Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money featured Pilihan

Apa yang Kurang Kita Perhatikan tentang Brexit?

14 April 2017   09:42 Diperbarui: 27 Mei 2019   09:18 9035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Theresa May PM Inggris menyatakan: “Hari ini, pemerintah bertindak atas kehendak demokrasi rakyat Inggris. Inggris meninggalkan Uni Eropa."

Presiden Donald Tusk mengatakan dengan nada tidak senang dan ketus: “Tidak ada alasan untuk ber-pura-pura mengatakan bahwa ini adalah hari bahagia, tidak di Brussel dan juga tidak di London. Apa lagi yang bisa saya tambahkan untuk ini? Terima kasih dan selamat tinggal.”

Seperti yang telah disebutkan diatas, 29 Maret 2017, PM Inggris Theresa May menulis surat ke Uni Eropa mengumumkan bahwa Inggris mengacu pada Pasal 50 dari “Pernjanjian Lisbon” dan secara resmi memulai proses untuk menarik diri dari Uni Eropa.

Sejak hasil referendum pada bulan Juni 2016 yang hasilnya mengejutkan, Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa, ini menjadi tanda langkah pertama “perpisahan” Inggris dan Uni Eropa. Dan ini dapat diibaratkan dengan “kasus perceraian.”

Namun, bagaimana untuk “kasus perceraian” ini yang sudah menjadi sensasi selama setahun ini untuk benar-benar akan ditindak-lanjuti? “The  Guardian” memberi pernyataan sebagai berikut:

Pertama dan yang terpenting: Itu masalah uang.

Jean Claude , Ketua Uni Eropa mengatakan: Hal  selanjutnya untuk agenda Pasal 50 adalah tagihan. Uni Eropa menuntut Inggris untuk membayar hingga 60 milyar Euro untuk menutupi anggaran saat ini dan kewajiban bagi pensiunan di masa depan. Inggris harus menghormati janji-janji yang telah mereka buat dan yang telah terpakai. Tagihan secara kasar akan sangat besar.

Menurut perkiraan internal Uni Eropa, Inggris harus membayar 60 milyar euro untuk meninggalkan Uni Eropa, dan ini termasuk saham Inggris yang sudah dijanjikan dalam anggaran PBB. Tapi Parlemen Inggris House of Lords mengeluarkan laporan yang percaya bahwa Inggris tidak memiliki kewajiban untuk membayar “tagihan Perceraian” ini.

Boris Johnson, Menlu Inggris  mengatakan: Akibat dari Brexit, kita akan dapat mengambil kembali uang yang saat ini kita berikan ke Brussel.

Tampaknya kita semua harus menunggu sampai negosiasi terjadi untuk melihat seberapa besar tagihan untuk perceraian ini akan terjadi.

Isu Kedua, salah satunya adalah masalah manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun