Pada 18 Mei 1980, rudal DF-5 antar benua Tiongkok pertama, terbang lebih dari 30 menit dan melintasi 6 zona waktu, dengan mulus mencapai Samudra Pasifik sejauh ribuan mil. Tiongkok akhirnya mencapai tujuan ambiusnya untuk mengembangkan “Empat Rudal dan Boms dalam delapan tahun.”
Setelah itu, Qian Xuesen cukup mengamati rudal yang melintas di langit di pusat komando di Beijing dengan tenang dan kalem. Perjuangan lima tahun untuk pulang ke tanah airnya, dan dalam sepuluh tahun berhasil membuat dua alutsista dahsyat untuk negaranya.
Pada 31 Januari 2017, Bill Gerztz di website AS “The Washington Free Beacon” menurunkan laporan dengan judul “China Tests Missile With 10 Warheads” . Dimana tiongkok telah melakukan uji coba DF-5C varian dari rudal dengan membawa hulu ledak 10 sekaligus.Rudal diluncurkan dari Taiyuan Space Center di sentral Tiongkok. Uji coba rudal dengan huu ledak 10 ini sangt penting karena kengindikasikan militer Tiongkok semakin menigkatkanhulu ledak di gudang senjatanya, yang tidak kurang dari 250 hulu ledak.
Saluran TV pemerintah CCTV-4 China 25 Januari 2017, menyiarkan grafik yang menunjukkan rudal intercontinental (ICBM) DF-41 baru yang di pasang di Tiongkok utara dan gambar yang menunjukkan jalur lintasan rudal melewati AS. Dan melakukan uji coba pada bulan April tahun ini.
Letjend. Zhang Wentai ( 张文台) berkomentar: Jika kita mengumpamakan PLA (angkatan bersenjata Tiongkok) dengan elang, Qian Xuesen telah memberi elang sayap. Jika diumpamakan seekor singa maka Qian Xusesen telah mempersenjatai PLA dengan gigi tajam.
Hari ini, setiap kali roket Tiongkok melesat ke langit, dengan cahaya yang menggelegar dan nyala api yang menyilaukan, kita akan selalu ingat Qian Xuesen yang membantu proyek rudal dan roket Tiongkok yang telah melewati kesulitan selama sepuluh tahun pertama yang berangkat dari nol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H