Maka ada sebagian analis dan pengamat Timteng yang menamakan insiden ini sebagai "Reportgate" atau "Hackergate". Â Karena kebenaran dari masalah ini belum sepenuhnya di diselidiki dan klarifikasi. Tapi mengapa hal ini bisa mempunyai efek yang begitu besar? Karena informasi laporan tersebut tampaknya sangat realistik, dan informasi laporan tesebut yang paling membuat khawatir anggota GCC.
GCC
(Cooperation Council for the Arab States of the Gulf) Dewan Kerjasama Untuk Negara-negara Arab di Teluk didirikan 25 Mei 1981 di ibukota UAE---Abu Dhabi. Negara-negara anggotanya: Bahrain, Kuwait,Oman, Qatar, Arab Saudi dan UAE, kantor pusatnya didirikan di ibu kota Arab Saudi--Riyadh.
Pembentukan GCC sangat terkait dengan Iran. Ketika Revolusi Iran 1979 dan Perang Iran-Irak pecah, Arab Saudi dan negara-negara lain menjadi sangat khawatir dengan situasi politik di kawasan Teluk, dan ini membuat mereka memutuskan untuk membentuk sebuah organisasi regional untuk menanggapi ancaman bersama mereka pada saat itu---Iran.
Dari semua negara yang mengumumkan putusnya hubungan dengan Qatar, Arab Saudi adalah negara yang mengambil tindakan paling keras. Dengan menghentikan semua penerbangan-penerbangan sipil menuju Qatar, dan menerapkan blokade angkatan laut dan darat, melarang semua mobil dan kapal di Arab Saudi membawa penumpang atau kargo ke Qatar.
Arab Saudi adalah satu-satunya negara yang berbatasan darat dengan Qatar. Sebelum ini, sebagian besar makanan Qatar dan produk ternak dan pertanian diangkut melalui Arab Saudi ke Qatar. Setelah Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka menutup perbatasan dengan Qatar, Qatar menjadi sangat terisolasi.
Seorang ilmuwan politik Saudi mengatakan bahwa alasan mendasar mengapa Arab Saudi telah mengambil langkah-langkah komprehensif seperti itu karena kebijakan luar negeri Qatar telah melampaui batas bawah (botom line) Arab Saudi.
Analis politik Arab Saudi, Hani Wafa mengatakan: Dalam banyak pernyataannya baru-baru ini, Qatar telah mengakui memiliki hubungan yang erat dengan Iran. Ini benar-benar bertentangan dengan kebijakan Arab Saudi dan banyak negara lainnya. Selain itu, Arab Saudi juga percaya bahwa Qatar telah memberikan dukungan kepada Iran dan Syiah di Qatif, yang berada di Arab Saudi timur. Ini adalah isu utama bagi Arab Saudi.
Arab Saudi telah lama memandang Iran sebagai musuh utama regional. Pada bulan Januari 2016, Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran karena warga Iran menyerang konsulat Saudi di Iran.
Bulan lalu, saat kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Arab Saudi, Arab Saudi menganjurkan pembentukan "pusat global untuk memerangi ideologi ekstremis," yang dipandang sebagai salah satu langkah baru Arab Saudi yang bekerjasama dengan AS untuk menentang Iran.
Pada saat Emir Qatar, yang menghadiri KTT Arab-Islam-Amerika di ibukota Arab Saudi, Riyadh, ia tidak menghadiri upacara pendirian pusat tersebut. Dan pertemuan puncak ini yang diikuti lebih dari 50 pemimpin Arab. Trump dan Raja Arab Saudi berbagi sikap dan bersatu terhadap pandangan mereka terhadap Iran.