Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pesawat Tempur Siluman (Stealth) Alutsista Kebutuhan atau Barang Mewah?

23 Januari 2019   14:43 Diperbarui: 23 Januari 2019   14:57 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai generasi pertama di dunia pesawat tempur siluman F-117 "Nighthawk" pernah menjadi kebanggaan dari AU-AS.     

Pada 21 Desember 1989, ketika AS menyerang Panama,  F-117 pertama kali digunakan dalam perang nyata. Pada tahun 1991 saat Perang Teluk 42 pesawat F-117 melakukan misi atau sorties 1300 kali, 40% target penting dapat dihancurkan, sedang pesawat tidak ada satupun yang menjadi korban atau kehilangan dirinya, kinerja sungguh luar biasa.

"Nighthawk" menunjukan ketenarannya, menjadi satu-satunya yang bisa terhindar dari deteksi radar Irak, rekor bisa menembus pertahanan udara yang intensif. 

Tapi pada tahun 1999 pada Perang Kosovo, kebanggaan AS  dengan "Nighthawk" luluh dengan berhasil ditembak jatuh.

Tahun 27 Maret 1999 malam, seperti biasanya F-117 melakukan misi pengeboman, berhubung sebelumnya dalam pengeboman berjalan dengan sangat lancar, misi F-117 tidak disertakan pesawat pelindungan pendamping lainnya, akibatnya setelah melakukan misinya dan terbang kembali, alarm radar F-117 tiba-tiba berdering, dan kemudian ledakan keras,  F-117 tertembak jatuh. 

Ternyata karena rute dan altitude F-117 tidak berubah, terbang dengan kecepatan subsonik, akhirnya bisa terdeteksi oleh radar Republik Federal Yugoslavia, dikunci dan tertembak jatuh.   

Sejak itu, F-117 tidak digunakan dalam perang nyata lagi. Pada tahun 2008, militer AS mengumumkan F-117 dengan resmi dikeluarkan dari daftar alutsista AS, maka karirnya berakhir disini.

Ada yang mengatakan bahwa F-117 seharus bisa tidak tertembak jatuh, tetapi karena terlalu mengejar sifat silumannya (stealth), telah mengorbankan pergerakan atau monuveritas, dan beban dari pesawat tempur yang hanya dapat melakukan misi pengeboman pada malam hari. Sehingga akhir menimbulkan masalah dalam medan perang.    

Tetapi apakah benar-benar perlu untuk membalikkan objek?

Seperti apa yang telah dituliskan di muka tentang Mig-25, yang kecepatannya mencengankan hingga 3,2 Mach, ketika hanya kecepatan saja yang dikejar. Tetapi apakah benar-benar diperlukan untuk membalikkan objek?  

Setelah bermain dengan ekstrem, ternyata menemukan penggunaan yang tidak terduga. Karena terbang lebih cepat dari rudal, Mig-25 mengambil tugas pengintaian intelijen. Di medan perang tidak ada tempat yang didatangi bisa  tanpa bayangan dan  pergi tanpa jejak, dan lawan akan dibuat tidak berdaya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun