Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertemuan Trump-Putin di Helsinki dan Hubungan Trilateral AS-Rusia-UE

25 Juli 2018   18:37 Diperbarui: 25 Juli 2018   18:37 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analis geopolitik Rusia Adam Garrie mengatakan bahwa "Melihat timing dari serangan ini patut untuk dipikirkan, dan mungkin terkait dengan pertemuan Trump-Putin yang diadakan di Helsinki."

Jadi kita dapat melihat, bahwa hubungan AS-Rusia, ketika mereka sedang menunjukkan tanda-tanda menghangat berbaikan atau ketika ada ketegangan, Eropa berharap untuk memandu perubahan melalui metode tertentu. Misalnya, ketika AS dan Rusia berupaya meningkatkan hubungan, Eropa akan menciptakan beberapa masalah sehingga AS dan Rusia tidak dapat mengabaikan keberadaannya. Ketika hubungan AS-Rusia menjadi tegang maka akan dibikin makin tegang, Eropa dapat berinteraksi dengan kedua belah pihak dan berharap bahwa kedua belah pihak dapat mempertimbangkan kepentingan mereka sendiri. Jadi ini adalah sangat halus dan situasinya sangat berbelit-belit.

Bagaimana "Kalkulasi" AS Untuk Hubungan Eropa-Rusia?

Heiko Mass Menlu Jerman menyatakan: "Kita bukan tawanan Rusia atau tawanan AS." Ini adalah apa yang dikatakan Menlu Jerman kepada media ketika menghadiri KTT NATO pada 11 Juli lalu.

Sebenarnya pernyataan ini adalah merupakan tanggapan langsung terhadap tuduhan terbuka yang dibuat Trump selama pertemuan sarapan pagi Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Trump mengatakan: Jerman, sejauh yang saya tahu, tertawan Rusia, karena mendapatkan begitu banyak energi dari Rusia, jadi kita harus melindungi Jerman, tetapi mereka mendapatkan energi mereka dari Rusia.

Untuk istilah dan tuduhan Trump tentang "tawanan" beberapa ahli Jerman dengan tangkas menunjukkan bahwa Trump mempunyai motif tersembunyi.

Claudia Kemfert, Peneliti di Institut Penelitian Ekonomi Jerman mengatakan: "Saya pikir Trump mengatakan itu karena ia memiliki tujuan yang jelas untuk menjual sebagian besar gasnya, minyak dan gas alam cair serpih (fracking) juga ke Jerman dan Eropa. Rusia adalah pesaing besar pasar gas. mereka ingin menjadi pemain besar juga di pasar gas."

Kita ketahui saat ini, Rusia adalah pemasok gas alam terbesar ke Jerman, karena 40% dari gas alam Jerman diimpor dari Rusia. Dan pada tahun 2025, diperkirakan jumlah ini bisa mencapai lebih dari 50%. Selain itu, Jerman dan Rusia telah membangun pipa gas alam untuk menjangkau Laut Baltik --- Jalur Pipa Utara 2 (North Stream 2). Jika pada saat pipa ini selesai, Rusia akan mampu mengirim 55 miliar meter kubik gas alam ke Jerman, untuk memenuhi 10% dari permintaan gas alam Eropa.

Kedekatan Eropa dan Rusia dan kesepakatan energi mereka adalah hal-hal yang telah menjadi perhatian dan sasaran Trump.

Seperti kita ketahui, jaringan pipa energi, tidak seperti perdagangan normal. Pada kenyataannya, sangat kental akan makna strategis dan politis, jadi inilah yang menjadi perhatian dan sasaran Trump.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun