Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tiongkok Menjadikan KTT G20 Hangzhou Ajang Untuk Lebih Berkontribusi di Dunia (2)

23 September 2016   15:28 Diperbarui: 23 September 2016   15:44 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para analis merasa aneh, hingga kini perdagangan internasional masih belum ada pertumbuhan, dan kadang-kadang terjadi pertumbuhan negatif. Sehingga keadaan berada dalam lingkungan yag aneh. Banyak ekonom terkenal telah menyebutnya sebagai ‘Stagnasi Besar,’ karena meskipun dunia telah memiliki pertumbuhan 3%, tapi masih memiliki tingkat inflasi, jadi jika menghilangkan hal-hal lainnya, pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi tidak terlalu memuaskan.

Saat ini selain ekonomi global dalam Stagnasi Besar, arena politik dunia juga sedang mengalami masa sulit.

AS sekarang lagi menjelang pemilu, dan terjadi kerusuhan Brazil dengan adanya pemakzulan presidennya. AS juga lagi melaksanakan strateginya menyeimbangkan di Asia-Pasifik, sehingga semua itu membuat kontrateorisme kawasan menjadi tidak efektif selama bertahun-tahun. Kenyataanya masih terus terjadi terorisme; selain itu ada konflik antara AS dan Rusia; ada lagi hubungan Turki dan Rusia yang selalu on-off, hal-hal ini mungkin memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung pada situasi ekonomi dunia secara keseluruhan.

Ekonomi dalam keadaan stagnan dan komplek, situasi dunia sedang berada dalam persimpangan jalan untuk melakukan perubahan sekali lagi. Kekuatan Barat sedang surut, KTT G20 telah pindah ke Timur. Banyak analis dan pakar menaruh harapan tinggi terhadap Tiongkok sebagai pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomo global saat ini.

Selama beberapa tahun terakhir, ekonomi Tiongkok telah memasuki keadaan normal baru. Ekonominya meningkat 6,9% tahun lalu. Walaupun tidak tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya lebih dari 10 tahun, tapi dunia melihat tidak banyak negara-negara yang tumbuh seperti itu.

Dalam situasi pertumbuhan ekonomi global yang berat dan proteksionisme perdagangan yang terus membesar ke depan, dunia sedang mencari dan menciptakan sistem ekonomi global yang lebih inklusif, sehingga setiap peserta dapat memperoleh manfaat nyata dan bertumbuh.

Kebijakan dengan pelonggaran kuantitatif tradisonal tidak bisa lagi mengatasi masalah yang sedang kita hadapi sekarang ini. Stagnasi perekonomian terus berlanjut akan membawa berbagai isu-isu politik dan ekonomi yang komplek dan beragam.

Saat ini, ekonomi AS secara bertahap pulih, tapi mengapa negara-negara lain di dunia tetap terombang-ambing?

Pada 23 Juni 2016, Inggris mengadakan referendum nasional untuk meninggalkan Uni Eropa. Hasilnya 51,89% penduduknya setuju dan 48,11% menentang Uni Eropa (Brexit).

Dalam pidatonya David Cameron, PM Inggris mengatakan : “Saya sangat yakin bahwa Inggris akan lebih kuat, lebih aman, dan lebih baik berada dalam Uni Eropa, tetapi rakyat Inggris telah membuat keputusan yang sangat jelas untuk mengambil jalan yang berbeda. Dan kerana itu, saya pikir negara membutuhkan kepemimpinan segar untuk mengambil arah itu.”

Dengan dikejutkan oleh hantaman kirisis keuangan tahun 2008 di AS, pada 2009 krisis utang Eropa pertama melanda Yunani. Pada 2001, merembet ke Portugal, Italia, Irlandia, dan Spanyol. Eropa buru-buru menetapkan langkah-langkah bantuan darurat, dan biaya Inggris di Eropa meningkat. Ditambah dengan Uni Eropa membutuhkan Inggris untuk mengambil pengungsi Timur Tengah dan isu-isu lainnya, rakyat Inggris menjadi sangat marah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun