Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membedah Penyebab dan Kekuatan India-Pakistan yang Sedang Bertikai

17 Maret 2019   17:56 Diperbarui: 17 Maret 2019   21:32 1817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.globalvillagespace.com

Pada minggu lalu penulis ada posting ( Seberapa Besar Potensi Perang India-Pakistan 2019 ) seperti diketahui ketegangan meningkat setelah seorang pembom bunuh diri dari kelompok teror Jaish-e-Mohammed (JeM) yang berbasis di Pakistan menewaskan 40 personel Pasukan Cadangan Pusat di distrik Pulwama di Kashmir yang dikuasai India pada 14 Pebruari 2019. 

Peristiwa ini terjadi pada  saat 78 konvoi kendaraan tentara dipenuhi dengan 2.547 pasukan polisi cadangan pusat, diserang dengan ledakan bom teroris yang menewaskan 45 tentara dan melukai 38 lainnya. Suara tembakan juga terdengar di tempat kejadian setelah ledakan.

Serangan teroris ini merupakan insiden paling berdarah sejak serangan Mumbai 2008.  India percaya bahwa Pakistan ada "di belakang layar" dari insiden ini. (Pada 26 November 2008, sejumlah serangan teroris terjadi di Mumbai-India, teroris menggunakan granat dan senapan otomatis untuk menyerang Stasiun Kereta Api Mumbai, Taj Mahal Hotel dan bangunan-bangunan penting lainnya, menewaskan 195 orang dan melukai lebih dari 300 orang).

Selang seminggu kemudian, 12 jet tempur Mirage 2000 India yang dilengkapi dengan bom berpemandukan laser terbang di atas garis kontrol India dan Pakistan, dan meluncurkan 1 ton bom untuk menyerang daerah Kashmir yang dikuasai Pakistan.

Menurut India, pangkalan pemimpin organisasi itu, Masood Azhar (teroris), berlokasi di Pakistan, dan India menuduh Pakistan mendukung teroris di negara itu. Namun, Pakistan telah membantah ini. Serangan teroris telah menyebabkan preseden dan konflik dalam hubungan India-Pakistan.

Pakistan menyatakan bahwa angkatan bersenjata Pakistan terus menerus berperang melawan teror selama hampir satu dekade. Dalam perang ini, mereka, terutama tentara, menderita ribuan korban. Lalu ada LOC (line of control) di Jammu & Kashmir, yang terus membara hampir terus-menerus, menyebabkan korban di kedua sisi.

India Menyerang Pakistan

Setelah serangan teroris Kashmir yang di sisi yang kontrol India, PM India Modi mengeluarkan pidato penting yang mengatakan bahwa tetangganya Pakistan adalah pendukung teroris. Mereka sedang mengalami krisis ekonomi yang parah, jadi berusaha melintasi perbatasan melalui India dengan membuat serangan teroris, namun itu tidak akan berhasil. Katanya.

Modi menyatakan pernyataan keras terhadap Pakistan, tanpa melakukan investigasi mendalam terhadap serangan tersebut. Langsung menuduh Pakistan yang berada di "balakang layar" atas serangan ini.

Mengapa India mengutuk Pakistan segera setelah insiden itu? Salah satunya, karena sering terjadinya konflik antara India dan Pakistan, dan beberapa kali bahkan ada konflik bersenjata. Setiap kali India sangat mengutuk Pakistan, kedua belah pihak telah melakukan banyak kontes mengenai diplomasi dan saling caci maki.

Menurut berita ada tiga orang teroris yang tertangkap hidup dalam serangan kali ini. Ketiga orang walaupun sangat keras kepala, sangat keras, sangat kejam, tetapi mereka mungkin tidak dapat menahan siksaan para interogator India, mungkin mereka mengatakan sesuatu yang mengaku seolah Pakistan berada di belakangnya.

Kemudian ada seorang pemimpin teroris dalam serangan itu, yang berusia 32 tahun telah berpartisipasi dalam perang di Afghanistan, dia terbunuh dalam serangan ini, orang ini harus dikatakan sangat menguasai alat peledak improvisasi. Oleh karena itu, para tahanan yang masih hidup ini mungkin asal "bernyanyi" dalam proses pengakuan, pasti akan ada beberapa paksaan dan godaan, dengan mengatakan bahwa mereka melakukan serangan atas dorongan pemerintah Pakistan. Kemungkinan ini juga sepenuhnya bisa terjadi. Tapi dari sudut pandang analisis, masih ada beberapa tindakan monumental yang dilakukan oleh teroris yang diketahui adalah "ISIS."

Mereka ingin menggunakan tindakan ini untuk memprovokasi hubungan negara-ke-negara yang normal antara India dan Pakistan.

Kita juga bisa melihat bahwa India juga mengambil kesempatan dari peristiwa ini untuk manarik keuntungan untuk kampanye dalam pemilu dalam negerinya yang akan berlngsung bulan April ini.

Namun tanpa peristiwa serangan ini, hubungan antara India dan Pakistan tidak dapat menunjukkan tanda-tanda relaksasi dalam waktu singkat. Pada awal tahun lalu, India dan Pakistan sering menggunakan rudal balistik (uji coba). Terlepas dari jangkauan dan kekuatan, mereka semua mengklaim dapat membawa hulu ledak nuklir dalam upaya untuk mencegah dan mengancam satu sama lain.

Dalam konteks serangan teroris di India, India pertama kali membatalkan status MFN* (most favored nation) Pakistan. Kemudian mereka mengancam akan sepenuhnya mengisolasi Pakistan.

(*Klausal negara yang paling disukai "MFN" mensyaratkan suatu negara untuk memberikan konsesi, hak istimewa, atau kekebalan apa pun yang diberikan dalam perjanjian perdagangan kepada satu negara untuk semua negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) lainnya.)

Terakhir ini, Inida akan membatasi memasok air segar dari Sungai India ke Pakistan. Di sini kita harus menjelaskan. Pakistan adalah salah satu negara yang paling langka di dunia untuk sumber daya air tawar. Menanggapi provokasi agresif oleh India ini, Perdana Menteri Pakistan segera memberi wewenang kepada angkatan bersenjata negara ini untuk membuat respons yang tegas dan komprehensif terhadap "tindakan agresif" apa pun dari India

Sebelum ini, juru bicara militer Pakistan telah memperjelas bahwa perang masa depan antara India dan Pakistan mungkin pecah karena sumber daya air. Begitu perang pecah, militer Pakistan akan menggunakan semua kemungkinan untuk mempertahankan wilayah ibu pertiwinya, yang tidak mengecualikan penggunaan senjata apapun.

Pertikaian antara India dan Pakistan sudah ada sejak lama, langkah selanjutnya menemukan topik baru dan mencari alasan baru untuk melakukan berbagai aksi konfrontatif, kedua belah pihak tampaknya membutuhkan ketegangan.

Setelah konflik perbatasan, dicari bidang lain dengan konfrontasi militer yang intens, dengan begitu akan ada alasan yang lebih baik untuk melakukan pengadaan senjata, termasuk persiapan perang.

Saat ini, ada banyak aspek perselisihan antara kedua belah pihak. Yang pertama adalah bersaing untuk mendapat untung. Jika mereka berada  dalam kerangka AS, posisi mereka dapat sangat membantu statusnya sendiri, termasuk dampak dari seluruh kawasan. Selain itu, perselisihan ini jika babak kompetisi baru dilancarkan di sekitar wilayah Kashmir, ketegangan antara kedua belah pihak di perbatasan hanya dapat dilanjutkan satu langkah.

Perebutan dan perjuangan untuk air tawar, kedua belah pihak dapat meluncurkan berbagai kompetisi. Jadi saat ini, hal itu adalah serangan teroris di kedua belah pihak. Dan berbagai insiden penembakan yang sering terjadi di perbatasan kemungkinan akan terus berlanjut.

Menurut akal sehat, kita bisa mengatakan bahwa konfrontasi dan bertentangan umumnya terjadi dalam dua perselisihan. Namun konfrontasi antar negara dengan kekuatan yang cukup besar. Maka timbullah masalah, seperti diketahui kekuatan ekonomi dan kekuatan militer Pakistan jelas lebih lemah daripada India. Tapi mengapa Pakistan tidak merasa takut terhadap India yang begitu kuat?

Perbadingan India dan Pakistan

Saat ini, populasi India adalah 1,339 miliar orang, PDB pada 2017 adalah 2,69 triliun dolar AS dan PDB per kapita adalah 2.000 dolar AS. Kekuatan total laut, darat, dan udara India adalah sekitar 1,3 juta, dan skala militer India sudah merupakan yang keempat di dunia.

Populasi Pakistan adalah 197 juta orang, hampir sepuluh kali berbeda. Pada 2017, PDB adalah $ 3.070 dan PDB per kapita adalah $ 1.570. Pakistan saat ini memiliki kekuatan tentara total sekitar 580.000 orang. Skala militer ini bahkan tidak termasuk dalam sepuluh besar di dunia.

Berbicara tentang perbedaan kekuatan militer antara India dan Pakistan, seperti gajah dan anjing pemburu. India adalah kekuatan militer peringkat keempat dunia dengan kekuatan total lebih dari 1,3 juta tentara.

Sedang tentara reguler Pakistan berada pada skala 550.000-580.000.

Dengan menjabarkan angka-angka di atas, keunggulan India akan sangat jelas.

Angkatan Udara

Persaingan paling ketat antara India dan Pakistan ada di udara. AU India memiliki lebih dari 1.400 pesawat dan lebih dari 700 pesawat tempur. Di antara itu hampir 400 merupakan jet tempur generasi ke-3, dan Su-30MK adalah alutisista berat AU- India yang dapat memuat 8 ton amunisi serba guna, jet tempur multi guna yang sesungguhnya, dengan menggunakan teknologi nozzle ekor vektor, mobilitasnya adalah pertarungan kelas satu dan jarak jauh, dan pertarungan udara jarak dekat adalah kekuatannya.

Personil AU-Pakistan ada 45 ribu, memiliki 700 pesawat, diantaranya  400 pesawat tempur, diantaranya 60 lebih berupa jet tempur F-16A dan F-16C/D yang menjadi pedang di tangan Pakistan, lebih dari seminggu yang lalu, ketika puluhan pesawat India melakukan pemboman di wilayah Pakistan. Pakistan dengan tepat dapat menembak jatuh sebuah pesawat tempur India.

Meskipun F-16 yang dimiliki Pakistan merupakan jet tempur ringan, namun pesawat ini dalam pertempuran di dunia belum terdengar kata "kalah."

Sejak 2010, Pakistan telah membeli pesawat F-16C/D, dan telah sangat ditingkatkan efektivitas tempurnya. Dalam pertempuran udara besar dan kecil antara India dan Pakistan selama beberapa dekade, Pakistan yang telah melengkapi pesawatnya dengan peralatan canggih dan telah melakukan pertempuran dengan sengit. Ini benar-benar tidak membuat jauh lebih baik bagi India untuk mengambil keunggulan darinya. Hanya beberapa minggu yang lalu pedang tajam yang ada di tangan Pakistan telah memakan korban.

Angkatan Darat

Angkatan darat India merupakan terbesar kedua di dunia, tidak kurang dari 1,1 juta personil. Memiliki 4.000an tank termasuk T-90 yang menjadi alutsista India.

Sedang Pakistan hanya memiliki kurang dari 1 juta tentara, yang hanya memadai untuk pertahanan negaranya.

Lain dari India, mereka berfokus pada penyebaran regional dan bahkan berpartisipasi dalam urusan global.

Angkatan Laut

AL-India jauh unggul dari Pakistan. Memiliki 155 kapal yang terdiri dari 55.000 orang dan sebuah kapal induk dalam layanan aktif, kemungkinan akan ditambah lagi 2-3 kapal induk dalam waktu yang akan datang, dan India memiliki kapal selam nuklir. Sehingga mereka berantusias menjadikan Samudra Hindia menjadi Lautan India.

Sedang AL-Pakistan hanya sekelas penjaga pintu dengan jumlah personil AL 22.000an orang, hanya memiliki selusinan kapal fregat dan kapal kecil permukaan sejenis lainnya, serta beberapa kapal selam konvesional yang digunakan terutama untuk pertahanan lepas pantai. Jadi secara keseluruhan AL-Pakistan layaknya seperti satuan penjaga pantai (Coast Guard).

Catatan Pengimporan Senjata India dan Pakistan

Berbicara tentang kesenjangan antara pasukan militer India dan Pakistan, ada juga manifestasi yang sangat langsung. Ini adalah jumlah senjata yang diimpor. Menurut laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Stockholm International Peace Research Institute di Swedia.

India masih menjadi pengimpor senjata terbesar di dunia, dari 2013 hingga 2017, impor senjata India menyumbang 12% dari total impor senjata global.

Impor senjata Pakistan selama periode singkat ini hanya menyumbang 2,8% dari total global.

Menurut laporan itu, impor senjata India meningkat 24% selama dua periode lima tahun dari 2008 hingga 2012 dan 2013.

Namun, Pakistan tidak memiliki hak untuk mengimpor 36% selama dua periode lima tahun. Sedang India meningkatkan impor persenjataannya, dan Pakistan mengurangi impor persenjataannya.

Ambisi

India berambisi untuk menjadikan negaranya menjadi kekuatan regional di Asia Selatan dan kekuatan global di dunia. Strategi India adalah mendasarkan diri pada Asia Selatan dan mengendalikan Samudra Hindia untuk menjadi kekuatan dunia. Di bawah strategi negara seperti itu, tentu saja, itu akan berkembang menjadi kekuatan militer. Karena itu, pihaknya terus menerus melakukan peningkatan pengadaan alutsistanya.

Sedang Pakistan tidak berusaha menjadi kekuatan regional, juga tidak berupaya menjadi kekuatan global. Oleh karena itu, senjatanya terutama untuk kebutuhan keamanan nasionalnya sendiri, cukup untuk dapat menjamin keamanan negaranya sendiri begitu ada agresi militer. Oleh karena itu, mereka harus menginvestasikan uangnya untuk pembelian alutsista pada periode sebelumnya karena mereka tidak dapat menghasilkan senjata canggih untuk pasukan darat, laut, dan udaranya. Maka harus dibeli dari luar negeri. Kemudian, setelah pembelian ini telah mencapai kebutuhan untuk keamanan nasional, mereka juga tidak perlu menginvestasikan dana besar untuk mempertahankan kekuatan militernya menjadi sangat kuat atau unggul.

Seperti kita ketahui, jika suatu negara mengkoordinasikan pembangunan, tidak mungkin bagi mereka untuk memasukkan semua dananya ke dalam militer, dan bahkan lebih mustahil lagi untuk melakukan perlombaan senjata dengan mengorbankan ketenaran dan ekonominya.

Sejarah Konflik India-Pakistan

Sejarah konfrontasi antara India dan Pakistan sudah lama terjadi. Kita bisa melihatnya sedini Oktober 1947, ketika India dan Pakistan sudah bertikai karena konflik bersenjata yang intens di Kashmir. Konflik ini berlangsung selama lebih dari setahun, dan setidaknya 100.000 orang terbunuh atau terluka dalam konflik ini. Tingkat tragisnya bisa dikatakan sudah menjadi catatan tragis dalam bersejarah.

Pada akhirnya, PBB mengeluarkan peringatan keras untuk memerintahkan gencatan senjata dengan segera perang India dengan Pakistan. Jika tidak, pasukan penjaga perdamaian akan dikirim ke Kashmir untuk operasi penjaga perdamaian, dan kedua belah pihak pada akhirnya menerima perjanjian gencatan senjata yang dirumuskan oleh PBB. Ini menandai penghentian sementara konflik India-Pakistan. Namun, dalam 72 tahun sejak itu, konflik dan kontradiksi antara kedua belah pihak tidak pernah berhenti. Gesekan di perbatasan antara kedua negara serumpun ini bahkan lebih sering terjadi, untuk masalah konfrontasi di perbatasan, itu harusnya perlu dihentikan.

Kolonialisme Inggris Pencipta Permusuhan India-Pakistan

Lihatlah video berikut ini:


Adegan semacam di atas ini sebenarnya menunjukkan bahwa kedua negara tidak bisa saling menerima, harus dikatakan bahwa permusuhan jangka panjang mereka telah menyebabkan pengibaran bendera di perbatasan. Awalnya, pengibaran bendera ini adalah ritual, dan sekarang telah menciptakan kekuatan timbal balik dan kekuatan tampilan bersama. Khususnya, ketika mereka berdua sedang berjuang, kuncup-kuncup bunga yang di atas kepala bergerak bolak-balik seperti mahkota ayam (jengger ayam), dan sepertinya ada beberapa ayam berkelahi, seperti saling menyambar dan menarik untuk dilihat.

Sumber: Rahul + Outlook India
Sumber: Rahul + Outlook India
Dari upacara kecil ini, kita juga bisa melihat bahwa kebencian kedua negara benar-benar sudah terlalu dalam dan jauh. Tetapi kita harus memperhatikan benih asli kebencian antara India dan Pakistan ini, yaitu kolonialisme lama Inggris yang menanamkan benih kebencian dan perpecahan antara India-Pakistan pada tahun 1947.

Karena itu, Inggris memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk meringankan atau menyelesaikan kebencian di India dan Pakistan. Ini harus menjadi salah satu pembangunan kemanusiaan ke arah kemajuan manusia. Kami berharap bahwa India dan Pakistan dalam tahun--tahun ke depan dapat mengurangi konflik, mengurangi konfrontasi dan secara bertahap bergerak menuju ke arus utama pembangunan dunia dalam koeksistensi jangka pendek dan jangka panjang membina kerukunan dan hidup berdampingan secara damai secara jangka panjang.

Alasan mengapa India dan Pakistan membenam rasa benci kepada Inggris, karena Inggris merupakan biang yang menyebabkan permusuhan kesumat antara mereka. Akibat dari apa yang dilakukan Inggris di masa lalu, sehingga menyebabkan India dan Pakistan menjadi tidak bisa akur selama 70 tahunan ini.

Wilayah Pakistan dan India sekarang, pada masa lalu merupakan tanah yang dijajah Kolonialis Inggris. Pada saat Inggris menarik diri dari wilayah ini, mereka membagi wilayah ini menjadi India dan Pakistan.

Daerah yang didominasi umat Hindu menjadi negara India saat ini, sedang daerah yang didominasi umat Muslim menjadi negara Pakistan, tapi Pakistan di bagi menjadi dua wilayah, Pakistan Timur (Bangaldes sekarang) dan Pakistan Barat.

Namun untuk wilayah Kasmir pembagiannya menjadi masalah. Masalah pertama, di Kashmir penduduknya 70% adalah Muslim, tetapi penguasanya adalah tuan tanah yang beragama Hindu.

Ketika itu kolonial Inggris saat membagi wilayah ini tidak tegas dan jelas.  Akibatnya, tuan tanah itu sendiri milik atau bergabung dengan India. Tapi tempat ini adalah koloni umat Islam, sehingga masalah kepemilikan Kashmir telah menjadi sengketa wilayah antara India dan Pakistan.

Mengapa Kashmir Sering menjadi Penyebab Konflik India-Pakistan

Sumber: projects.voanews.com
Sumber: projects.voanews.com
Jika diperhatikan dari peta, posisi strategis Kashmir bisa terlihat penting, dan telah menjadi medan pertempuran militer sejak zaman kuno.

Wilayah ini adalah daerah merdeka di daratan Asia Selatan, sebelum menjadi jajahan Inggris, setelah penjajahan menjadi wilayah yang dilindungi, dan menikmati otonomi dari India, Pakistan dan seterusnya membentuk menjadi India-Britania.

Setelah Perang Dunia Kedua, karena kebangkitan gerakan nasional India yang belum pernah terjadi sebelumnya, otoritas kolonial Inggris harus mengadopsi strategi pembagian, menurut "Mountbatten Plan".

"Mountbatten Plan" sebuah rencana yang diumumkan pada 3 Juni 1947 yang mencakup prinsip-prinsip: Prinsip Pemisahan Inggris India diterima oleh Pemerintah Inggris. Pemerintahan penerus akan diberikan status penguasaan.

India dan Pakistan dibagi menjadi negara-negara yang mereformasi kemerdekaan pada tahun yang akan datang. Menurut prinsip pemerintahan India dan Pakistan, Kashmir harus menjadi wilayah Pakistan. Namun, pernyataan semacam ini telah ditentang dengan tegas oleh India.

Hanya empat bulan setelah rencana "Mountbatten Plan" diusulkan, pecah perang pertama antara India dan Pakistan di tahun-tahun kemudian. Masalah afiliasi Kashmir juga merupakan pemicu langsung bagi konflik yang berkepanjangan.

Sering dikatakan, kerabat jauh tidak sedekat tetangga, lalu seberapa besar kemungkinan rekonsiliasi antara India dan Pakistan, yang kini bagaikan api dan air?

Selama ini memang  ada banyak konflik antara India dan Pakistan, baik itu konfrontasi skala besar dan konflik bersenjata skala kecil, tembak-menembak di Kashmir belum pernah berhenti.

Dalam hal lain, jeritan saling caci maki belum pernah berhenti, tidak peduli apa pun pernyataan niat baik antara para pemimpin kedua belah pihak, termasuk pejabat lainnya, tidak ada cara untuk sepenuhnya mengembalikan suhu historis ke titik semula.

Dari perspektif ini, analisis keluhan historis, persaingan strategis antara kedua belah pihak dan suhu konfrontasi militer tidak dapat diredahkan.

Demikian pula, AS sengaja menciptakan kontradiksi, seperti Pakistan sebagai sekutu dekat sebelum operasi anti-teroris. Kemudian, dalam sekejap mata, Pakistan ditinggalkan dan India menjadi mitra penting AS dalam memerangi terorisme. Oleh karena itu, sangat sulit untuk menganalisis kedua belah pihak untuk meringankan kontradiksi dan meninggalkan jabat tangan sebelumnya dan membentuk hubungan persahabatan yang sejati.

Tampaknya kontradiksi antara India dan Pakistan terus akan berlanjut, dari karya-karya film kedua negara juga dapat dilihat keduanya saling penuh dengan konfrontasi dan konflik.

Bollywood VS Lollywood

Kita ketahui di India ada Bollywood, tapi di Pakistan ada Lollywood. Namun banyak yang tidak mengetahui Lollywood Pakistan. Dan ini tampaknya meniru istilah Hollywood, AS.

Film Lollywod pada awalnya sulit, outputnya kecil pangsanya banyak direbut oleh film-film Bollywood India yang bermodal kuat dan teknologi canggih, sehingga film-film India ini dengan cepat mendominasi pasar Pakistan.

Untuk memboikot film-film India, pemerintah Pakistan telah memutar otak dan mencoba dengan jalan proteksi terbaik. Pada awal tahun 1954, pemerintah Pakistan menetapkan bahwa tidak lebih dari 12 film India yang diperkenan masuk setiap tahun. Kemudian ditetapkan hanya dengan mengekspor satu film lokal Pakistan untuk bisa mengimpor satu film India.

Pada 1965 saat perang kedua India-Pakistan, Pakistan mulai sepenuhnya memblokir "Bollywood". Hingga 40 tahun kemudian pada tahun 2006 baru memperkenankan mengimpor dalam skala kecil. Pada tahun 2008 barulah membuka kran impor film India secara penuh.

Setelah pencabutan larangan itu, film-film Bollywood dengan cepat mendominasi bioskop-bioskop utama di Pakistan. Tingkat tempat duduk dari kapasitas 200 orang ruang pemutaran film lokal (Pakistan) hanya sekitar 10%, sedang untuk film Bollywood dapat dengan mudah melampaui 50%, terutama setelah 2010, film India menyumbang 60% -70% dari sumber film Pakistan.

Namun, masa-masa indah itu tidak berlangsung lama. Ketika situasi di India dan Pakistan terus memburuk, pada tahun 2016, India dan Pakistan saling memblokir film. Orang dalam industri film Pakistan bahkan mengklaim bahwa ketegangan antara India dan Pakistan akan membawa ketidakpastian ke pasar film kapan saja.

Dari gambaran situasi persaingan film di atas, kita dapat melihat dendam antara Bollywood dan Lollywood dapat memberi gambaran mikrokosmos hubungan India-Pakistan.

Belum lama ini telah merilis film besar "Uri: The Surgical Strike".  Latar belakang dari cerita film musuh utamanya adalah penjahat dari Pakistan,

(A surgical strike: Serangan bedah adalah serangan fisik pada target di dalam wilayah musuh, yang ditujukan untuk menghancurkan manusia dan material. Penyerang menyusup ke wilayah lawan dan menyerang titik-titik militan dan tanpa meniggalkan jejak serangan, serta memilih aspek-aspek untuk tetap diam).

yang menyelinap ke pangkalan Uri India di Kashmir, menewaskan 19 tentara India, sehingga sang jagoan (peran utama/protagonis atau rambo) India memimpin rekan timnya ke Pakistan melakukan penyerangan balasan dengan (bedah) cepat. Seluruh film mengobarkan patriotisme yang penuh gairah, dan membuat antusiasme patriotik orang-orang India langsung tersulut, dan film ini sangat dipuji. Dan mendapatkan Box Office. Dari film ini kita dapat melihat, India menggunakan Pakistan sebagai lawan.


Sebaliknya pada tahun lalu, Pakistan juga merilis sebuah film yang menggunakan India sebagai lawan utama. Serta juga membuat iklan besar untuk angkatan udaranya sendiri.

Pada Agustus 2018, sebuah film pertempuran udara berjudul "Parwaaz Hai Junoon 2018" mengantarkan premier dunianya di London. Menyanyikan lagu dan tarian, ditambah peperan utama pria dan wanita yang tampan dan cantik, membuat orang yang menonton film Pakistan bergaya Bollywood India untuk pertama kalinya.

Hai Junoon (Melambung dengan Gairah), sebuah penghormatan kepada Angkatan Udara Pakistan (PAF), kisah perasaan yang baik berdasarkan kehidupan para kadetnya.  Film ini akan membawa penonton melalui berbagai peristiwa dan pengalaman yang terjadi di PAF Pelatihan akademi. Dengan ansambel aktor baru dan muda, kisah yang hidup ini berfokus pada kecintaan mereka pada penerbangan, cinta pada negaranya dan ikatan antara sekelompok anak perempuan dan anak laki-laki yang mengatasi berbagai tantangan untuk menjadi pilot pesawat tempur Pakistan yang  berkedudukan tertinggi. Film ini menampilkan nilai-nilai inti kadet PAF seperti integritas, kejujuran, keberanian, kerja tim, serta kesalahan komik sehari-hari dan menunjukkan bagian manusiawi dari kadet-kadet ini di mana mereka tertawa, membuat lelucon, menghadapi kesalahan lucu, dan menunjukkan sisi kehidupan sehari-hari mereka yang lebih ringan Akademi Angkatan Udara di Pakistan.


Tetapi ketika kita melihat lebih dekat, kita akan menemukan bahwa di paruh kedua film propaganda ini, mucul seorang pilot jet tempur "Xiaolong FC-1 atau JF-17 Thunder"  yang tampan dan agresif. Ini mengindikasikan bahwa film ini bukan film India, tetapi film perang udara Pakistan.

Bagaimana Kekuatan Tempur AU-Pakistan? 

Dalam tiga kali konflik India-Pakistan yang lalu, India dengan jelas sekali telah mengendalikan perang di darat dan di laut dengan sejumlah besar pasukan, tetapi untuk perang udara India belum dapat mengendalikannya (unggul). Salah satu alasan untuk hal ini terkait erat dengan kinerja yang luar biasa dari AU-Pakistan.

Dalam dua konflik pertama antara India dan Pakistan, kekuatan tempur utama AU- Pakistan adalah 92 unit F-86F (Sabre fighters), 12 unit Pesawat tempur F-104 "Star" dan 25 unit pembom B-57.

Dilihat dari pengaturan misi, Pakistan hampir seluruhnya terdiri dari Jet tempur all-in-one (serba bisa) AS dengan teknologi yang luar biasa. Dengan jelas Pakistan telah dengan kuat mengendalikan keunggulan udara. Bahkan dalam konflik kedua India-Pakistan, serangan aktif berulang kali menghancurkan Jamnagar India, Patankot Adanpur Halva dan empat bandara militer lsinnys, sehingga berhasil membalikkan keadaan.

Namun, dalam konflik India-Pakistan yang ketiga, situasinya telah berubah. Ketika kekalahan terus bertambah, bantuan AS secara bertahap menurun. Pakistan mulai mencari bantuan dari negara ketiga dan menerima sejumlah besar pesawat tempur J-6 (Tiongkok). Model ini, yang lahir dari jet tempur Soviet MiG-19, sangat berbeda dalam operasi dan penggunaan dari pesawat Amerika yang telah digunakan Pakistan.

Meskipun pesawat ini baru diperkenalkannya dalam periode waktu yang singkat, namun pilot Pakistan telah menunjukkan kemampuan tempur yang luar biasa. Dalam konflik India-Pakistan ketiga, AU-Pakistan dengan jet tempur J-6 menembak jatuh MiG-21, delapan Su-8 dan tiga jet tempur buatan Inggris "hunter" , Pakistan sendiri hanya kehilangan tiga pesawat. Bahkan penasihat AS, yang menyaksikan  di Pakistan pada waktu itu, mengatakan bahwa pilot Pakistan memiliki kemampuan tempur yang mengagumkan. Perlu disebutkan bahwa pilot Pakistan tidak hanya kuat tetapi bahkan kemampuan mereka untuk memodifikasi sista pesawat juga sangat kuat dan mumpuni.

Pada saat itu, senjata utama J-6 adalah meriam udara, tetapi setelah dimodifikasi Pakistan, hampir semua pesawat ini memiliki kemampuan untuk meluncurkan rudal udara-ke-udara "Rattlesnake". Ini membuktikan bahwa kekuatan AU-Pakistan juga sangat kuat.

Hari ini, kekuatan AU- Pakistan masih sangat membanggakan di Asia, tidak hanya AS dan negara-negara Barat yang tertarik untuk mengundang Angkatan Udara Pakistan untuk melakukan pertunjukan bersama. Bahkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab di Timur Tengah, sebagian besar instruktur penerbangan mereka berasal dari Pakistan.

Orang Amerika pernah berkomentar bahwa Angkatan Udara Pakistan meskipun peralatan mereka tidak terlalu kuat, tetapi prestasinya sangat baik. Itu adalah evaluasi yang begitu tinggi, kecuali Israel mereka merupakan berpengalaman tempur dengan pesawat udara paling modern masa kini. Ini merupakan suatu pemahaman baru.

Sepanjang tiga perang India-Pakistan, kita bisa melihat bahwa meskipun India memiliki keunggulan besar, tapi Pakistan dapat menunjukkan kinerja yang baik, tidak hanya Angkatan Udara, tetapi juga Angkatan Laut telah memberikan serangan balasan yang kuat kepada India.

Kapal Perang India Ditenggelamkan Kapal Selam Pakistan 

Pernah terjadi insiden di depan pintu keluar India, di mana kapal perang India ditenggelamkan oleh kapal selam Pakistan. Yang mengakibatkan langsung menewaskan 18 perwira militer dan 176 pelaut India, sehingga insiden ini menggoncang seluruh India.


Pak Navy Submarine HANGOR Heroics in 1971 War

Sumber: alchetron.com
Sumber: alchetron.com
Pada 3 Desember 1971, kapal selam Pakistan "Hangor" dikirim ke Samudra Hindia untuk melakukan misi rahasia. Pada 7 Desember AL-India berhasil menyadap telegram rahasia yang di kirim "Hangor" ke Karachi, dan India baru menyadari bahwa "Hangor" sudah berada 60 km dari pelabuhan Diu, sebelah barat daya perairan India. India segera mengirim dua fregat anti-kapal selam, KHUKRI & KIRPAN untuk memburu "Hangor".

Pada pukul 19:57 tanggal 8 Desember, ketika fregat India KIRPAN berjarak 10 kilometer dari kapal selam Pakistan "Hangor" meluncurkan torpedo E15 pertama, tetapi torpedo tidak mengenai sasaran, dan kemudian Torpedo yang ditembakkan ke KHUKRI mengenai sasar kebetulan pada depot amunisi dan kemudian menyebabkan ledakan. Dalam waktu kurang dari 2 menit, KHUKRI tenggelam.


Indian Navy: Sinking of INS Khukri 

India segera mengerahkan tujuh pesawat pengintai dan sejumlah besar kapal perang anti-kapal selam untuk mengejar "Hangor". Dari malam yang sama, itu berlanjut selama 72 jam pengejaran berturut-turut, dan total 156 bom air laut diluncurkan, tetapi semua gagal. Alhirnya "Hangor" berhasil kembali ke Pakistan.

Insiden yang baru saja digambarkan di atas adalah insiden terbesar di Angkatan Laut India. Sampai sekarang, Angkatan Laut India masih khawatir, tetapi selama seluruh perang di India dan Pakistan, Pakistan menderita kerugian besar karena kelemahan Angkatan Lautnya.

India berhasil mengandalkan keunggulan absolut dari kapal induk INS Vikramaditya tuntuk memutus hubungan maritim antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Pada akhirnya, Pakistan Timur menjadi Bangladesh hari ini.

Ketika hubungan India-Pakistan tegang, India akan menggunakan kapal induk untuk mempersulit atau memblokade Pakistan. Ada pandangan bahwa Pakistan juga harus mengembangkan kapal induk untuk menyeimbangkan India.

Namun jika Pakistan harus menginvestasikan banyak dana untuk membangun kapal induk, maka mereka juga harus membangun gugus pendamping kapal induk yang sesuai seperti kapal perusak, fregat, dan kapal selam di bawah air. Demikian juga harus membina personil-personil untuk operasional alutsista ini. Dan semua ini harus direncanakan dan dibiayai oleh negara ini.

Demikian juga timbul pertanyaan, apakah jika Pakistan telah memiliki kapal induk perlukah untuk melakukan pertempuran laut dengan India? Perlukah juga mengendalikan Samudra Hindia?

Tampaknya secara realita Pakistan tidak memiliki kebutuhan seperti itu. Oleh karena itu, dari kebutuhan pertahanan laut Pakistan dan dukungan ekonominya serta kekuatan nasionalnya yang komprehensif, tidak mungkin untuk mengatakan bahwa mereka perlu untuk membangun atau memiliki angkatan laut seperti kapal induk, dan kapal-kapal perang ikutannya seperti kapal perusak, fregat, kapal selam. Mereka cukup untuk membentuk angkatan laut berkekuatan sedang untuk melindungi kepentignan nasionalnya.

Pakistan Lebih Butuh Kapal Selam

Jadi sangat jelas yang dibutuhkan Paksitan lebih pada kapal selam, bukan kapal induk. Dan memang tampaknya mereka melakukan upaya besar untuk mengembangkan pasukan kapal selam.

Untuk menanggapi angkatan laut India yang agresif, Pakistan membeli delapan kapal selam konvensional dari Tiongkok untuk membangun kekuatan angkatan lautnya.

Jadi bagaimana dan apa yang akan dimainkan Pakistan dengan mengandalkan kapal selam untuk menembus blokade laut India?

Wilayah laut Pakistan sebenarnya merupakan wilayah laut semi-tertutup. Karena India memiliki kekuatan maritim yang relatif kuat, terutama India memiliki kapal induk, sehingga dalam pertempuran itu, India dapat memaksakan blokade komprehensif pada jalur lalu lintas laut Pakistan. Maka satu-satunya kekuatan yang efektif saat ini adalah kapal selam, karena dalam operasioanl kapal selam tidak perlu harus dilindungi oleh kapal permukaan dan angkatan udara, dan bisa untuk melakukan misi petempuran secara independen serta radius pertmepurannya sangat luas.  Dalam artian tertentu, ini adalah suatu pencegahan  (deterrence) yang konvensional.

Ini juga merupakan jenis kekuatan tempur jarak jauh paling efektif dari Pakistan ditinjau dari situasi pesisirnya. Oleh karena itu, Pakistan saat ini, pasti akan memperkuat pembangunan pasukan kapal selam, dan pembangunan pasukan kapal selam akan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan atas kelemahannya dari India.

Sesumbar India

Sebelum ini, eksekutif militer India menyatakan secara terbuka bahwa mereka sanggup memenangkan dalam "Front Perang 2.5 (2,5 front war)."

Apa itu "Front Perang 2,5" ? Sementara kedua negara bertempur, mereka juga dapat mengatasi ancaman keamanan domestik.

Namun, dari situasi saat ini, perang hanya dengan Pakistan tampaknya telah membuat India kelelahan.

Jadi hari ini, apakah memang India benar-benar memiliki kemampuan yang cukup untuk memenangkan "Front Perang 2,5"?

Menurut analis dan pengamat, dari sudut pandang saat ini, target India jelas terlalu besar untuk bandingkan dengan kekuatan militer India saat ini.

Sedang kekuatan nasional Amerika Serikat kini saja telah mengurangi operasi tempurnya dari dua perang yang sebelumnya menjadi "Front Perang 1,5". Baru-baru ini, AS telah tergelincir ke dalam "Front Perang 1,2".

AS sebelumnya percaya bahwa mereka dapat mengalahkan negara besar dengan kekuatan militernya yang superior. Tapi faktanya melawan teroris dan pasukan ekstremis saja sudah tidak dapat memenangkan pertempuran melawan dua kekuatan utama. Untuk benar-benar membentuk kemenangan dalam operasi pertempuran "Front Perang 2,5"  adalah tugas yang mustahil.

Maka dengan target hubungan India-pakistan juga akan adanya intensitas tertentu yang sama. Begitu ada kekacauan, babak baru operasi tempur dari berbagai skala pasti akan diluncurkan di sekitar area-area penting dan ke segala arah penting dari konflik.

Oleh karena itu, fokus saat ini pada pengembangan strategis kedua belah pihak berkisar pada optimasi lebih lanjut dari tata letak strategis. Di masa depan, ketegangan akan berlanjut di seluruh wilayah.

Maka tidak heran Tiongkok yang sedang gencar membangun ekonomi dan kesejahteraannya, serta sebagai negara tetangga kedua pihak ini, menghadapi ketegangan yang meningkat antara India dan Pakistan, Anggota Dewan Negara Tiongkok dan Menteri Luar Negeri Wang Yi menyatakan keprihatinan yang mendalam.

Tiongkok berharap bahwa India dan Pakistan akan menahan diri dan dengan sungguh-sungguh memenuhi komitmen mereka untuk mencegah perluasan situasi. Kedua negara, India dan Pakistan, harus bekerja lebih keras untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan rasa saling percaya.

Sumber: Media TV & Tulisan Luar Negeri.

https://www.airforce-technology.com/projects/fc1xiaolongjf17thund/

https://www.youtube.com/watch?v=RZ2uQZcbLlU

https://www.youtube.com/watch?v=C5yCh4CERsI

https://www.youtube.com/watch?v=PPWP0pCjL6U

https://www.globalvillagespace.com/india-actually-win-war-pakistan/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun