Bagi pihak Suriah mungkin lebih suka dengan keadaan sekarang yang sudah meredah akan lebih menguntungkan. Tapi bagi pihak Israel mungkin juga tidak ingin penyerangan diperbesar dan diperkeras lagi, hanya saja tidak akan berhenti menyerang.
Kita bisa melihat Benjamin Netanyahu tidak akan membiarkan pengawal Revolusi Iran "Brigade Kota Suci" yang dikomadani oleh Qassem Soleimani. Soleimani adalah jenderal yang bertanggung jawab atas operasi khusus di luar negeri Iran, setara dengan pasukan tempur khusus pengawal revolusi Iran Garda Revolusi. Netanyahu mengirim telegram kepada Sulaemani: "Selama saya masih menjabat, saya tidak akan menghentikan serangan terhadap 'Brigade Kota Suci'."
"Brigade Kota Suci" dibentuk tahun 1988 selama perang Iran-Irak hingga kini masih ada, dan Sulaemani hingga kini masih tetap dalam Brigade ini, dia telah berperan penting dalam beberapa perang.
Setelah berpengalaman dalam 30 tahun di medan perang, Sulaemani sangat piawai dalam berperang. Maka itulah begitu Israel mendapat info dia muncul di Dataran Tinggi Golan, Israel langsung tanpa menunggu lama langsung melancarkan serangan ke lokasi ini. Dengan tujuan untuk membunuh Sulaemani, sebab jika berhasil membunuh dia, itu berarti daya perang "Brigade Kota Suci" akan berkurang 50% bahkan lebih.
Jadi dari uraian di atas ini, kita dapat melihat kedua belah pihak Iran dan Israel sangat jelas sekali saling menarget satu sama lain. Â Maka dari itu, serangan udara Israel terhadap Suriah baru-baru ini sungguh sangat berdarah-darah dan intensif.
Militer AS menderita korban terbesar dalam lima tahun pertempuran di Suriah pada saat menjelang penarikan.
Seperti yang telah dituliskan di atas. Pada 20 Januari, mayat empat tentara AS yang terbunuh dalam seranganbom bunuh diri di Manbij, Suriah utara, diangkut kembali ke AS. Presiden Trump secara pribadi menyambut kedatangan jasad korban tersebut di Bandara. Media AS mengklaim bahwa ini adalah korban terbesar sejak AS mulai beroperasi di Suriah pada 2014, sebelumnya hanya ada dua tentara AS yang tewas dalam operasi di Suriah.
Pada waktu pemerintahan Obama 2015, 4 orang personil AS terbunuh yaitu: Kepala Staf Angkatan Laut Senior Scott Cooper Dayton, Staf Angkatan Udara Sgt. Leo Austin Bieren, Army Spc. Etienne Jules Murphy, dan Master Angkatan Darat Sersan. Jonathan Jay Dunbar. (Navy Senior Chief Petty Officer Scott Cooper Dayton, Air Force Staff Sgt. Leo Austin Bieren, Army Spc. Etienne Jules Murphy, and Army Master Sgt. Jonathan Jay Dunbar).
Pada 16 Januari lalu di Manbij kota kecil di Suriah utara, militer AS sedang melakukan "patroli rutin" di "daerah aman" Restoran "Istana Pangeran" yang sering dikunjungi tentara AS. Seorang bom bunuh diri dengan rompi bom masuk dan meledakan diri.