Sejak itu, Wang Fangding meninggalkan Lab. di Beijing bersama koleganya kerja mati-matian melaksanakan tugasnya di tepat terpencil di Gurun Gobi . Pada akhirnya setelah melakukan ratusan kali percobaan di lab, akhirnya membuahkan hasil gemilang.
16 Oktober 1964, jam 3 sore waktu setempat, berikut aba-aba komando, terdengar suara menggelegar, sebuah ledakan bak matahari kecil terbit di barat laut tempat kosong di Gurun Gobi. Setelah suara ledakan meredah sebuah awan cendawan membumbung tinggi ke langit.
Seketika pada saat itu, Kantor Berita Xinhua mengumumkan kepada seluruh dunia, uji coba Bom Atom Pertama Tiongkok telah berhasil diledakan.
Pada malam hari waktu itu, “Sunday Times” Inggris dan AFP Prancis menurunkan berita “Qian Sanqiang sebagai Bapak Bom Atom Tiongkok.” Tapi Qian Sanqaing sendiri tidak mau menerima julukan ini. Dia mengatakan: “Orang Barat memang kadang kala sangat melihat jasa perorangan dan sangat senang menggunakan istilah ‘Bapak.’ Namun bagi kita orang Tiongkok lebih menekankan pada koletikfitas. “
Tapi sejak itu, Qian Sanqiang dan kelompoknya diakui sebagai kamp kelompok pahlawan ilmiah “Yang Penuh Kesetiaan dan Dedikasi” (满门忠烈/ Full of faithful science camp).
Sumber: Media TV & Tulis Luar Negeri
CCTV China
http://www.china.org.cn/english/congress/228244.htm
http://alphahistory.com/chineserevolution/china-tests-atomic-weapon-1964/
https://www.nobelprize.org/nobel_prizes/themes/physics/curie/
https://www.youtube.com/watch?v=FB41TZw77Ms