Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Membuka Tabir Kenapa Qatar Dimusuhi Arab Saudi dan Negara-negara Sekutunya

20 Juni 2017   14:39 Diperbarui: 24 Juni 2017   16:34 17360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arab Saudi, Bahrain, UEA, dan Qatar adalah anggota GCC. Sebagai salah satu anggota pendiri GCC, mengapa Qatar menjadi target bagi semua anggota lainnya untuk melakukan blacklist bersama?

Krisis Diplomatik Tampaknya Disebabkan "Berita Hoax"

"Daily Telegraph" yang berbasis di Inggris, memberitakan pada 23 Mei malam lalu, bahwa sebuah website Qatar News Agency (QNA) tiba-tiba menayangkan pidato yang disampaikan oleh Emir Qatar, kepala negara Qatar, Tamimbin Hamad Al-Thani, saat dia menghadiri upacara wisuda dari delapan kelompok lulusan dari akademi militer Qatar.

Dalam pidato tersebut, Al-Thani mengatakan bahwa dia mendukung gerakan perlawanan Islam (Hamas) di Iran dan Palestina, dan mengkritik AS dan Arab Saudi, sementara juga mencela tuduhan Qatar yang mendukung kelompok-kelompok teroris.

Dalam pidatonya, dia juga mengatakan bahwa Iran adalah pusat Islam di kawasan tersebut, dan meningkatnya ketegangan dengan Iran tidak bijaksana. Dia juga mengkritik AS karena kehadiran militernya di Qatar.

Akun Twitter QNA juga mengeluarkan tweet bahwa Kementerian Luar Negeri Qatar menuntut agar duta besar Qatar ke Arab Saudi, Kuwait, UEA, dan Bahrain ditarik, sementara juga mendeportasi para duta besar negara-negara ini dari Qatar.

Berita ini jelas seperti bom megaton, namun segera disahkan oleh media negara-negara Arab.

Beberapa jam kemudian, pejabat Qatar berupaya memadamkan api, dengan mengatakan bahwa situs DNA dan akun Twitter telah diretas, dan telah  mengubah isi pidato tersebut. Kementerian Luar Negeri Qatar juga mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan sepenuhnya menyelidiki serangan hacker ini dan mengejar semua yang tanggung jawab terkait untuk diproses secara hukum.

Tapi insiden ini dengan segera diperparah  dengan cara yang tidak tepat, Bahrain, Arab Saudi, UAE, dan Mesir segera memblokir TV Al Jazeera dan media Qatar lainnya.

"Okaz's" Koran Arab Saudi bahkan lebih keras lagi menurunkan berita: "Qatar telah mengkhianati kita dan memihak musuh."

Apa yang terjadi selanjutnya mendorong insiden tersebut menjadi kressendo. Pada 27 Mei, Emir Qatar memengucapkan selamat kepada Presiden Iran Hassan Rouhani yang dengan sukses berhasil terpilih kembali menjadi Presiden Iran, dan ini tampaknya mengkonfirmasi tuduhan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun