Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mengamati Konsep "Cool War" Antara Amerika dan Rusia

2 Maret 2018   10:02 Diperbarui: 19 Maret 2018   10:30 4376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun pada bulan Pebruari tahun lalu, di Munich Security Conference yang konon merupakan hubungan antara hubungan AS-Eropa, tampaknya kepercayaan antara AS dan Eropa perlahan-lahan goyah.

Ini disebabkan serangkaian ucapan Trump yang diarahkan pada sekutunya tentang "membayar biaya perlindungan" dan mengatakan bahwa NATO sudah usang, untuk memperbaiki perasaan sakit dari sekutu AS, Wakil Presiden AS Mike Pence membuat pernyataan lain pada pertemuan tersebut.

Mike Pence dalam pidatonya di Munich Security Conference ini mengatakan: "Hari ini atas nama Presiden Trump, saya membawa kepastian kepada Anda ini: Amerika Serikat sangat mendukung NATO dan akan teguh dalam komitmen kami terhadap aliansi trans-Atlantik ini."

Namun, hal ini tidak menimbulkan perasaan persahabatan dari negara-negara Eropa. Menteri Pertahanan Jerman Ursula von de Leyen mengatakan bahwa alokasi beban antara mitra NATO bukan hanya masalah dana. Berbagi beban dan tanggung jawab saling mendukung setiap saat. Dia juga memperingatkan AS agar tidak bertindak secara sepihak dalam kebijakan luar negerinya.

Pengamat melihat, sulit bagi AS untuk mengumpulkan satu blok. Bahkan aliansi militernya dengan Jepang sedang mendapat serangan, dan demikian juga dengan Korsel. Terjadi perdebatan dengan negara-negara NATO, bahwa kita  tidak dapat dengan ringan menyebut ini sebagai Perang Dingin antara AS dan Rusia, atau hal itu akan terjadi dengan ringan.

Dari perspektif militer, gesekan AS dan Rusia dan konflik dalam beberapa tahun terakhir tidak hanya terbatas pada perang proxy seperti pada masa Perang Dingin.

"Cool War" Antara AS dan Rusia

Di dunia sekarang ini, Rusia dan AS tidak terjadi "Hot War (perang panas)" berskala besar, namun Rusia dan Amerika Serikat memiliki konflik bersenjata langsung di medan perang Suriah, dan di Ukraina, di Eropa Tengah dan Timur. Dan ini harus kita anggap sebagai "Cool War."

Di kawasan Laut Baltik dan Laut Hitam, AL dan AU AS dan Rusia kini terjadi beberapa konfrontasi militer langsung. Ini juga jarang terlihat saat Perang Dingin.

Pada 17 Pebruari lalu, Armada Keenam Angkatan Laut Amerika Serikat melaporkan bahwa kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke, USS Carney memasuki Laut Hitam. Sebelum ini, perusak USS Ross juga memasuki Laut Hitam. Tindakan ini telah menusuk saraf Rusia.

Militer Rusia memperingatkan bahwa tindakan militer AS ini adalah provokasi. Ke depan, kemungkinan besar dengan alasan ini akan digunakan oleh AS dan sekutu-sekutunya untuk terlibat dalam operasi militer lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun