Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Upaya Hegemoni Global AS dengan Konsep Pangkalan Militer “Lily Pads” (1)

11 Juli 2016   11:59 Diperbarui: 23 November 2016   10:02 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memanfaatkan Pangkalan AL Changi Singapura

Pangkalan AL Changi digunakan untuk dijadikan pangkalan AL Singapura sendiri, tapi setelah itu diperluas. Sehingga memiliki dua fungsi: satu untuk melayani sebagai pelabuhan pelayanan ketika kapal induk AS datang berlabuh, untuk memasok kebutuhan logistik dan perbaikan bila ada, selain itu untuk kepentingan kebutuhan para perwira dan prajurit untuk pergi ke pantai beristirahat selama beberapa hari.

Tapi fungsi yang utama adalah untuk mengubah Pangkalan AL Changi menjadi pangkalan utama, dan untuk menormalisasi pengerahan kapal perang AS.

pangkalan-al-changi-578325f9379773080558f3f3.png
pangkalan-al-changi-578325f9379773080558f3f3.png
AL-AS dapat menggunakan Pangkalan AL Changi untuk dengan mudah menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia melalui Laut Tiongkok Selatan dan Laut Andaman untuk dapat berlayar ke Samudra Hindia dan Laut Arabia di barat untuk memperkuat pasukan mereka yang ditempatkan di Teluk Persia, sementara juga dapat memantau dan mengendalikan situasi di sekitar Laut Tiongkok Selatan dan Selat Taiwan di timur. Menjadikan pangkalan ini lebih melengkapi mata rantai militer AS dari pangkalan di Jepang, Korsel, Okinawa, Taiwan, Filipina dan Singapura.

Pada 1 Maret 2013, militer AS untuk pertama kali USS Freedom kapal tempur khusus pesisir (LCS/Littoral Combat Ship) menjadikan pangkalan AL Changi, untuk dimulai penyebaran periode panjang selama delapan bulan pertama untuk perairan Laut Tiongkok Selatan. Dan berdasarkan rencana AL-AS akan mengerahkan total sebanyak 4 LCSs yang akan digelar di Singapura.

uss-freedom-di-changi-578326361d23bdc215c88110.png
uss-freedom-di-changi-578326361d23bdc215c88110.png
Sesuai dengan penamaannya, kapal tempur pesisir (LCS) adalah kapal yang cocok untuk melaksanakan misi tempur di zona littoral (daerah pantai) dekat pantai.

Sejak tahun 2000, AL-AS percaya bahwa ancaman utama tidak lagi akan datang dari laut, tapi akan dari zona pesisir dekat dengan daratan. Maka penyebarkan dan mengerahkan LCSs  di Pangkalan AL Changi telah dilihat sebagai tindakan penting bagi AS untuk kembali ke kawasan Asia-Pasifik.

Saat ini, AS tidak hanya menyiapkan Pangkalan AL Changi, juga coba bernegosiasi membangun pangkalan dan infrastruktur militer baru di Malaysia, Indonesia, Thailand, Brunei, Vietnam, dan Filipina, serta penyewaan Bandara Internasional U-Tapao, pelabuhan Jakarta dan Surabya, dan pelabuhan Kota Kinabalu di Malaysia.

Tapi khusus di Indonesia akan sangat terbentur sentimen nasionalisme Indonesia, selama rezim Indonesia tidak dipegang oleh rezim penjual Nusa & Bangsa yang sangat pro AS dan Barat.

Mengingat dokrin Soekarno untuk geopolitik di Asia Tenggara dan KIAPMA (Konferensi Anti Pangkalan Militer Asing) yang diadakan 1965. Meskipun Soekarno telah dijatuh oleh rezim Orba, tapi rezim militer Soeharto walaupun longgar terhadap konsesi SDA, tapi untuk  soal Nasionalisme Soeharto terlihat lebih kolot dan konservatif ketimbang Soekarno.

Hal ini bisa dilihat ketika ada desakan dari AS agar Indoensia masuk dalam Pakta Militer Asia Tenggara, Soeharto mendiamkan pengajuan proposal Pakta Militer itu. Tampaknya Soeharto khawatir ikut campurnya pangkalan militer asing akan menjadikan kawasan Asia Tenggara tidak stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun