Dalam menghadapi kehidupannya yang paling sulit yang berada dalam penyiksaan selama 5 tahun, Qian bisa menyelesaikan karyanya “Engineering Cybernetics”. Karya ini adalah salah satu representasi awal Qian Xuesen selama di AS.
Dalam kenyataannya, pemikiran, perangkat teori, metode teknologinya merupakan kombinasi manajemen oragnaisasi teknologi dan cybernatics dalam teknologi rekayasa dikemudian hari menjadi dasar dari rekayasa sistem engineering yang indah.
Mahakarya “Engineering Cybernetics” telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, ini menjadi tonggak penting yang sangat signifikan.
Menemukan Titik Terang Pembebasannya
Pada musim panas 1955, dalam parade akbar yang diadakan di Beijing. Banyak orang datang ke Lapangan Tian’amen untuk ikut merayakan May Day (Hari Buruh Internasional). Qian membaca acara ini dari berita yang dimuat dalam “China Pictorial.” (人民画报/Majalah bergambar resmi pemerintah Tiongkok).
Melihat foto yang dimuat, terjadi hal yang memberi harapan kepada keluarga Qian. Di atas mimbar Tian’anmen, Chen Shutong (陈叔通 ), Wakil Ketua Kongres Nasional Tiongkok berdiri disamping Mao Zedong, Chen Shutong adalah guru dari ayahnya Qian---Qian Junfu (钱均夫) dan juga sahabat lama dari keluarga Qian.
Qian Xuesen yang telah ditahan pihak berwenang AS selama hampir lima tahun, yang selalu ingin kembali pulang ke tanah airnya secepat mungkin untuk berperan serta dalam pembangunan besar negaranya, menyatakan berada dalam kesulitan saat ini, mengharapkan bagaimana bisa kembali ke Tiongkok dengan cara yang paling bisa langsung.
Tapi saat itu mengirim surat dari AS ke Tiongkok akan terlalu menyolok. FBI-AS akan memeriksa surat-surat Qian setiap saat, jika mengirim surat ke Beijing tanpa hati-hati, pemeriksa pasti yang akan membacanya pertama dan terakhir karena akan disita. Semua itu akan sia-sia.
Surat yang ditulis meohon bantuan pembebasannya, setelah berkeliling setengah bola dunia. Surat Qian untuk meminta dukungan pihak Tiongkok akhirnya tiba di Beijing. Chen Shutong segera mengajukan surat kepada Zhou Enlai. Telegram berharga ini mencatat isi permintaan melepaskan Qian Xuesen untuk pihak AS oleh Departemen Luar Negeri Tiongkok untuk Wang Bingnan (王炳南 ) yang berada di Jenewa untuk berpartisipasi dalam negosiasi Kementrian Sino-AS.
Dalam surat telegram berisi analisis berbagai kemungkinan dari tanggapan pihak AS, tapi pada pokoknya menekankan keinginan untuk melepaskan Qian pada akhirnya.
Di meja perundingan, ketika pihak AS bersikeras bahwa tidak ada warga Tiongkok yang rencananya akan bersedia untuk kembali ke Tiongkok dan dihalang-halangi untuk ditahan oleh pihak AS. Surat Qian menjadi senjata yang paling kuat.