Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Seberapa Besar Potensi Perang India-Pakistan 2019

9 Maret 2019   13:16 Diperbarui: 9 Maret 2019   13:29 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum, mereka hanya ingin melakukan "langkah pertama". Jarang mempersiapkan bagaimana dengan "persiapan di belakang". Artinya, jika kita melakukan ini, jika pihak lawan membalas, mereka akan mengerahkan tim cadangan yang lebih kuat di bandara. Jika mereka sudah menggunakan Su-30MK1 di bandara garis depan, mari kita buka ini. Saat itu seharusnya berpikir bahwa pesawat generasi kedua setengah harus dimainkan, sementara ini pesawat generasi ke-empat sementara ini tidak kita bicarakan.Tetapi jika ini masalahnya, maka setidaknya ini harus dilakukan. Mereka terlalu percaya diri.

Seperti diketahui kepercayaan diri India ini tidak datang dari kekuatan tempur militer melainkan dari alutsistanya, tetapi juga dari apa yang disebut lingkungan diplomatik dan internasional. Seharusnya mereka berkonsoltasi dan bertanya kepada pilot mereka, apakah mereka mempunyai kemampuan untuk keberhasilan dalam misi ini.

Baru-baru ini, media juga melaporkan bahwa kedua belah pihak mengirim lebih banyak pasukan ke garis kontrol Kashmir, seperti tank, artileri, dan unit-unit mekanik.

Situasi di India dan Pakistan terus meningkat, India dan Pakistan adalah negara-negara penting di kawasan Asia Selatan dan kedua negara terkait erat dengan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan regional, pada dasarnya sejalan dengan kepentingan India dan Pakistan sendiri. Seharusnya kedua pihak dapat menahan diri dan dapat mengambil tindakan yang membantu menstabilkan situasi di kawasan dan membantu meningkatkan hubungan timbal balik, bukan sebaliknya.

Kemenlu Tiongkok, Rusia dan AS, termasuk UE, juga menyuarakan seruan bagi kedua pihak untuk menahan diri dan menghindari konflik militer lebih lanjut.

Namun, beberapa media asing telah memperhatikan bahwa kapal induk INS Vikramaditya, AL-India telah meninggalkan pelabuhan asal Mumbai, yang mengingatkan kita pada perang India-Pakistan yang ketiga. Kapal induk India telah diluncurkan dari laut ke pelabuhan penting Pakistan --- Karachi.

Kapal Induk INS Vikramaditya, ini diperoleh dari Rusia pada November, akhirnya tiba di Area Operasi AL-India di Laut Arab setelah perjalanan panjang. INS Vikramaditya adalah kapal induk kelas Kiev yang bertugas sebelumnya di AL-Rusia pada tahun 1987 dengan nama Baku. Kapal ini dibeli India pada 20 Januari 2004 setelah bertahun-tahun negosiasi dengan harga akhir $ 2,35 miliar.

Media juga memperhatikan bahwa Karachi telah melakukan latihan "bahaya udara" pada 27 Februari dan melakukan uji alarm pertahanan udara. Apakah pengiriman kapal induk India terkait dengan situasi saat ini antara India dan Pakistan, dan seberapa besar kemungkinannya untuk meningkatnya konflik?

Pakistan hanya memiliki satu pelabuhan militer, jika INS Vikramaditya bertujuan untuk memblokade Pakistan. Ini menjadi target harga tinggi, sehingga Pakistan selain telah memperkuat anti-pesawat terbang di jalur India-Kashmir, demikian juga di Karachi, hal ini untuk memberitahu India bahwa itu adalah target yang mahal, mereka sedikitpun tidak akan mengendor.

Faktanya, kekuatan utama AL dan AU-Pakistan berada di Karachi. Jadi jika India menyerang Karachi maka Pakistan siap melayani, karena pada perang India-Pakistan Pertama dan Kedua, AL kedua negara ini sudah pernah terjadi kontak senjata di perairan Laut Arab. Dan AL-India tidak terlalu unggul. Maka kali ini pengamat militer berpandangan AL-India kemungkinan kecil bahwa India akan menyerang dari laut ini. Demikian juga andaikata perang perbatasan benar-benar terjadi sekalipun.

Andaikata akan menyerang Karachi dengan pesawat udara, itupun berarti mengobarkan peperangan besar. Tampaknya India masih belum siap mental untuk melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun