Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membedah Penyebab dan Kekuatan India-Pakistan yang Sedang Bertikai

17 Maret 2019   17:56 Diperbarui: 17 Maret 2019   21:32 1817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

India masih menjadi pengimpor senjata terbesar di dunia, dari 2013 hingga 2017, impor senjata India menyumbang 12% dari total impor senjata global.

Impor senjata Pakistan selama periode singkat ini hanya menyumbang 2,8% dari total global.

Menurut laporan itu, impor senjata India meningkat 24% selama dua periode lima tahun dari 2008 hingga 2012 dan 2013.

Namun, Pakistan tidak memiliki hak untuk mengimpor 36% selama dua periode lima tahun. Sedang India meningkatkan impor persenjataannya, dan Pakistan mengurangi impor persenjataannya.

Ambisi

India berambisi untuk menjadikan negaranya menjadi kekuatan regional di Asia Selatan dan kekuatan global di dunia. Strategi India adalah mendasarkan diri pada Asia Selatan dan mengendalikan Samudra Hindia untuk menjadi kekuatan dunia. Di bawah strategi negara seperti itu, tentu saja, itu akan berkembang menjadi kekuatan militer. Karena itu, pihaknya terus menerus melakukan peningkatan pengadaan alutsistanya.

Sedang Pakistan tidak berusaha menjadi kekuatan regional, juga tidak berupaya menjadi kekuatan global. Oleh karena itu, senjatanya terutama untuk kebutuhan keamanan nasionalnya sendiri, cukup untuk dapat menjamin keamanan negaranya sendiri begitu ada agresi militer. Oleh karena itu, mereka harus menginvestasikan uangnya untuk pembelian alutsista pada periode sebelumnya karena mereka tidak dapat menghasilkan senjata canggih untuk pasukan darat, laut, dan udaranya. Maka harus dibeli dari luar negeri. Kemudian, setelah pembelian ini telah mencapai kebutuhan untuk keamanan nasional, mereka juga tidak perlu menginvestasikan dana besar untuk mempertahankan kekuatan militernya menjadi sangat kuat atau unggul.

Seperti kita ketahui, jika suatu negara mengkoordinasikan pembangunan, tidak mungkin bagi mereka untuk memasukkan semua dananya ke dalam militer, dan bahkan lebih mustahil lagi untuk melakukan perlombaan senjata dengan mengorbankan ketenaran dan ekonominya.

Sejarah Konflik India-Pakistan

Sejarah konfrontasi antara India dan Pakistan sudah lama terjadi. Kita bisa melihatnya sedini Oktober 1947, ketika India dan Pakistan sudah bertikai karena konflik bersenjata yang intens di Kashmir. Konflik ini berlangsung selama lebih dari setahun, dan setidaknya 100.000 orang terbunuh atau terluka dalam konflik ini. Tingkat tragisnya bisa dikatakan sudah menjadi catatan tragis dalam bersejarah.

Pada akhirnya, PBB mengeluarkan peringatan keras untuk memerintahkan gencatan senjata dengan segera perang India dengan Pakistan. Jika tidak, pasukan penjaga perdamaian akan dikirim ke Kashmir untuk operasi penjaga perdamaian, dan kedua belah pihak pada akhirnya menerima perjanjian gencatan senjata yang dirumuskan oleh PBB. Ini menandai penghentian sementara konflik India-Pakistan. Namun, dalam 72 tahun sejak itu, konflik dan kontradiksi antara kedua belah pihak tidak pernah berhenti. Gesekan di perbatasan antara kedua negara serumpun ini bahkan lebih sering terjadi, untuk masalah konfrontasi di perbatasan, itu harusnya perlu dihentikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun