Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bisnis Senjata dan Latar Belakang India Membeli S-400 Rusia

22 Oktober 2018   18:10 Diperbarui: 22 Oktober 2018   18:40 1834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senjata apa yang dijual dan siapa yang membeli sering memicu perrundiangn putaran demi putaran dan permainan intrik geopolitik.

Alasan sistem S-400 bisa terjual dengan sangat laris karena kinerja luar biasa dari generasi sebelumnya di medan pertempuran. Jika kita ingin melihat kinerja senjata S-series ini, Suriah adalah tempat terbaik untuk diamati.

Di Suriah, tidak hanya ada alat militer Rusia S-400, ada juga S-300 yang baru dikerahkan dan S-200 yang lebih tua yang masih digunakan oleh militer Suriah. Dengan pengalaman medan tempur di Suriah ini tampaknya S-400 dikembangkan dari generasi sebelumnya S-300.

Pada 3 Oktober, Kementerian Pertahanan Rusia merilis video rudal S-300 PMU-2 ke udara di pangkalan udara Khmeimim di Suriah. Rudal ini akan melengkapi Angkatan Pertahanan Udara Suriah.

Sergey Shoygu, Menteri Pertahanan Rusia mengatakan: "Kegiatan kami untuk mengirim peralatan tujuannya untuk memperkuat sistem pertahanan udara Suriah dan terutama untuk melindungi personil militer Rusia. Kami telah mengirim sistem S-300 ke Suriah, yang mencakup 49 peralatan, radar, sistem pemosisian (positioning), kendaraan komando, dan empat platform peluncuran rudal."

Sergey Shoygu mengungkapkan bahwa personil militer Suriah akan menerima pelatihan selama tiga bulan untuk mempelajari cara mengoperasikan sistem pertahanan udara S-300.

Ini adalah tanggapan kuat Rusia terhadap jatuhnya pesawat militer Rusia oleh ulah Israel pada 17 September.

Pada 17 September malam, waktu setempat, pesawat pengintai IL-20 Rusia dengan 15 awak tertembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara Suriah, dan semua anggota awak tewas.


Sputnik News Rusia melaporkan bahwa menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, sebuah pesawat Israel sengaja menciptakan situasi berbahaya di wilayah Latakia Suriah, yang menyebabkan pesawat militer Rusia terkena rudal sistem pertahanan udara S-200 Suriah.

Di layar besar kita bisa melihat dengan jelas lokasi-lokasi rudal pertahanan udara S-200 yang diluncurkan oleh militer Suriah dan jet tempur Rusia dan Israel.

Rudal militer Suriah ditembakkan pada jet tempur Israel. Pada 22:02, S-200 self-guided hulu ledak mencegat target dengan permukaan refleksi yang lebih besar dan kecepatan lebih lambat, yang merupakan pesawat pengintai IL-20.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun