Hingga kini, Perang Suriah telah memasuki tahun ke-enam. Dalam enam tahun terakhir perang ini benar-benar telah meluluh lantakkan negara yang indah dan paling stabil diTimur Tengah sebelumnya.
Situasi perang terkini, AS dan negara-negara Barat lainnya masih belum mencapai tujuan mereka untuk menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad. Pemerintahan Bashar al-Assad telah menjadi lebih berani karena terus memerangi terorisme dan berhasil melindungi pemerintahannya.
Pada 23 Agustus lalu, Menhan Rusia Seergey Shogyu mengatakan: Â "Berdasarkan situasi saat ini, perang saudara di Suriah sebenarnya dapat dikatakan telah berhenti."
Jadi, apakah memang perang saudara benar-benar telah berakhir?
Pada 5 September, Kemenhan Rusia menerima sebuah laporan intelijen yang mengatakan bahwa "ISIS" mengadakan pertemuan para komandan di sebuah ruang komando bawah tanah di dekat Deir ez-Zor di timur Suriah, ibukota Provinsi Deir ez-Zor.
Setelah meverifikasi otensitas info intelijen dan dilakukan misi pengintaian, militer Rusia memobilisasi pesawat Su-34 dan Su-35, dan menggunakan bom untuk menghancurkan pusat komando dengan tepat, menewaskan sekitar 40 militan "ISIS." Dari militan "ISIS" yang terbunuh, ada empat pemimpin senior, termasuk "Menteri Perang" Gulmurod Khalimov, dan Menteri Keuangan, dan "Emir" Deir ez-Zor yang baru diangkat untuk bergabung oleh militan "ISIS", Abu Muhamamad Al-Shimali.
Lgor Morozov, anggota Komite Urusan Internasional Dewan Federasi Rusia, mengatakan kepada Sputnik News yang berbasis di Rusia: "Ini adalah kesuksesan besar bagi intelijen Rusia, Angkatan Udara, dan militer Suriah. Kami menghabisi hampir semua pemimpin senior 'ISIS' dalam satu pukulan."
Pada hari yang sama, Deir ez-Zor, yang sudah berada dalam blokade "ISIS" selama tiga tahun, telah diterobos oleh militer Suriah. Perintah militer Suriah menyatakan bahwa ini adalah titik balik penting dalam perang melawan terorisme.
Juru bicara militer Suriah mengatakan: "Setelah serangkaian operasi yang sukses, militer Suriah dan sekutu-sekutunya mengakhiri operasi tahap kedua di gurun Suriah tengah dengan bantuan angkatan udara Suriah dan Rusia, menerobos blokade tiga tahun Deir ez-Zor dengan pertempuran pasukan yang sengit. Pasukan dari selatan Raqqa telah terhubung dengan orang-orang yang gigih membela kota tersebut."
Beberapa analis menekankan bahwa dengan dibebaskannya Dier ez-Zor, itu sangat mempunyai arti yang signifikan, bahkan lebih besar artinya daripada membebaskan Raqqa. Provinsi Dier ez-Zor adalah distrik produksi minyak utama Suriah, ini menjadi pementasan terakhir bagi "ISIS."
Dengan telah dibebaskannya Dier ez-Zor, "ISIS" telah kehilangan sumber minyak. Saat ini wilayah utama yang dikuasai "ISIS" sudah sangat menyusut dalam Provinsi Dier ez-Zor. Jika mereka dikalahkan disini, saluran ini tidak lagi terbuka untuk "ISIS," mereka hanya tinggal memiliki beberapa basis yang tersebar di sekitar Raqqa yang sudah terkepung. Di front-front lain perang juga telah dicapai kemajuan besar bagi militer Suriah.