Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Lahirnya Rudal Balistik Kapal Selam SLBM JL-1

11 Agustus 2017   11:09 Diperbarui: 11 Agustus 2017   11:20 1771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kantor para perancang dan penggambar angkatan pertama, sebenarnya mengubah ruang kantin yang lama untuk ruang kerja. Meskipun kondisinya sangat terbatas, tapi lingkungannya lebih baik dibandingkan ketika di Mongolia Dalam.

Saat itu, sudah lebih dari lima tahun sejak JL-1 diwacanakan dan diusulkan, tapi skema keseluruhan masih belum juga terselesaikan. Semetara itu, seluruh disainer bertanya-tanya apa yang harus mereka lakukan, pada saat demikian tim muda ini menyambut baik pemimpin baru yang berpengalaman---Huang Weilu

Huang Weilu (Sumber: Chinanews .com)
Huang Weilu (Sumber: Chinanews .com)
Huang Weilu lulus dari Universitas London di Inggris pada tahun-tahun awal Perang Dunia II, dia yang belajar di Inggris, melihat tembakan rudal V-1 Jerman ke London, menyaksikan kekuatan rudal yang luar biasa ini.

Huang menuturkan: "Saat itu, saya kitika melihat (rudal-rudal itu), saya berpikir jika negara kita (Tiongkok) memiliki rudal-rudal seperti itu, negara kita tidak akan dipukuli dengan sangat menyedihkan."

Sejak saat itu, pemuda tersebut, Huang Weilu, telah menanam benih ambisi untuk mengembangkan rudal dalam lubuk hatinya.

Pada tahun ke-10 setelah kembali ke Tiongkok setelah lulus, Huang Weilu mengabdikan dirinya untuk penelitian dan pengembangan rudal untuk Tiongkok dalam seri Dongfeng dan bom atom.

Pada tahun 1970, negara yang terlihat sudah kebingungan memberi perintah pada Huang Weilu untuk dipindahkan ke posisi tersebut dalam keseluruhan proyek penelitian dan pengembangan "JL-1"

Huang Weilu menuturkan: Ketika saya bertemu dengan rekan-rekan saya pada hari pertama, saya mengatakan kepada mereka bahwa saya datang ke sini sebagai siswa. Saya tidak tahu apa-apa tentang masalah ini. Jika ada yang perlu ditanyakan, saya akan bertanya kepada Anda, dan saya harap Anda bisa menjelaskannya kepada saya dari ABC.

Dari disain hingga mencapai prestasi, AS membutuhkan tujuh tahun, membuat sejumlah besar rudal tiruan (mock up) dan  penelitian menghabiskan dana setinggi 2,75 miliar USD untuk mengembangkan rudal SBLM Polaris pertama.

Dengan pendanaan angka yang begitu selangit yang menanjubkan itu, bagi Tiongkok hal itu sungguh luar biasa diluar kemampuannya.

Huang Weilu sangat menyadari bahwa dia harus mulai dari nol. Maka dia pertama kali berfokus pada bagaimanan memperlancar penelitian dan pengembangan (R&D) sebanyak mungkin mengingat rendahkan kekuatan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun