Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pesawat Tempur Siluman (Stealth) Alutsista Kebutuhan atau Barang Mewah?

23 Januari 2019   14:43 Diperbarui: 23 Januari 2019   14:57 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dari itu R&D pesawat tempur Gen-4 di banyak negara ingin menarik partner, jangan dikata hanya negara kecil atau sedang, bahkan untuk negara yang agak kuat kekuatan penerbangannya, untuk mandiri melakukan R&D pesawat tempur siluman Gen-4 juga akan mengalami kesulitan.

AS Saja Menarik Banyak Negara Partner

Seperti juga F-35 AS, mereka menarik partner sebanyak lebih dari 10 negara untuk mengembangkan bersama.

Membicarakan F-35, belakang ini nasib F-35 tampaknya kurang begitu baik, telah terjadi kecelakaan fatal di F-35B jatuh di dekat Pangkalan Udara Korps Marinir Beaufort di South Carolina pada hari Jumat 28 September 2018, setelah itu Pentagon mengumumkan semua F-35 di dunia supaya di-grounded dulu.

Tiga dinas militer AS dan militer internasional yang menerbangkan mesin tunggal F-35 semuanya membuat keputusan pada 11 Oktober 2018 untuk sementara menghentikan penerbangan sementara para penyelidik melakukan inspeksi seluruh armada untuk bagian yang salah - tabung bahan bakar di dalam mesin - menurut Joe Dellavedova, seorang juru bicara untuk Kantor Program Bersama F-35.

Sekitar $ 100 juta F-35 dibangun oleh Lockheed Martin; Pratt & Whitney memasok mesin.

Lebih dari 320 F-35 di seluruh dunia sekarang harus menjalani inspeksi, menurut sumber yang mengetahui program tersebut. Korps Marinir AS, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut memiliki ratusan F-35, keduanya terbang di benua Amerika Serikat dan dikerahkan di luar negeri seperti Inggris, Italia, Belanda, Turki, Australia, Norwegia, Israel, Jepang, dan Selatan Korea memiliki armada yang lebih kecil. Korps Marinir F-35 yang beroperasi dari kapal serbu amfibi USS Essex baru-baru ini menyerang sasaran Taliban di Afghanistan, serangan tempur pertama yang berhasil dilakukan AS oleh jet tersebut.

Kemudian dengan F-35 yang dibeli Australia, juga terungkap lapisan cat siluman sering terkelupas, setiap kali terbang harus dicat ulang sekali lagi.

Mengapa F-35 menjadi yang paling mahal membakar duit dan paling tidak stabil sebagai pesawat jet tempur Gen-4, apa arti dari keberadaan F-35 ini?

Ada ahli yang berpandangan, AS mengembangkan F-35, mereka mempunyai tujuan tertentu dan memiliki desain tertentu, meskipun kini masih ada beberapa masalah bahkan terjadi crash, bahkan ada masalah penting pada mesin pesawat, ada masalah pada sirip-sirp turbin. Namun ini bukanlah suatu yang sangat buruk, bahkan bagi mereka adalah suatu yang baik.

Mereka bisa mengambil keuntungan dari ini tanpa dalam medan perang, untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan pesawat ini, meskipun harus menghabiskan banyak uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun