Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Lahirnya Kapal Destroyer Tipe 051 dan 052

20 Agustus 2017   10:11 Diperbarui: 20 Agustus 2017   10:35 2617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Grabed fom CCTV China

Wang Ronsheng mantan Kepala Komandan kapal destroyer 052 menceritakan: "Proyek ini melibatkan  aspek industri nasional. Untuk lebih spesifik lagi, semua jenis sistem termasuk industri mekanik, industri kimia, industri ringan dan juga tekstil yang ada di daratan dalam negeri Tiongkok dapat dilihat di kapal perang. Sedangkan untuk sistem tenaga, apakah kita memiliki turbin gas? Apakah kita memiliki mesin diesel berkecepatan tinggi? Tidak.  Jadi kita putuskan untuk membelinya."

Pan Jingfu menuturkan: Dengan memanfaatkan tren reformasi dan keterbukaan, saya mencoba mengenalkan teknologi maju berdasarkan kenyataan/realitas, sehingga bisa meningkatkan tingkat teknologi kita (Tiongkok). Hanya dengan demikian kita bisa melokalkan teknologi kelak."

Sesuai dengan saran Pan, untuk sistem tenaga destroyer 052, turbin uap yang dipasang pada desrroyer 051 akan diganti dengan gas turbin yang lebih baik. Namun berhubung gas turbin yang ada dalam negeri Tiongkok tidak memenuhi standar, Pan Jingfu memutuskan untuk mengimpornya. Tetapi untuk membuat keputusan itu tidaklah mudah, sehingga membuat Pan Jingfu mendapat tekanan besar.

Memperkenalkan teknologi tidak hanya untuk mengejar ketinggalan tingkat kemajuan dunia, tapi juga untuk meningkatkan level teknologi dalam negeri.

Tetapi ternyata ketika bagian dari parts yang diimpor dan domestik dirakit jadi satu, gagal untuk bekerja dalam koordinasi, ini menjadi sebuah kenyataan yang sangat sulit yang dihadapi para peneliti.

Membangun Fasilitas Uji Coba Sistem Dan Peralatan Berbasis Darat

Pada saat itu, Pan Jingfu dan timnya ketika datang ke suatu tempat terpencil di sebuah pantai untuk melakukan pengamatan dan pencatatan keadaan sekitarnya. Sebenarnya mereka telah melakukan banyak survei kebanyak tempat, namun akhirnya memilih tempat terpencil angini satu desa nealya di dekat pantai Laut Kuning. Dia menuturkan: Di tempat terbuka ini pesawat terbang bisa terbang dari belakang saya melewati atas kepala saya. Tempat yang luas ini bisa dibangun satu fasilitas besar.

Lalu fasilitas apa yang akan dibangun dan untuk apa?

Untuk mengatasi kemugkinan terjadi masalah dengan persenjataan impor yang mungkin gagal saat dipasang di kapal, Pan Jingfu mengusulkan satu tes tambahan yang disebut uji coba berbasis darat. Artinya sebelum peralatan dipasang dilakukan uji kinerja berbasis darat terlbih dahulu. Setelah semuanya lancar barulah dipasang pada kapal destroyer yang sedang dibangun.

Pada pembangunan kapal destroyer Tipe 051, semua bagian dipasang langsung tanpa dilakukan uji berbasis darat terlebih dahulu, sehingga menyebabkan banyak menghadapi masalah setelah masuk dalam dinas pelayanan.

Tipe 052 jauh lebih komplek dari Tipe 051. Setiap masalah yang terindenfikasi seletah diluncurkan akan menimbulkan konsekuensi yang mengerikan. Karena sistemnya rumit dan besar disebabkan ada puluhan ribu perangkat di seluruh kapal perang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun