada parade militer kesebelas tahun ini. AU-Tiongkok kini sudah memproduksi Jet tempur generasi ke-4 dengan kemampuan siluman (stealth) J-20 yang sudah masuk dalam jajaran skuadron AU-PLA, seperti juga F-22 dan F-35 yang sudah masuk dalam pelayanan. Jadi di dunia jet tempur generasi ke-4 yang berkemampuan siluman yang sudah masuk dalam pelayanan angkatan bersenjatanya adalah J-20, F-22 dan F-35, nagara lain masih belum.
Namun terakhir ini dengan terjadinya kecelakaan fatal dari F-35 di AS dan di Jepang baru-baru ini, F-35 sedang digrounded tidak boleh terbang sampai waktu yang belum ditentukan.
Rusia memiliki Su-57, namun saat ini masih belum masuk dalam pelayanan angkatan bersenjatanya. Para ahli mliter percaya bahwa Su-57 adalah paralel dengan jet tempur generasi ke-4, tapi tampaknya itu tidak benar. Kemungkinan besar J-20 dapat mendeteksi dan melihatnya 100 km jauhnya dan menghancurkannya.
Ada konsep perang udara yang menyebutkan J-20 dan F-22 serta jet tempur AS lainya adalah 20 km, apa itu maksudnya? Maksudnya ialah batas pandang mata telajang 20 km., dimana saat radar tidak efektif. Pihak lawan tidak menyadari berapa kali mereka telah dihancurkan.
Media luar mengungkapkan ini bahwa perkembangan militer Tiongkok sudah sangat baik, dan akan mengalami perkembangan besar dalam sepuluh tahun ke depan.Â
Karena sekarang sangat mudah/ringan bagi Tiongkok untuk mengalokasikan rasio pengeluaran militer terhadap PDB-nya, jika mengikuti data resmi Tiongkok hanya 1.43%, itu sangat rendah, lebih rendah dari Jerman, dan Jerman yang 1,5% dari PDB nya.
Tahun lalu PM Tiongkok Li Keqiang dalam laporannya menyatakan dalam dua konferesi bahwa pengeluaran militer Tiongkok hanya 1,08 trilyun RMB (1 RMB = 0,149 USD).
Pajak yang dibayar perokok warga Tiongkok adalah 1,143 trilyun RMB, jadi pengeluaran militer tidak mengkhawatirkan warganya, dan 64 milyar masih bisa untuk membantu warga miskinnya.
 Banyak pihak luar yang mengatakan bahwa anggaran militer yang diumumkan Tiongkok tidak benar. Tapi jika dihitung 2,5% dari PDB nya masih 1,43 milyar itu masih sangat rendah. AS, Rusia, India pengeluar militer mereka adalah 4,5%. Inggris dan Prancis sama-sama 3%, dan mereka itu adalah negara yang menang dalam P.D.II, dan Tiongkok paling rendah.
Dalam perlombaan senjata masing-masing ingin menang. Namun dalam kondisi Tiongkok tampaknya lebih baik. Dan diperkirakan para analis pola di masa depan dunia akan terdiri dua yang terkuat (two super strong).
Selama Perang Dingin, pola dunia disebut bipolar. Pada akhir dari Perang Dingin  hanya tinggal satu polar.  Karena negara adidaya Uni Soviet lenyap. Selanjutnya dunia memasuki kekuatan super, sejak itu AS berharap dapat mempertahankan kekuatan supernya selamanya.