Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Koalisi Internasional Terlihat Seperti Sulit Mengeliminasi Kelompok Teroris “ISIS”

7 Agustus 2016   20:35 Diperbarui: 8 Agustus 2016   17:09 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak “ISIS” menyatakan pembentukannya sebagai “negara” dua tahun lalu, pada bulan Agustus 2014, kelompok ekstrimis ‘ISIS” telah mengalamani fase ekspansi yang sangat cepat dan bertumbuh, sempat pada masa puncaknya menduduki 40% wilayah Syria dan 30% wilayah Irak.   

Selama fase itu, pengaruhnya dominan, dan berhasil menarik puluhan ribu ekstrimis dari lebih dari 100 negara dan kawasan, dan mendapatkan laoyalitas dan pengikut dari kelompok radikal dari berbagai kawasan. Tapi sekarang, setelah berulang kali dibom oleh koalisi kontraterorisme, kekuatannya telah menderita pukulan besar.

Sejak akhir September 2015, setelah Rusia bergabung dalam pertempuran melawan  kontraterorisme di Timteng, bersama dengan kekuatan militer Syria dan Batalyon Syiah regional serta pasukan Kurdi yang didukung AS, telah terjadi serangan balik, dan kekuatan kontraterorisme giliran mengambil posisi optimis.

Pasukan ekstrimis kehilangan Palmyra di Syria dan Fallujah di Irak, sehingga wilayah yang mereka kendalikan berkurangi sepertiga dari sebelumnya. Sehingga secara langsung mengurangi banyak kemampuan berperangnya, beberapa tokoh pimpinan seniornya juga tewas dengan gempuran terus-menarus dari AS. Abu Bakr al-Bahdadi juga dipaksa untuk mengurangi penampilannya atau terlihat keluar.

Haider al-Abadi, PM Irak memberi peringatan: “Ini adalah pesan ke ‘ISIS.’ Tidak ada tempat bagi kalian di Irak. Militer kami telah melaksanakan janji untuk memulihkan Fallujah. Pemimpin kalian telah meninggalkan kalian. Mereka telah membuat janji kepada kalian, tetapi telah mengikari janji mereka.”

Kemenangan Fallujah tidak diragukan lagi merupakan pukulan yang menghancurkan untuk “ISIS.” Fallujah terletak di Provinsi Al Anbar Irak bagian barat, berjarak 50 km dari ibukota Bagdad, merupakan salah satu kota Irak yang direbut “ISIS” dulu pada awal serangan pasukan ekstrimis.

Pada tahun 2014, ketika pasukan ekstrimis berada di puncak mereka, mereka berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga 40% dari wilayah Irak.  Sekarang, Fallujah telah bisa dibebaskan, ini berarti wilayah mereka telah menyusut menjadi kurang dari 10% .

Shisham Hashimi, seorang ahli dari Militer dan Strategi Irak mengatakan, pada kenyataannya, kemenangan operasi  bukan hanya kemenangan bagi perang melawan terorisme Irak. Kemenangan di Fallujah merupakan salah satu yang utama besar, yang berakibat pukulan besar pengaruhnya terhadap kelompok-kelompok ekstrrimis di Irak, yang telah memaksa mereka untuk mengubah strategi mereka.

Menurut para analis dan pengamat Timteng, ada beberapa keberhasilan baru-baru ini dalam memerangi “ISIS” di Irak, seperti Fallujah pada dasarnya telah pulih. Tapi pengikut setia “ISIS” yang lolos dari Fallujah telah merembes dan menyebarkan ajaran mereka. Dan beberapa ledakan yang mengerikan baru-baru ini di Bagdad dilakukan oleh orang-orang ini.

pengikut-fanatik-isis-57a736b57493734a0ccb3ad8.png
pengikut-fanatik-isis-57a736b57493734a0ccb3ad8.png
“ISIS tidak hanya menderita kekalahan militer, juga menderita banyak dari kemunduran ekonominya. menurut laporan “Wahsington Post” AS, gaji internasional juga terpengaruhi karena kekurangan dana. Beberapa unit tempur tidak menerima pembayaran yang cukup, dan gaji beberapa tentaranya turun setengahnya.

Peneliti dari Institue Charles yang berbasis di AS mengatakan bahwa gaji yang menjadi lebih rendah “secara signifikan” mempengaruhi semangat kelompok ini. Di al-Raqqah, ada laporan ada makin banyak pertikaian dan konflik antara faksi-faksi oposisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun