Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Persahabatan Lintas Batas Negara dan Benua, Sid Engst dan Joan Hinton

24 September 2017   13:01 Diperbarui: 24 September 2017   13:08 1453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://history.sina.com.cn

Banyak yang heran mengapa ada orang asing muncul di sebuah peternakan di Yan'an? Yang Zao ternyata adalah seorang pakar teknis dari Administrasi Bantuan dan Rehabilitasi PBB. Dapat dikatakan Yang Zao adalah orang asing paling awal yang diperkenalkan kepada Tiongkok.

Ketika ditanya mengapa dia datang ke Tiongkok dari tempat yang jauh, dia selalu menjawab: "Pengaruh revolusi Tiongkok yang dipimpin oleh CPC (PKT) sangat besar bagi kita. Dan saya datang untuk  keyakinan saya."

Mengapa seorang ahli pertanian dan peternakan Amerika datang ke belahan bumi lain dari jauh untuk mengejar kepercayaan terhadap CPC?

Itu terkait dengan buku terkenal berjudul "Red Star over China" oleh Edgar Snow, seorang jurnalis AS.

Ketika pada tahun 1930an pemahamanan orang Barat tentang Tiongkok masih sangat terbatas. Masih banyak cerita negatif tentang CPC, kenyataan masih banyak orang Amerika biasa hampir tidak tahu tentang hal itu. Dalam situasi seperti itu, Edgar Snow datang ke basis CPC /Shanxi utara di Tiongkok, berhubungan langsung dengan para pemimpin CPC dan orang-orang di pangkakalan (basis) tersebut. Kemudian dia mencatat semua kenyataan di pangkalan tersebut. Sehingga banyak pemuda yang mendapatkan pemahaman awal tentang CPC dengan membaca "Red Star over China."

Pada bulan Maret 1946, Sid Ernst, menjual peternakan miliknya dan datang ke Yan'an.  Setelah beberapa bulan menjadi "gembala" di Shaanxi utara. Ketika dia bekerja di pertanian, dia melihat bahwa nama orang Tionghoa lainnya bagus dan mudah diingat, sementara nama bahasa Inggrisnya terdengar canggung; Jadi dia ingin punya nama Tionghoa. Rekan-rekannya sekelilingnya menasihatinya untuk memanggil Yang Zao untuk dirinya.

Yang Heping , yang sekarang mengajar di beberapa universitas, mengenang masa lalu ayahnya. Dengan menceritakan: "Pada masa ketika ayah saya berada di Shanghai, KMT membunuh seorang jurnalis progresif. Nama penanya adalah Yang Zao. Yang dari berkonotasi 'Mian Yang (domba),' dan Zao dari zao shu (pohon kumar/date tree/angcao kata orang Betawi) .'  Waratwan progresif yang dibunuh KMT itu sangat terkenal pada masa itu dan pembunuhannya sangat mengejutkan masyarakat. Maka teman-teman sekelilingnya menasehati ayahku untuk menamai dirinya seperti nama pena wartawan itu."

Sejak itu Erwin Sid Engst mulai hidup baru dengan nama Yang Zao. Yang Zao mengingatkan dunia baru yang digambarkan dalam "Red Star over China." Dia datang ke tempat yang tepat. Tapi tak lama kemudian Chiang Kai-shek yang jauh dari kota di Nanjing menghancurkan kehidupan yang didambakan Yang Zao.

Pada 26 Juni 1946, Chiang Kai-shek mengingkari 'Double Tenth Agreement' dan menyerang daerah-daerah yang telah dibebaskan dan dikuasai CPC di Dataran Rendah Tiongkok Tengah. Maka pecahlah Perang Saudara dalam skala besar dan penuh.

Kesepakatan 10 Oktober 1945 atau terkenal dengan 'Double Tenth Agreement'() yang secara formal dikenal sebagai "Ringkasan Percakapan" antara perwakilan Kuomintang Wang Shijie, Zhang Zhizhong, Shao Lizi dan perwakilan Partai Komunis Zhou Enlai dan Wang Ruofei, yang ditandatangani di Chongqing.

Kesepakatan tersebut mencakup dua belas artikel: 1.  Prinsip dasar membangun Tiongkok Baru dengan metode damai; 2. Demokratisasi politik; 3. Memulai Kongres atau Majelis baru; 4. Kebebasan rakyat; 5. Legalisasi partai politik; 6. Masalah Dinas Rahasia; 7. Masalah melepaskan tahanan politik; 8.  Pemerintahan sendiri; 9. Perencanaan ulang dan pengelolaan Angkatan Bersenjata Tiongkok pasca perang; 10. Isu tentang pemerintah daerah di wilayah yang dibebaskan; 11. Isu tentang pengkhianat dan pemerintahan boneka; dan 12. Isu penyerahan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun