Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mengamati Konsep "Cool War" Antara Amerika dan Rusia

2 Maret 2018   10:02 Diperbarui: 19 Maret 2018   10:30 4376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: thebulletin.org

Apakah ini berarti bahwa AS dan Rusia sedang menuju perang komprehensif? Apakah hubungan AS-Rusia benar-benar akan memulai penghitungan mundur ke "Cold War" baru?

Peringatan dari Bulletin Of Atomic Scientists

Sumber: thebulletin.org
Sumber: thebulletin.org
Hanya ada dua menit untuk sampai kiamat nuklir manusia! Pada tanggal 25 Januari 2018 "Bulletin of the Atomic Scientists" AS mengatakan bahwa mereka memindahkan "jam kiamat," yang merupakan ancaman perang nuklir ke depan hanya 30 detik, yang berarti bahwa hanya ada dua menit sampai tengah malam dan akhir umat manusia, ke "Kiamat" sejak "ColdWar' (Perang Dingin).

baca: Ada Apa Dibalik Slogan AS "Dunia Tanpa Senjata Nuklir" (1)

Dikatakan alasan mengapa jarum jam dimajukan ke depan karena pada tahun 2017, beberapa pemilik senjata nuklir terlibat dalam perlombaan senjata, yang meningkatkan risiko perang nuklir.

Untuk membuktikan risiko "Doomsday Clock" hal ini dikarenakan adanya prediksi dari AS yang merilis "NPR" terbaru pada 2 Pebruari 2018 waktu setempat. Laporan pemerintah Trump ini benar-benar memutar balikan dan membatalkan strategi pengurangan senjata nuklir era Obama, dan mengumumkan bahwa AS perlu memperkuat kekuatan nuklirnya dalam skala besar.

Trump mengatakan: Kita harus memodernisasi dan membangun kembali persenjataan nuklir kita, diharapkan tidak pernah digunakannya, tapi perlu membuatnya begitu kuat dan sangat kuat sehingga bisa menghalangi tindakan agresi oleh bangsa lain atau negara lain.

Jika strategi nuklir AS mengalami pengurangan di masa lalu, dengan laporan ini maka dimulai untuk bertambah.

Laporan ini mewajibkan militer AS untuk secara komprehensif memodernisasi senjata nuklir angkatan laut, darat dan udara, dan juga memperluas cakupan penggunaan senjata nuklir di AS, dan tidak mengecualikan penggunaan senjata nuklir untuk digunakan dalam pre-emptive (serangan dadakan terlebih dahulu) sebelum mengalami serangan nuklir.

Perlu dicatat bahwa dalam laporan ini dikatakan bahwa AS telah menyesuaikan strategi pencegahan (deterrent) nuklir untuk musuh-musuhnya, dan akan mempertahankan pendiriannya menggunakan senjata nuklir dalam "situasi yang ekstrim." Dan "musuh" yang dirujuk dalam hal ini adalah Rusia. Pejabat dari Pentagon percaya dengan mengembangkan senjata nuklir menjadi syarat penting untuk menjaga keseimbangan dengan Moskow.

Berdasarkan hasil penelitian terbaru dari lembaga penelitian yang relevan, saat ini Rusia memiliki sekitar 7.200 hulu ledak nuklir. Jika menyangkut jumlah, jumlah hulu ledak nuklir Rusia melebihi jumlah yang dimiliki AS. Jadi mereka percaya bahwa AS harus memperluas persenjataan senjata nuklirnya. Karena dengan melemahnya kekuatan militer AS akan menarik musuh AS untuk menyerang AS,  ketika menyangkut senjata nuklir strategis, sikap atau perasaan bagi orang AS yang merasa bisa dikalahkan harus dihentikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun