Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Lahirnya Rudal Balistik Kapal Selam SLBM JL-1

11 Agustus 2017   11:09 Diperbarui: 11 Agustus 2017   11:20 1771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam proses R&D, dengan timnya, Huang Weilu dengan berani mengemukakan tiga langkah penelitian dan pengembangan untuk mencapai  peluncuran : "bench, barrel dan submarine" : Langkah pertama adalah melakukan percobaan di sebuah bench peluncur. Untuk peluncurannya, Tiongkok telah memiliki pengalaman matang dari DF-1 dan DF-2.

Setelah peluncuran yang sukses, langkah kedua adalah memuat rudal ke barrel/tabung peluncur, dan meluncurkan rudal tersebut dengan barrel peluncur di darat hingga ke mock up  peluncuran bawah laut. Dan pada langkah ketiga rudal diluncurkan dari kapal selam.

R&D dengan pendekatan "Bench, Barrel, and the Submarine," ini belum pernah terjadi sebelumnya di dunia. Prosedur ini sangat disederhanakan di fasilitas percobaan, dan untuk menghemat dana penelitian hampir ratusan juta yuan serta menghemat banyak waktu juga, menciptakan pendekatan penelitian dan pengembangan SLBM dengan karakteristik Tiongkok.

Huang mengatakan : Ini adalah pendekatan teknologi. Kita hanya bisa mengatakan bahwa apa yang kita lakukan disesuaikan dengan situasi di negara kita.

Sumber;CCTV China
Sumber;CCTV China
Karena rudal "JL-1" perlu dipasang di kapal selam, ukurannya harus jauh lebih kecil daripada DF-2. Jadi, semuanya perlu dikemas dalam tubuh kecil. Dan ukuran kecil ini benar-benar menjadi tantangan teknologi bagi mereka karena belum pernah terjadi sebelumnya.

Itu berarti dari dimensi tubuh rudal hingga komponen-komponen komputernya harus disusutkan secara dramatis. Tapi mengingat keadaan Tiongkok pada masa itu, hal ini sangat tidak mudah.

Untuk R&D "JL-1" pemerintah pusat menurunkan perintah semua unit di seluruh negeri untuk menunjang program ini, sehingga banyak lembaga penelitian dan unit manufaktur dalam negeri Tiongkok bergirah untuk melakukan miniaturisasi sendiri. Dan ini menandai "Kampanye Besar Miniaturisasi Nasional." (Grand Campaign of Miniatruization.). Dalam kampanye ini telah terlibat hampir 1,000 organisasi terkait di seluruh negeri Tiongkok.

Dalam hal ini pemerintah pusat mengambil kendali penuh. Itu merupakan ramgkaian sirkuit terpadu. Dan Tiongkok telah menghabiskan banyak dana untuk itu. Kampanye ini telah mendorong negara Tiongkok untuk miniaturisasi komponen hingga ke bahan materialnya.

Dengan mencari solusi untuk miniaturisasi dan memperkecil ukuran rudal, desain "JL-1" terus dipercepat. Sementara perangcangan terus berjalan maju, tantangan baru terus dilontarkan kepada semua orang yang terlibat dalam desain untuk eksprimen mock-up skala penuh. Dan ini merupakan bagian penting dalam Litbang (R&D) rudal yang tidak boleh tidak harus dilewati.

Mock-up rudal benar-benar identik dengan rudal dalam hal penampilan, ukuran, berat, kecuali tidak dilengkapi dengan mesin dan sistem-sistem fungsionalnya.

Saat AS melakukan R&D SLBM "Polaris" mereka membangun bench peluncuran di dasar laut di pantai laut untuk eksprimen skala penuh mock-up rudal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun