Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Persahabatan Lintas Batas Negara dan Benua, Hans Muller dan Kyoko Nakamura

5 Oktober 2017   09:54 Diperbarui: 5 Oktober 2017   10:02 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Grabed from CCTV China

Nakamura  kemudian menuturkan: Pada usia 17 tahun, itu hal yang tidak mungkin, jadi ketika dia membuat proposal seperti itu, saya bilang saya minta maaf karena saya masih belia dan saya juga bermaksud untuk kembali ke tanah air saya Jepang, jadi lebih baik tidak membicarakannya masalah ini dan juga tidak berguna untuk mengemukakannya.

Dengan kemenangan berturut-turut dalam perang pembebasan, Hans Muller dan Kyoko Nakamura masing-masing kembali ke unit masing-masing dan mereka telah kehilangan kontak sejak saat itu.

Pada musim dingin tahun 1948, Nakamura dipindahkan untuk bekerja di Tianjin dengan perintah mobilisasi. Begitu dia turun dari kereta, Nakamura menemukan sosok yang sudah dikenal di antara orang-orang yang datang menemuinya di stasiun---Hans Muller.

Takdir Dan Jodoh Hans Muller dan Kyoko Nakamura berkumpul lagi.

Nakamura menuturkan: Kemudian, Dr. Muller memang sangat aktif. Dia datang menemuiku begitu dia menyelesaikan pekerjaannya. Dia mendatangi saya dan mengajak untuk berjalan-jalan atau melihat-lihat atau menonton film bagus yang sedang tayang. Lalu kami pergi menikmati film bersama. Dia memang sangat aktif.

Pada bulan Juli 1949, sebuah upacara pernikahan sederhana memicu keingintahuan semua orang. Pasangan mempelai dalam upacara pernikahan keduanya adalah orang asing--Hans Muller dan Kyoko Nakamura. Teman-teman seperjuangan berkomentar dengan bercanda bahwa seorang dokter Jerman dan perawat Jepang jatuh cinta satu sama lain di tanah Tiongkok.

Hans Muller tidak bisa berbicara Jepang dan Kyoko Nakamura tidak bisa berhabahasa Jerman, jadi bahasa mandarin menjadi satu-satunya dalam komunikasi mereka dalam pertukaran emosional. Percintaan mereka berjalan tulus.... hingga akhir hayatnya.

Hans Muller menjadi warga negara Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1951 dan bergabung dengan CPC pada tahun 1957 dan karenanya menjadi anggota CPC. Hans Muller bekerja sebagai Dekan Associate dari Beijing Medical College dan Wakil Presiden Beijing Medical University. Dan seterusnya.

Meskipun Hans Muller tidak seperti Bethune yang sangat merakyat, Tapi dia yang mengenalkan 'Reagent' tes Hepatitis B dan vaksin sehingga Tiongkok berhasil mengembangkan vaksin Hepatitis B.

Sumbangan khusus dari Dr. Muller di Tiongkok adalah bahwa dia membantu Tiongkok mengembangkan vaksin Hepatitis B. Setelah tahun 1960an, banyak orang Tiongkok menderita Hepatitis B. Jadi selama waktu itu, perlu dikembangkan vaksin Hepatitis B. Ketika itu Tiongkok masih dalam keadaan terisolasi, jadi tidak mudah untuk mengembangkan vaksin Hepatitis B.

Kyoko Nakamura menceritakan: Kemudian, Dr. Muller berkata, "Bagaimana dengan memberikan saya suntikan?" Dan dr. Tao Qimin berkata dengan mengejutkan, "Memberikan suntikan pada Anda?" Dia berkata: "Anda tahu saya sudah berusia 60 tahun." Dr. Muller mengatakan bahwa dia berusia 60 tahun dan dia sudah jadi orang tua. "Saya telah bekerja di Tiongkok selama puluhan tahun dan orang-orang Tiongkok sangat mencintai saya." Dia mengatakan bahwa orang-orang Tiongkok sangat mencintainya, jadi beri dia kesempatan untuk memberikan kontribusi kecil bagi orang-orang Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun