Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mengamati Konsep "Cool War" Antara Amerika dan Rusia

2 Maret 2018   10:02 Diperbarui: 19 Maret 2018   10:30 4376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: thebulletin.org

Sebelum kejadian ini, pada 29 Januari lalu, jet tempur Rusia Su-27 melakukan manuver intersepsi yang sangat berbahaya terhadap pesawat Surveilance (pengintai) Angkatan Laut AS di wilayah udara di atas Laut Hitam. Jarak terdekat antara mereka kurang dari 1,52 meter, dan pesawat spengintai AS sangat ketakutan sehingga terpaksa mengakhiri misinya lebih awal.

Kita sering mendapat berita pesawat pengintai AS memasuki kawasan ini dan kemudian jet tempur Rusia mencegatnya. Jika Anda memperluasnya ke selatan dari kawasan ini, di kawasan Laut Hitam, pertempuran udara antara kedua kapal perang kedua negara semakin sering terjadi. Jika kita membuat keputusan berdasarkan peristiwa ini, pengamat yakin bahwa itu adalah tanda, atau "gelaja" dari sebuah Perang Dingin yang terjadi di sub-kawasan dari kawasan  Timur Eropa baru, dan kawasan Laut Baltik dan Laut Hitam. Tapi Perang Dingin semacam ini bukanlah Perang Dingin yang sama seperti 40 tahun yang lalu, yang terdiri dari blok, bersifat global, ideologis, dan Perang Dingin zero-zum. Ini semua dapat kita katakan Perang Dingin sub-kawasan.

Meskipun lingkungan internal dan eksternal AS dan Rusia telah berubah sekarang, yang lain melihat bahwa sekarang ini, apakah orang Amerika atau Rusia, termasuk pemimpin tertinggi dan cendikiawan biasa, ketika mereka berbicara tentang hubungan bilateral atau membuat perencanaan untuk ketertiban internasional, kedua pihak selalu mengeritik satu sama lainnya. Mereka belum keluar dari lingkaran aneh Perang Dingin.

Hingga kini masih menunjukkan walaupun telah 20 tahun Perang Dingin berakhir, hubungan Rusia-AS masih terpengaruh oleh pemikiran Perang Dingin.

Melihat kembali beberapa dasawarsa yang lalu, setelah Uni Soviet bubar, hubungan AS-Rusia telah mengalami empat kali "reset," namun setiap saat, kedua negara berakhir dengan semakin menjauh. Alasan mengapa mereka mengalami kesulitan untuk keluar dari lingkaran aneh dar mulai meninggi dan menjadi merendah akhir-akhir ini terutama karena mereka memiliki perbedaan mendasar dalam pengakuan strategis, tatanan internasional, dan ideologi mereka.

Selanjutnya, apakah hubungan "dingin" antara AS dan Rusia ini akan berkembang menjadi lebih dingin?Tampaknya "tahun baru tidak terjadi di Washington" Pada Desember tahun lalu, untuk menanggagpi perkiraan laporan kebijakan luar negeri Rusia untuk tahun 2018---"Kebijakan Luar Negeri Rusia: Menuju 2018" Kommersant" yang berbasis di Rusia membuat penafsiran sperti diatas ini.

Tapi ketika ditanya apakah hubungan Rusia-AS mempunyai harapan untuk diperbaiki, dalam sebuah film dokumenter pada bulan Juni 2017, tanggapan Putin masih mengungkapkan keinginannya untuk memperbaiki hubungan AS-Rusia. Putin mengatakan: "Selalu ada harapan, sampai mereka bersiap membawa kita ke kuburan."

Kaum Estalishment AS Yang Menentukan

Analis ada yang melihat situasi saat ini yang telah terjadi dengan hubungan Rusia-AS adalah hubungan yang tidak diinginkan kedua pihak manapun. Putin selalu berharap untuk memperbaiki hubungan Rusia-AS dan mengatur ulang hubungan mereka. Selama kampanyenya, Donald Trump juga menunjukkan niat ramah, dan mengatakan bahwa begitu dia terpilih, dia ingin memperbaiki hubungan Rusia-AS, dan terutama kerjasama keamanan Rusia dan AS dalam memerangi terorisme global.

Tapi Trump telah dibatasi oleh pendirian AS, dan tidak dapat mengubah tujuan keamanan dan strategis yang menjadikan Rusia sebagai ancaman militer utama yang realistis dalam masa jabatannya. Jadi dia masih disandera oleh sistem pendirian, itulah sebabnya mengapa ada keadaan "Perang Dingin" antara Rusia dan AS. Kedua belah pihak tidak berhasil mengatasi konflik di antara keduanya. Kedua belah pihak mengambil tindakan pembatasan untuk mencegah hal ini menjadi perang yang hangat atau panas.

Rusia bukan satu-satunya yang berharap bisa mengubah Cool War dengan AS. Sebagai pihak ketiga, Uni Eropa juga berharap bisa melonggarkan sanksi terhadap Rusia dan hubungan dibikin hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun