Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pesawat Tempur Siluman (Stealth) Alutsista Kebutuhan atau Barang Mewah?

23 Januari 2019   14:43 Diperbarui: 23 Januari 2019   14:57 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian besar konsekuensi dari perang udara modern hampir semuanya dilakukan oleh rudal.  Ini membuktikan, nilai dari keberadaa rudal udara-ke-udara, justru karena inilah AU-AS hingga kini tetap mempertahan desain pod meriam untuk generasi baru jet tempur siluman.

Tujuan dari desain ini, adalah untuk persiapan jikalau semua instrument gagal, mereka masih memiliki senjata untuk digunakan.

Orang sering mengatakan sesuatu kemajuan atau peningkatan perlu adanya pengorbanan, tetapi untuk pesawat tempur yang matang dan dapat diandalkan, beberapa hal tidak boleh dengan suatu pengorbanan, karena begitu berkorban, berarti pengorabanan itu harus menggunakan darah para pejuang/pilot untuk mengisinya. 

Pelajaran yang berdarah-darah inilah yang menjadi kenyataan yang dihadapi orang Amerika secara paling intuitif di medan perang di Vietnam. 

Simbol Dari Industri Penerbangan 

Memang, pertempuran yang sebenarnya adalah batu ujian terbaik. Faktanya, kelahiran setiap generasi jet tempur tidak hanya menguji kemampuan manufaktur penerbangan suatu negara, tetapi juga menguji apakah itu benar untuk tren dan prediksi pengembangan di medan perang untuk masa depan. 

Ambil contoh pesawat jet tempur Gen-2, F-4 saat itu merupakan kekuatan utama AS. Pada saat itu, ada pepatah populer di bidang penerbangan dunia: terbang "lebih tinggi, lebih cepat, lebih cepat, lebih kuat (Higher, Faster and Stronger)"

Pada saat itu, pesawat jet tempur AS dan Uni Soviet, semua mengejar kecepatan ini, mereka ingin dengan mampu terbang lebih tinggi, lebih cepat untuk dapat memegang inisiatif di medan perang udara.

Marilah kita coba membandingkan disini: Kecepatan terbang pesawat penumpang biasa kecepatannya kurang lebih 900 km/jam kira-kira 0,8 Mach (kecepatan suara 1 mach = 1195 km/jam).

Jet tempur AS Gen-4 masa kini,  F-35 kecepatan terbangnya 1,6 Mach; F-22 = 2 Mach; F-4 = 2,5 Mach.

Pada era yang sama pesawat jet tempur Soviet Mig-25 kecepatan terbangnya sangat mencengankan dengan 3,2 Mach. Mig-25 dalam berusaha mengejar kecepatan ini, karena ingin menguasai kelebihan dan inisiatif di medan perang dengan terbang cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun