Â
Pada abad ke-21 ini Tiongkok telah menganjurkan banyak proposal yang tujuannya sangat mendalam untuk melakukan kerjasama yang saling menguntungkan. Tiongkok tampaknya menawarkan dan mengusulkan peluang dan manfaat bagi semua orang dan pihak yang dapat dilihat dari solusi Tiongkok.
Antonio Guterres mengatakan: "Sekarang saya pikir Tiongkok saat ini memiliki peran yang sangat penting untuk dimainkan. Bagi Tiongkok, jika Anda melihat Timur Tengah atau melihat Afrika, Tiongkok tidak memiliki kepentingan khusus untuk dilindungi. Ini tidak relevan bagi Tiongkok jika A menang atas B atau menang atas A. Kepentingan Tiongkok adalah bisnis. Daya tarik saya yang kuat adalah agar Tiongkok mau terlibat lebih banyak lagi sebagai mediator global."Â
Masyarakat internasional berharap Tiongkok memainkan peran penting dalam tata kelola global, namun karena perbedaan kepentingan dan daya tarik semua negara, sulit mencapai konsensus mengenai banyak hal. Rencana atau proposal Tiongkok masih menghadapi banyak tantangan dalam proses tata kelola global.
Kita memang tidak bisa mengabaikan tantangan yang dihadapi rencana Tiongkok. Pertama, ada tantangan dari pemikiran zero-sum, yang banyak analis yakini ada dimana-mana, terutama di Barat, tata kelola global mereka berasal dari kepentingan Barat, sementara tata kelola global Tiongkok menekankan "Kesamaan," bahwa setiap anggota masyarakat internasional harus mendapatkan keuntungan, tantangan lain yang dihadapi rencana/proposal Tiongkok adalah membutuhan waktu.
Tidak mungkin semua orang setuju begitu diusulkan, karena banyak orang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memahami dan menerima konsep ini. Tapi banyak analis percaya bahwa rencana Tiongkok akan maju untuk masa-masa ini, karena proposal ini lebih sesuai dengan arah pembangunan untuk hubungan internasional di abad ke-21, dan lebih sesuai dengan cita-cita indah atau harapan bahwa kemanusiaan sedang mengejar dan mengharapkan.
Tata kelola global akan mempengaruhi kepentingan semua negara. Dengan menghadapi semua bahaya dunia saat ini, tidak ada negara yang dapat bertindak sendiri---globalisasi telah menghubungkan kita secara lebih dekat. Tata kelola global sekarang membutuhkan pemikiran dan konsep baru untuk melepaskan diri dari belenggu geopolitik. Kita dapat menantikan hubungan kerja sama usulan Tiongkok dengan PBB untuk mencapai tingkat yang baru dalam lima tahun ke depan kepemimpinan Antonio Guterres.
Apakah rencana dan usulan Tiongkok akan membuat tata kelola global menjadi lebih efektif, dan lebih bermanfaat untuk mengkondensasi sebuah konsensus global, untuk menghadapi berbagai tantangan kompleks di dunia. Marilah kita tunggu bersama.... dan semoga bisa berhasil.....
Pandangan Dan Pendapat Para Tokoh Dunia
Jean-Pierre Raffarin, mantan perdana menteri Prancis, mengatakan bahwa strategi pembangunan yang ditetapkan Kongres CPC ke-19 Tiongkok tidak hanya menyangkut rakyat Tiongkok, tapi juga akan mempengaruhi seluruh dunia.
Alvaro Elizalde Soto, presiden Partai Sosialis Chili, dan Francisco Melo Contreras, presiden Pemuda Sosialis di Cile, mengatakan dalam pesan ucapan selamat mereka bahwa pedoman dan kebijakan yang dibuat oleh Kongres CPC ke-19 Tiongkok  "akan terus mempromosikan pembangunan Tiongkok dalam lima tahun mendatang. dan berkontribusi pada perdamaian, stabilitas dan kemakmuran dunia".