Dalam presentasi sepanjang 18 menit ini, PM Netanyahu mengungkapkan sejumlah besar "bukti" untuk menemukan alasan bagi Trump untuk dapat secara logis kembali keluar dari kesepakatan nuklir Iran.
Pengaruh Israel/Yahudi Terhadap Perpolitikan AS
Seminggu sebelum pengumuman Trump, PM Israel Netanyahu mengadakan konferensi pers. Tindakan ini sebenarnya ditujukan untuk mendorong Trump karena khawatir dia akan berubah pikiran lagi. Jadi dari ini, Anda dapat melihat bahwa hubungan antara Israel dan AS bukanlah hubungan yang normal, dan mereka bukan hanya sekutu, untuk sebagian besar, Israel dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri AS.
Setelah P.D. II, kebijakan luar negeri AS, terutama kebijakan Timur Tengahnya untuk sebagian besar disandera oleh Israel. Â Kita semua tahu bahwa AS memiliki kelompok Yahudi yang sangat besar pengaruhnya dengan populasi yang tidak besar, hanya enam atau tujuh juta, tetapi dengan pengaruh besar, dan dapat mempengaruhi pemilihan presiden AS, dan mempengaruhi kebijakan domestik dan internasional AS, jadi ketika untuk isu kebijakan Timur Tengah AS, untuk sebagian besar harus mempertimbangkan reaksi Israel.
Tindakan AS Untuk Memindahkan Kedubes Ke Yerusalem
Pada 14 Mei, AS secara simbolis memindahkan kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, secara realistis melanggar garis merah politik yang sebelumnya dipertahankan oleh mantan lima pemerintahan AS selama 23 tahun.
Tindakan terburu-buru ini tidak hanya menarik oposisi dan kutukan yang meluas, itu juga menyebabkan konsekuensi kekerasan paling berdarah antara Palestina dan Israel sejak 2014, pada hari itu, 58 demonstran Palestina tewas dalam konflik dengan militer Israel, dan lebih dari 2.800 orang terluka, menciptakan rekor ganda selama empat tahun untuk paling besar menyebabkan korban tewas dan yang terluka dalam satu hari.
Pada hari itu 70 tahun (14 Mei 1948) yang lalu, Israel mendeklarasikan kemerdekaannya berdasarkan Resolusi PBB 181, dan setelah tengah malam, perang pertama di Timur Tengah dinyatakan perang melawan Israel oleh beberapa tetangga Arab, mengakibatkan 800,00 orang Palestina kehilangan tempat tinggal mereka dan mulailah sengketa Timur Tengah yang berkepanjangan.
Sejak hari itu, "Hari Kemerdekaan" Israel menjadi "hari tragedi" bagi orang-orang Palestina yang terlantar. Dan pemerintahan Trump sengaja memilih tanggal ini untuk memindahkan kedutaannya, dengan terus terang memihak Israel.
Qarif Muftah seorang penduduk asli Suriah mengatakan: Tindakan AS ini sepenuhnya melanggar hukum internasional, dan telah membuat seluruh dunia menjadi kacau. Pada saat yang sama, AS memindahkan kedutaannya juga telah mendorong Israel untuk memberi lebih banyak ruang untuk merebut lebih banyak teritori.