Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Latar Belakang dan Logika Trump Melakukan Perang Dagang

31 Juli 2018   19:37 Diperbarui: 31 Juli 2018   19:59 7172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aspek lain adalah bahwa sejak pemerintahan Trump, ekonomi AS telah pulih dan kekuatan ekonomi AS sedang terlihat semarak, hal ini telah memberi Trump kepercayaan kepada pemerintahannya untuk terlibat dalam proteksionisme perdagangan.

Pertumbuhan kuat baru-baru ini dalam ekonomi AS telah membuat beberapa orang Amerika keliru percaya bahwa mereka dapat meniru pengalaman masa lalu mereka, tetapi akankah sejarah benar-benar mudah dibuat ulang? Dunia saat ini tidak lagi seperti dunia yang dilihat oleh mata "fosil" Robert Lighthizer.

Berbagai hal kini telah berbeda. Sebagai contoh, pasar UE tidak lebih kecil dari pasar AS, jadi ketika perang melawan AS. UE tidak dapat mudah dipaksa seperti Jepang saat itu untuk berkompromi dalam segala hal,  jadi situasi semacam ini tidak akan pernah terjadi.

Jadi dengan latar belakang inilah orang Amerika mungkin berpikir tentang hal ini terlalu sederhana.

Saat itu, AS mungkin hanya menghadapi Jepang, tetapi sekarang, menghadapi tata letak seluruh pasar global dan perdagangan global. Jadi masalahnya sekarang adalah bahwa AS telah terlibat dalam apa yang oleh banyak ahli disebut "serangan sembarangan." Jadi satu aspek adalah distribusi tenaga kerja internasional saat ini dan tata letak perdagangan internasional sebenarnya jauh berbeda dari tahun 1980an.

Dan aspek lain bahwa di masa lalu, "Plaza Accord" dapat dipahami sebagai persaingan antara AS dan Jepang, tetapi sekarang, rangkaian perubahan yang disebabkan oleh Trump ini tampaknya lebih seperti AS yang akan melawan seluruh dunia.

Tampaknya AS untuk taraf tertentu merasa terlalu percaya diri. AS secara konsisten memainkan lebih banyak peran "kepemimpinan" di masa lalu, tetapi kini, dengan AS terlibat dalam perang dagang global, tidak hanya mungkin membahayakan dirinya sendiri, AS mungkin akan kehilangan reputasi yang telah diperoleh selama satu abad ini.

Ketika AS dihadapkan oleh semakin banyak suara oposisi, terutama ketika menyangkut kepentingan AS yang melebihi kepentingan negara lain, dapatkah AS tetap memimpin dunia? Inilah pertanyaan yang banyak dipertanyakan para analis dunia.

Padangan Dalam Negeri Dan Luar Negeri AS

Pada 17 Juli, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell muncul di sidang pertengah tahunan Kongres AS, di mana dia ditanya tentang kebijakan ekonomi dan mata uang AS. Ketika menjawab pertanyaan tentang kebijakan perdagangan AS, Powell mengatakan bahwa itu akan merugikan ekonomi AS dengan menetapkan tarif terlalu tinggi.

fed-jerome-powell-5b60599e6ddcae0d5c6a6502.png
fed-jerome-powell-5b60599e6ddcae0d5c6a6502.png
Sumber: c-span.org @cspan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun