Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dilema Amerika Menyerahkan Jet Tempur F-35 Kontrak Turki dan Rusia S-400

8 Agustus 2018   10:38 Diperbarui: 8 Agustus 2018   10:55 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: store.strategicdefenceintelligence.com

Pada 7 Juli lalu, Menhan AS, James Mattis menulis sebuah surat terbuka kepada Kongres, di mana dia mengatakan bahwa dia memahami kekhawatiran mereka tentang Turki, tetapi dia yakin bahwa menghentikan pengiriman jet tempur F-35 mungkin akan menyebabkan gangguan rantai global pasokan yang akan mendorong harga jet tempur menjadi lebih tinggi dan menunda pengirimannya.

F-35 "Lightning II" jet tempur yang dikembangkan oleh Lockheed-Martin yang berbasis di AS dan merupakan jet tempur multirole bermesin tunggal dengan sistem senjata onboard canggih yang memiliki kemampuan penerbangan stealth dan supersonic yang dikembangan dalam tiga model seperti yang telah disebutkan diatas.

Jet tempur model ini dapat digunakan oleh ketiga cabang angkatan bersenjata AS yang tidak pernah terjadi sebelumnya, yang bertanggung jawab atas beban berat integrasi cabang militer AS dan sekutu-sekutunya dalam gabungan memasuki era stealth dan perang cyber yang terpusat menjadi satu.

F-35 adalah jet tempur multirole generasi kelima yang dikembangkan AS dengan beberapa sekutunya. Selama proses pengembangan pada saat itu, pesawat ini menggunakan penemuan dan teknologi dari berbagai negara, dan Turki adalah salah satu negara yang paling awal berpartisipasi.

Hal ini diungkapkan oleh Lockheed Martin AS belum lama ini, sekitar 30% dari fuselage tengah F-35 diproduksi di Turki, dan produsen Turki juga berpartisipasi dalam membuat komponen landing gear, fuselage depan, peralatan elektronik kokpit, dan beberapa fuselage komposit pesawat.

Dalam hal investasi modal, penelitian proyek, dan manufaktur spesifik F-35, Turki memainkan peran penting dalam proyek ini. Menhan AS James Mattis mengingatkan anggota parlemen bahwa Turki adalah salah satu dari delapan mitra internasional asli untuk F-35, yang berkaitan pada penjualan internasional beserta AS. Turki telah menginvestasikan $ 1,25 miliar pada fase pengembangan pesawat F-35.

Selain itu, Presiden Turki Tayyip Erdogan pernah secara terbuka mengatakan bahwa ia berencana membeli paling tidak 100 jet tempur F-35. Ini akan menjadi pesanan yang sangat besar bagi AS. Jika AS menolak untuk mengirimkannya, mereka mungkin akan kehilangan paling tidak 10 milyar USD.

Selain itu, para pejabat Pentagon telah bernegosiasi untuk meningkatkan produksi selama berbulan-bulan, dan Kongres yang melarang penjualan jet tempur ke Turki tidak diragukan akan menyulitkan situasi.

Sedang James Mattis mewakili apa yang dikenal di AS sebagai pihak yang berkepentingan dengan industri pertahanan. Industri pertahanan merupakan alat penting bagi kebijakan luar negeri AS, tetapi juga merupakan pilar penting ekonomi AS, karena industri pertahanan memecahkan banyak masalah pengangguran.

Bagi industri pertahanan, tidak perduli kepada siapa mereka menjual senjata selama mereka menghasilkan uang.

Selama ini, AS selalu menakut-nakuti sekutunya di Timur Tengah, dan menakut-nakuti negara-negara seperti Arab Saudi sehingga mereka harus membeli banyak senjata AS, menjaga keuntungan mengalir dengan baik untuk industri pertahanan AS, dan orang-orang yang bertanggung jawab ini tertawa sepanjang jalan untuk rekening bank mereka yang terus bertambah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun