Sasaran itu adalah fasilitas penelitian ilmiah di Damaskus, yang diyakini terkait dengan produksi dan pengembangan senjata kimia Suriah; lokasi lain adalah fasilitas penyimpanan senjata kimia yang terletak di dekat Homs barat; lokasi ketiga adalah tempat penyimpanan senjata kimia lainnya yang terletak di dekat Homs, yang juga merupakan pusat komando militer yang penting.
![Sumber: www.washingtonpost.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/04/25/taget-yang-dirudal-5ae063ab16835f318c5d5212.png?t=o&v=555)
Sikap Rusia Terhadap Serangan Udara Ini
Dihadapkan dengan pemboman merajalela AS, apa yang dilakukan Rusia, setelah sebelumnya mengatakan bahwa akan "menembak jatuh semua rudal ke arah Suriah?"
Terbitan Rusia "Vzglyad (Opini)" pada 15 April mengatakan bahwa Kepala Direktorat Operasi Utama Staf Umum Rusia Sergei Rudskoy menjelaskan, mengapa militer Rusia tidak menggunakan senjata anti-udaranya karena rudal-rudal ini yang ditembakan  pasukan sekutu tidak terbang melalui zona pertahanan udara militer Rusia di Suriah. Tetapi sistem anti-udara yang dideplotasikan militer Rusia di Suriah telah dipersiapkan dalam status siap tempur, dan beberapa jet tempur Rusia berpatroli saat serangan itu terjadi.
Direktur Staf Gabungan AS Kenneth McKenzie mengatakan bahwa sistem S-400 Rusia di Suriah tidak dimatikan. Mereka belum diaktifkan (activated). Ini sebenarnya memungkinkan sistem radar mereka untuk melacak ancaman yang masuk, tetapi mereka tidak menembak dengan sistem senjata mereka.
Meskipun Rusia tidak menembakkan satu tembakan sekalipun, namun setelah serangan udara, Suriah dengan cepat merilis berita dan foto "sisa-sisa rudal AS yang ditembak jatuh."
![Sumber: CCTV News](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/04/25/sisa-rudah-yang-tertembak-5ae062fff133445b8c08b542.png?t=o&v=555)
Dia juga mengungkapkan bahwa Angkatan Pertahanan Udara Suriah telah menggunakan senjata anti-udara buatan Soviet  berhasil mencegat 71 rudal. Militer Rusia juga dengan yakin mengatakan bahwa dalam serangan udara ini, sistem anti-
udara S-300 dan S-400 yang digunakan di Suriah telah menemukan dan melacak rudal-rudal Barat, serta mengumpulkan informasi yang relevan untuk analisis dan penelitian yang akan membantu Rusia menyempurnakan metode pengawasannya untuk serangan udara Barat kelak.
Dalam menghadapi serangan dari berbagai negara Barat, Suriah sebenarnya sudah bisa menggunakan sistem anti-udara termasuk sistem anti-udara buatan Rusia dan Soviet seperti S-125, S-200, dan sistem rudal Tor --- itu adalah bagian utama dari peralatan militer Suriah.