Seperti yang telah penulis posting pada tulisan terdahulu. Pada bulan Juni tahun 1958, program pengembangan dan pembangunan kapal selam nuklir telah diluncurkan dalam keadaan darurat,  Tapi negara Tiongkok sedang menghadapi kesulitan ekonomi dan politik. Negara dalam keadaan di-isolasi dunia, tidak ada bahan, bantuan, atau ahli,  sampai-sampai ditangguhkan sementara karena kesulitan besar dalam menghadapi ekonomi nasional pada bulan Maret 1963.  Dapat dikatakan program kapal nuklir telah gagal dan kalah dalam peperangan pertama. (baca : Kisah Proyek Kapal Selam Tenaga Nuklir Pertama Tiongkok )
Pada 20 Juli 1960, jauh di lautan dalam, rudal balistik Polaris yang diluncurkan oleh kapal selam pertama di dunia berhasil diluncurkan dengan sukses dari USS George Washington (SSBN-598), merupakan perwujudan kombinasi kuat antara rudal balistik dan kapal selam nuklir.
Menghadapi situasi dunia ini, pemimpin inti generasi pertama Tiongkok yang dipimpin oleh Mao Zedong melihat jauh ke depan dan berpengharapan tinggi, percaya bahwa Tiongkok perlu mengembangkan beberapa senjata pertahanan strategis. Untuk keamanan negara dan pembangunan mata pencaharian masyarakat. Tiongkok harus memiliki kapal selam nuklirnya sendiri untuk mencegah ancaman tersebut.
Dalam keadaan ekonomi nagara dalam kesulitan, Komite Sentral CPC masih mempertahankan kantor penelitian tenaga nuklir dengan lebih dari 50 orang untuk melanjutkan studi mengenai proyek-proyek utama seperti perangkat tenaga nuklir dan lainnya.
Namun terjadi titik balik untuk masalah ini segera setelahnya. Pada jam 3 siang waktu setempat 16 Oktober 1964, bom atom pertama di Tiongkok meledak dengan sukses di Lop Nur. Dengan awan jamur yang naik dari gurun pasir Tiongkok barat laut yang gersang, "petir mengejutkan" ledakan sukses bom atom yang melintas di atas tanah Tiongkok.
(baca: Bapak Bom Atom Tiongkok Qian Sanqiang & Suka Duka Tiongkok Dalam Mengembangkan Rudal DF-2 Dan Bom Nuklir)
Pada hari itu juga, Zhou Enlai mengumumkan kabar ini di Aula Besar Balai Rakyat, dan  "Harian Rakyat" segera merilis sebuah artikel tambahan berjudul "Prestasi Besar dalam Memperkuat Pembangunan Pertahanan Nasional, Kontribusi Penting untuk Melindungi Perdamaian Dunia--Ledakan yang berhasil dari Bom Atom Pertama di Tiongkok."
Rekan penelitian ilmiah dari proyek penelitian dan pengembangan kapal selam menyadari betul bahwa program kapal selam nuklir untuk sementara dihentikan karena mereka ingin mengkonsentrasikan kekuatan untuk penelitian bom atom dan rudal sebelumnya. Tapi kini karena bom atom berhasil meledak, prospektif periode penelitian dan pengembangan kapal selam nuklir bisa ditebak sudah berada di depan mata.
Peng Shilu menceritakan: Begitu bom atom meledak tahun 1964, maka tiba saatnya untuk meluncurkan projek kita. Itu sudah di prediksi oleh rekan penelitian kapal selam nuklir, pada 20 Maret 1965, PM Zhou Enlai berkumpul dan memimpin sebuah pertemuan untuk mengumumkan bahwa penelitian dan pengembangan kapal selam nuklir diluncurkan lagi.
Komite Sentral memutuskan untuk mendaftarkan proyek tersebut ke dalam rencana kunci atau prioritas nasional, dengan mengumpulkan lebih dari sepuluh ribu ilmuwan dan insinyur dari lebih dari 2.000 pabrik, perguruan tinggi dan universitas di Tiongkok untuk bekerja sama dalam mengatasi kesulitan tersebut.
Kapal selam nuklir pertama yang dikembangkan dan diciptakan oleh Tiongkok mulai didirikan pada tahun 1958 dalam keadaan miskin dan kosong sama sekali tentang pengetahuan ini. Pada 1965, desain umum tenaga nuklir dan lambung sudah memiliki bentuk embrioniknya.
Setelah tujuh tahun melakukan penelitian yang penuh dengan dedikasi dan eksplorasi sulit selama tujuh tahun, dengan talenta luar biasa "Industri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan Nasional" terutama untuk menguasai teknologi pengembangan kapal selam nuklir.
Selanjutnya, sebuah isu penting sedang dihadapi mereka. Setelah masalah teknis dasar dipecahkan, model apa yang akan mereka desain untuk kapal selam nuklir Tiongkok?
Mencari Bentuk Kapal Selam Nuklir
Desain dari kapal selam nuklir AS mengalami tiga tahap berturut-turut. Dari kapal selam nuklir biasa yang digerakkan oleh tenaga nuklir ke kapal selam fluid-drop yang digerakkan oleh tenaga biasa, mereka akhirnya menyelesaikan pembuatan kapal selam fluid-drop yang dilengkapi dengan tenaga nuklir.
Proses untuk kurva permukaan kapal selam nuklir fluid-drop lebih rumit. Secara teoritis, daya tahan air dari kapal selam fluid-drop lebih kecil. Desain kapal selam Tiongkok dihadapkan pada pilihan yang sulit.
Ada yang berpendapat bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan kaitannya dengan pondasi industri yang relatif terbelakang, Tiongkok harus memulai dengan yang mudah membuat kapal selam reguler yang dilengkapi dengan tenaga nuklir dahulu. Namun terlepas dari kesulitan para perancang termasuk Peng Shilu, Huang Xuhua dan lainnya dengan tegas bersikeras dengan rencananya dengan menggunakan bentuk fluid-drop line shape yang dilengkapi dengan tenaga nuklir.
Haruskah mereka memilih rencana agar kapal selam reguler yang dilengkapi dengan tenaga nuklir atau rencana kapal selam fluid-drop line shape yang dilengkapi dengan tenaga nuklir yang relatif lebih sulit?
Pada rapat perencanaan umum kapal selam nuklir, Nie Rongzhen mendengarkan dengan seksama presentasi dan pemaparan ini, Â dan menanyakannya dari waktu ke waktu dengan sangat hati-hati. Akhirnya, dia menyimpulkan bahwa mereka seharusnya tidak mengadopsi kapal selam reguler sebagai lambung kapal selam dan harus merancang yang baru. Jika tidak, akan terlihat seperti kapal selam biasa atau kapal selam nuklir yang sudah ada.
Kapal selam nuklir Tiongkok seharusnya bukan kapal selam biasa yang dilengkapi dengan tenaga nuklir. Sebagai gantinya, seharusnya diciptakan kapal selam nuklir yang diperlengkapi dengan yang terbaik dengan fluid-drop line shape yang dilengkapi dengan tenaga nuklir.
Untuk mempercepat prosesnya, pengembangan reaktor nuklir kapal selam nuklir dan pembangunan kapal selam nuklir dilakukan bersamaan. Para ilmuwan penelitian ilmiah muda ini mulai mencoba di bidang-bidang yang tidak pernah mereka hadapi.
Generasi pertama kapal selam nuklir di Tiongkok diciptakan dengan bentuk (garis sebaris) fluid-drop line shape, ekor kapal berbentuk salib dengan axis tunggal. Rudder horizontal diletakkan di depan menara kontrol untuk sail (berlayar). Hull atau lambung kapal diciptakan dengan struktur doubel shell dan pressure hull dilengkapi dengan kabib : torpedo, command/ruang komando, reaction, auxiliary machinery/mesin cadangan, host machine/mesin utama and stern compartments.
Dia memutuskan untuk mengadopsi metode rudder operasi (kemudi) dengan  menggabungkan rudder berlayar (sail) dengan stern horizontal sail, berhasil memecahkan masalah yang berkaitan dengan stabilitas dan kemampuan manuver kapal selam saat kapal tersebut sedang berlayar di bawah air dengan kecepatan tinggi dan rendah.
Terjadi Krisis Nasional Ekonomi Dan Pergolakan Politik
Namun, pada tahun 1960an, kondisi garis depan proyek militer jauh lebih buruk daripada sekarang. Jauh di pegunungan di Tiongkok barat daya di mana reaktor tenaga nuklir dibangun dan di pulau-pulau laut di Tiongkok utara di mana pabrik perakitan umum yang melakukan desain umum kapal selam nuklir berada, kondisi kehidupan yang sulit jauh melampaui imajinasi mereka.
Huang Xuhua menceritakan: Jagung yang kami punya sering berjamur, tapi kami tetap memakannya. Kami mendapat 3 liang (kati) minyak goreng hanya dalam sebulan. Dalam situasi yang lebih sulit, kami tidak mendapat minyak goreng dalam waktu setengah tahun.
Dengan pecahnya Revolusi Kebudayaan, muncul krisis baru. Rekan penelitian ilmiah dari proyek kapal selam nuklir yang melakukan penelitian dan pengembangan kapal selam nuklir, berada dalam kondisi yang sangat prihatin dan diperlakukan kasar, namun dalam keadaan masih stabil.
Setelah Revolusi Kebudayaan pecah, produksi pabrik dihentikan dan organisasi ilmiah dan penelitian berantakan.
Organisasi ilmiah dan penelitian yang berpartisipasi dalam penelitian dan pengembangan mencakup lebih dari 20 provinsi dan kota dengan ribuan pabrik yang melakukan tugas untuk meneliti, mengembangkan dan memproduksi. Komite partai dan kebanyakan pemimpin dari organisasi lumpuh dan tidak bisa memulai melakukan pekerjaan mereka.
Huang Xuhua menceritakan: Dalam Revolusi Kebudayaan di siang hari, banyak tenaga tulang punggung teknisi dikritik dan diserang. Saat itu, pada malam hari terang benderang karena semua orang dengan sadar menginginkan agar waktu kerja yang ditinggalkan siang hari dilakukan malam harinya.
Peng Shilu juga menceritakan: Kami mengikuti perintah Partai dan bertekad untuk mengembangkan kapal selam nuklir untuk negara kita.
Tanpa ada pilihan, beberapa organisasi meminta untuk mengeluarkan sebuah dokumen untuk memberikan peraturan khusus atas nama Komisi Militer Pusat. Dengan panggilan darurat dan telegrap yang berurutan, proyek kapal selam nuklir yang berada dalam tahap kritisnya lagi-lagi menghadapi bahaya ditangguhkan.
Saat itu, Nie Rongzhen juga berada dalam situasi yang sangat sulit. Dia telah dipukul dan dikritik beberapa kali. Namun setelah mendengar laporan kantor proyek kapal selam nuklir tersebut, dia memutuskan tanpa ragu untuk segera mengadakan rapat koordinasi proyek kapal selam nuklir.
Dengan Nie Rongzhen yang berpegang pada gagasan tersebut, rapat koordinasi proyek kapal selam nuklir diadakan sesuai jadwal. Setelah itu, Komisi Militer Pusat mengeluarkan sebuah surat resmi khusus. Mao Zedong berturut-turut menandatangani dan mengeluarkan perintah No. 6848 terkait pembangunan pabrik perakitan kapal selam nuklir dan perintah No. 718 terkait pembangunan reaktor kapal selam nuklir di daratan.
Proyek Kapal Selam Nuklir Diaktifkan Kembali
Setelah dua perintah Ketua Mao dirilis, lebih dari 8.000 perwira pembebasan dan tentara, pekerja, teknisi bekerja siang dan malam dengan rasa semangat tinggi dan bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terhadap modernisasi pertahanan nasional, mempercepat proses konstruksi yang relevan.
Pada akhir tahun 1969, dalam waktu kurang dari tiga tahun, mereka menyelesaikan semua proyek konstruksi sipil dan proyek instalasi reaktor darat untuk kapal selam nuklir, pabrik perakitan kapal selam nuklir juga telah menyelesaikan tugas konstruksi dasar.
Pembangunan kapal selam nuklir memasuki saat kritis: reaktor darat diluncurkan dan kapal selam nuklir dibangun.
Pada saat itu, Jenderal Su Yu menandatangani sebuah instruksi penugasan, menunjuk Wang Rongzheng sebagai Wakil Direktur pabrik konstruksi kapal selam nuklir. Sebagai salah satu generasi pertama mahasiswa yang dibina oleh Tiongkok Baru, dia menjabat sebagai Panglima Komando Konstruksi Lapangan dari kapal selam nuklir pertama di Tiongkok.
Wang Rongsheng matan komadan pembangunan kapal mengatakan: Â Sulit untuk melakukan segala sesuatu di awal. Pabrik manufaktur umum kapal selam nuklir tidak pernah menghasilkan kapal yang bagus sebelumnya, namun akhirnya harus membangun proyek yang rumit dengan sistem yang besar pada awalnya. Menurut saya, ini benar-benar beban berat diluar batasnya.
Dalam menghadapi situasi aktual ini, Wang Rongsheng mengusulkan gagasan konstruksi semacam ini: memahami masalah utama. Apa masalah utamanya? Masalah utamanya terkait dengan kapal selam, dan perangkat utamanya adalah alat pengelasan. Ketrampilan tukang las harus bagus dan kualitas pengelasannya harus bagus. Idenya sangat jelas.
Dalam pembangunan kapal selam, masalah utamanya adalah kualitas pekerjaan tukang las kapal selam. Tempat pengelasan bahan baja harus memenuhi standar teknis. Jika tidak, itu akan menyebabkan tragedi hancurnya kapal selam dan kematian bagi awak kapal yang ditugaskan ke dalam air.
Dari selesainya sub-seksi tiga dimensi pertama kapal selam nuklir pada bulan September 1969 sampai selesai bangunan secara keseluruhan pada bulan Maret 1970, dibutuhkan waktu hanya tujuh bulan. Sebelum para personil yang terlibat proyek ini bisa merayakannya, tugas yang lebih berat lagi akan mereka hadapi lagi.
Waktu adalah perintah. Sebelum simpul waktu meluncurkannya ke air, semua pekerjaan sudah berada pada jadwal yang ketat. Anggota staf yang berpartisipasi dalam proyek ini melupakan konsep delapan jam kerja namun siap dipanggil bekerja selama 24 jam, demi mendedikasikan diri mereka untuk bekerja setiap saat. Mereka melakukan semua ini secara sukarela dan aktif.
Wang Rongzheng menuturkan: Dengan jelas diminta agar kapal selam itu diluncurkan ke air setelah perakitan umum dan pengujian pada akhir tahun. Tujuan ini bahkan lebih berat dari yang kita bayangkan.
Pada saat yang paling mendesak untuk membangun kapal selam nuklir, semua orang di pabrik tersebut bekerja keras di platform pembuatan kapal. Semua orang mengeluarkan semua kekuatan. Semua bersemangat demi kemenangan untuk negara.
Ketika pembangunan kapal selam nuklir segera diproses, para peneliti reaktor di darat di tengah pegunungan pedalaman Tiongkok barat daya juga menghadapi tekanan simpul waktu.
Orang-orang yang bekerja di kapal selam nuklir kemudian memberi Peng Shilu sebuah julukan dengan "Peng Paiban (Betnya si Pang)." Saat memesan perangkat reaktor nuklir, menurut konvensi, mereka seharusnya memesan satu set perangkat reaktor darat dan memperbaikinya setelah eksperimen dan kemudian memesan satu set lagi setelah alat melakukan eksperimen bawah laut.
Tapi mengandalkan pengalamannya dalam  mempelajari mekanika, Peng Shilu berpikir bahwa dia telah memahami prinsip-prinsipnya dengan jelas. Setelah percobaan di darat, akan ada sedikit modifikasi pada perangkat, tapi pasti tidak akan terjadi dibatalkan total dan harus dimulai dari nol lagi.
Karena itu, Peng Shilu memutuskan untuk memesan dua perangkat sekaligus. Satu set perangkat sangat mahal. Memesan dua set perangkat sekaligus merupakan keputusan yang sanagat ber-risiko besar.
Seperti yang dibuktikan oleh fakta kemudian, keputusan ini membantu menggerakkan waktu untuk menciptakan kapal selam nuklir pertama di Tiongkok yang ditarik tiga tahun ke depan (lebih cepat 3 tahun).
Pada sore hari 15 Juli 1970, Peng Shilu segera dipanggil ke Beijing untuk melapor kepada Komite Sentral CPC tentang proses kapal selam nuklir. PM Zhou berkata kepada Peng Shilu: "Adik Peng, ingatlah bahwa Anda berasal dari Haifeng. Peng itu nama marga Anda dan Anda adalah putra Peng Pai. Apakah Anda ingat itu?" Dia menjawab "Saya ingat itu!"
Reaktor darat untuk kapal selam nuklir setelah mengalami banyak kesulitan akhirnya masuk dalam tahap persiapan akhir, dan memasuki tahap eksprimen strartup. Pada saat itu, semua orang mengharapkan reaktor darat akan dioperasikan pada kapasitas penuh. Karena ini akan menjadi kunci menentukan apakah kapal selam nuklir akan bisa diluncurkan ke dalam air tepat waktu atau tidak.
Lebih dari sebulan kemudian pada pagi hari 30 Agustus 1970, Huang Shijian teknisi komputasi dan analisis tenaga nuklir begitu masuk ke ruang kontrol utama menjadi begitu tegang. Â Pada saat itu, percobaan operasi reaktor nuklir dengan kapasitas penuh sedang dalam proses. Dengan daya yang ditingkatkan selangkah demi selangkah, pada pukul 13.30, kapasitas penuh mesin utama mencapai 99,5%.
Huang Shijian menuturkan: Seseorang memberi tahu saya tentang suhu dan flow rate/laju alirannya. Karena di antara mereka, saya yang bertanggung jawab untuk perhitungan kekuatannya. Saya menghitung dan menemukan bahwa itu sudah lebih dari 100.
Tapi saat itu Huang Shijian masih diam. Dia meminta untuk melaporkannya setelah ketiga kalinya.
Huang Shijian menceritakan: Ketika saya menemukan bahwa kapasitas reaktor 101 melalui perhitungan. Saya melapor kepada Pak Peng. Saya berkata: "Peng, kekuatannya sudah mencapai 100%. Tapi kenyataannya lebih dari itu." Setelah saya memberi tahu Peng tentang ini, dia berdiri dan pergi tanpa mengatakan apapun.
20 menit kemudian, Huang Shijian baru mengetahui bahwa hasil data yang baru dia hitung telah dilaporkan ke kantor PM Zhou Enlai
30 Agustus 1970 adalah hari yang harus diingat. Pada hari itu, reaktor nuklir mencapai kapasitas penuh. Meskipun tidak ada karangan bunga atau tepuk tangan di lapangan operasi, tapi tidak ada yang bisa lebih melegahkan dan bahagia daripada ini untuk para pengembang kapal selam nuklir.
Dalam pesta pertemauan merayakan hal ini, Peng Shilu minum hapir setiap gelas penuh anggur dalam toss karena sangat gembiranya.
Peng Shilu menceritakan sambil tertawa: Saya sangat gembira sekali sehingga tidak bisa tertidur selama lima hari tiga malam. Jadi saya merokok banyak. Saya merokok lima sampai enam batang rokok sekaligus secara berturut-turut.
Pada saat itu, mereka mempunyai terlalu banyak alasan untuk bahagia dan bangga. Pada generasi pertama kapal selam nuklir Tiongkok, ada puluhan ribu komponen yang diproduksi secara independen dan ada ribuan jenis bahan yang semuanya diproduksi secara independen oleh Tiongkok sendiri, ini benar-benar proyek berdikari, tanpa mengandalkan luar negeri sama sekali.
Huang Xuhua menceritakan: Tidak ada komponen atau bahan dari kapal selam nuklir yang diimpor dari negara asing. Mereka memproduksi semuanya secara mandiri. Tentu saja, kami membayar biaya yang sangat besar untuk membuat semuanya sendiri. Kami benar-benar tergantung pada kita sendiri dan berjuang keras. Selain itu, kami berhasil membuatnya dengan bantuan di seluruh negeri. Kecepatannya jarang terjadi dalam jangkauan dan perkembangan sejarah kapal selam nuklir di dunia saat itu.
Kembali pada saat itu: Jam 16.30 pada 30 Agustus 1970, hari itu ketika reaktor nuklir mencapai kapasitas penuh. Dari konstruksi pekerjaan reaktor di daratan hingga beroperasi dengan kapasitas penuh, dibutuhkan waktu hanya 40 bulan.
Penciptaan kapal selam nuklir yang dimulai lagi pada tahun 1965, dan lima tahun kemudian, kapal selam nuklir pertama selesai setelah mengalami banyak kesulitan.
Pada 26 Desember 1970, kapal selam nuklir pertama di Tiongkok perlahan diluncurkan ke laut dengan penuh karangan bunga, tepuk tangan dan sorak sorai dan semua orang bersemangat dan penuh gairah.
Pada 1 Agustus 1974, Komisi Militer Pusat mengeluarkan perintah bahwa Long March 1, kapal selam nuklir pertama Tiongkok yang bertugas di tentara pada hari itu secara resmi masuk dalam jajaran alutsista angkatan laut.
Xiao Jingguang Kastaf AL-PLA, Qian Xuesen selaku Wakil Direktur Komisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan Nasionaldan yang lainnya menghadiri pertemuan serah terima dan penamaan kapal selam nuklir ini. Komisi Militer Pusat mengeluarkan sebuah perintah bahwa kapal selam nuklir pertama Tiongkok ini  diberi nama "Long March 1" dengan nomor 401 dan sebuah bendera militer diberikan ke kapal selam tersebut.
Keesokan harinya, Marsekal Zhu De menaiki kapal  perusak rudal untuk berlayar ke laut untuk melihat manuver kapal selam nuklir di atas laut, terlepas dari kenyataan bahwa dia berusia 88 tahun saat itu.
Pada tahun 1980an, kapal selam nuklir Tiongkok menyelesaikan uji menyelam dan melakukan pelayaran panjang berturut-turut. Setelah itu kapal selam nuklir pertama Tiongkok  pada 1 Maret, dioperasikan secara mandiri, melakukan sebuah uji coba untuk dapat bertahan selama beberapa bulan dilakukan dari tanggal 25 November 1985 sampai 18 Februari 1986, kemampuan ini yang akhirnya berhasil memecahkan rekor kemampuan bertahan dengan dukungan mandiri yang dibuat oleh kapal selam nuklir Nautilus milik AS. Dalam hal ini juga menunjukkan kelebihannya termasuk manuver yang baik, kelayakan laut, insivibility dan pengoperasian sistem tenaga yang stabil dan andal.
Pada tahun 1988, dilakukan percobaan stereotip peluncuran kapal selam rudal, dua rudal kapal selam berhasil diluncurkan dengan sukses. Ini melambangkan bahwa Tiongkok telah benar-benar memahami strategi peluncuran kapal selam strategis di bawah laut dan menjadi negara kelima yang benar-benar mengolah kekuatan nuklir berbasis bawah laut, sebagai kekuatan sekunder strategis yang mengancam negaranya dengan nuklir di dunia. ( baca: Kisah Lahirnya Rudal Balistik Kapal Selam SLBM ).
Pada tahun 1988, berita bahwa kapal selam strategis rudal strategis Tiongkok meluncurkan roket dari bawah laut mengejutkan dunia. Ini melambangkan bahwa rudal strategis Tiongkok bisa diluncurkan di bawah laut di mana pun dan kapan pun di di dunia sebagai kekuatan maritim untuk serangan balasan balik dari serangan musuh.
Tiongkok secara resmi menyatakan kepada dunia bahwa mereka mengembangkan alutsista strategi untuk meneliti dan mengembangkan perangkat kuat dari kekuatan besar hanya dengan tujuan: membela perdamaian.
Setelah beberapa dekade pengembangan, jumlah dan tonase agregat dari kapal selam nuklir Angkatan Laut Tiongkok terus meningkat. Kapal selam nuklir Angkatan Laut Tiongkok pernah bekerja sama dengan kapal permukaan. PLA: Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat berkali-kali, meningkatkan kecepatan merespon, konfrontasi elektronik, oceangoing, serangan abyssal, mengkoordinasikan pertempuran dan kemampuan menjamin logistik. Dengan mengandalkan kekuatannya sendiri, Tiongkok membangun sebuah kapal selam nuklir Angkatan Laut yang dapat melindungi kedaulatan negara dan integritas dan kesatuan wilayahnya. Prestasi itu menarik perhatian dunia.
Setelah beroperasi bertahun-tahun dari tahun 2013 selama 40 tahun, akhirnya kapal selam nuklir Long Mrch 1 di museumkan, Â dan pada 25 April 2017 dipamerkan untuk umum pada perayaan ke-68 PLA-AL.
Tiongkok adalah negara Asia pertama dan yang ke 5 secara global yang berhasil merancang, membangun dan menugaskan kapal selam bertenaga nuklir. Menurut media dan pengamat pertahanan kini Tiongkok sedikitnya telah mengoperasikan kapal selam nuklir antara lain:
Type 095 submarine (NATO designation unknown) - 1 completed to enter service. Unknown number planned.
Type 093 submarine (NATO designation Shang-class) - 2 in active service. 4 more to enter service.
Type 091 submarine (NATO designation Han-class) - 3 in active service.
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar negeri
http://www.dailymail.co.uk/news/article-4452198/China-turns-nuclear-submarine-museum.html
http://science.howstuffworks.com/nuclear-submarine3.htm
http://www.dailymail.co.uk/news/article-4447740/Never-seen-footage-China-s-nuclear-missile-sub.html
https://www.youtube.com/watch?v=Wc4PDNFjbhU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H