Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Diharapkan Kerangka Kerja "COC" Membawa Kedamaian dan Stabilitas Abadi

23 Agustus 2017   10:25 Diperbarui: 23 Agustus 2017   10:51 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa komentator percaya bahwa ini berarti bahwa AS akan lebih sering melakukan patroli di LTS. Kapal perang AS tidak hanya membawa senjata, mereka kadang-kadang memiliki pasukan pengangkut udara yang lengkap dengan kelompok / gugus tempur kapal induk.

Militer AS terus mengklaim bahwa mereka menentang militerisasi LTS, namun sebaliknya, rencananya untuk terus berpatroli di LTS telah menyebabkan militerisasi paling mencolok dan paling berbahaya di LTS.

Pada 8 Agustus, di Arlington, AS, Menhan AS  James Mattis menyambut tamu dari Menteri Pertahanan Vietnam Ngo Xuan Lich. Setelah pertemuan tersebut, Pentagon mengumumkan bahwa AS dan Vietnam sepakat bahwa tahun depan, AS akan mengirim kapal induk untuk mengunjungi pelabuhan Vietnam.

Ini akan menjadi pertama kalinya kapal induk AS akan mengunjungi Vietnam sejak Perang Vietnam pada tahun 1975. "Stars and Stripes" AS menyatakan bahwa menteri pertahanan AS dan Vietnam membahas kerja sama pertahanan bilateral dan "ancaman keamanan regional," dan sepakat untuk memperluas kerja sama angkatan laut dan berbagi informasi intelijen.

James Mattis mengatakan: AS menyambut baik keterlibatan Vietnam di kawasan Asia Pasifik, kawasan Asia Pasifik yang lebih luas dan berdiri berssama, peran Anda sangat kontras dengan perilaku Korea Utara yang tidak stabil dan berbahaya.

Beberapa komentator percaya bahwa tujuan penting AS adalah untuk mengisolasi DPRK atau Korut, dan hal ini bukan yang diperhatikan oleh negara-negara ASEAN.

Setelah Trump menjabat, ada rasa jarak dengan Asia Tenggara meningkat. Pertama-tama, kebijakan baru Asia Pasifik AS masih belum terbentuk. Dia tidak menyebutkan strategi untuk menyeimbangkan kembali Asia Pasifik yang dicetuskan pemerintahan Obama, namun tidak ada kebijakan baru yang diajukan.

Yang kedua, perwakilan tetap untuk ASEAN yang ditunjuk oleh Obama tetap menjadi posisi kosong setelah Trump menjabat. Selain itu ditambah dengan kebijakan pemerintah Trump "Amerika Utama/America Frist" dan menarik diri dari Perjanjian Trans-Pacific, ini menyebabkan semua negara-negara ASEAN memperhatikan AS, akan sejauh mana mereka dapat mengandalkan AS di masa depan?

8 Agustus adalah peringatan 50 tahun berdirinya ASEAN. Pada hari itu, landmark beberapa negara anggota menyala untuk merayakan hari istimewa. Sebagai presiden yang tergilir, Filipina mengadakan acara perayaan. Berdirinya 50 tahun ASEAN, yang terus tumbuh lebih kuat.

Menurut laporan, saat ini jumlah pendududk ASEAN kira-kira 620 juta dengan agregat ekonomi hampir 2,6 trilyun USD.

Pada awal 2017, masyarakat ASEAN menjadi ekonomi terbesar keenam di dunia, dan telah dipuji sebagai salah satu organisasi multilateral paling sukses di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun