Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Provokasi Obama: Gonjang-ganjing Laut Timur & Laut Tiongkok Selatan

1 Juli 2016   17:26 Diperbarui: 2 Juli 2016   17:21 1857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juru bicara Gedung Putih Josh  Earnest mengatakan: “AS menjadi satu-satunya negara yang telah menggunakan senjata nuklir, dan itu berarti negara kita dikenakan tanggung jawab khusus untuk memimpin dunia dalam upaya untuk menghilangkannya.”

Tapi beberapa pengamat politik Wahington yang cukup beken memiliki penilaian lain. Mereka menunjukkan bahwa Obama telah memberi anggaran militer hampir satu milyar USD untuk memperbarui dan meningkatkan senjata nuklir AS.

AS telah secara aktif mengerahkan sistem persenjataan anti-rudal di seluruh negara NATO. Yang menyebabkan hubungan Rusia-AS memburuk, dan yang menyebabkan perundingan pengurangan hulu ledak nuklir AS-Russia rencana yang diajukkan menjadi berkepanjangan. Tindakan ini membuat  sulit untuk memverifikasi niat AS untuk “membimbing atau memimpin dunia menuju denuklirisasi.”

Lalu apa arti sebenarnya di balik kunjungan Obama ke Hiroshima?

Bill Jones dari “Executive Intelligence Review”  yang berbasis di Biro Washington AS melaporkan: Di Jepang ada sebagian besar rakyat yang dengan gigih menentang perubahan Abe (PM Jepang sekarang), mereka ini masih merasa kedatangan Presiden Obama hanya untuk menopang sekutunya, dan menciptakan aliansi militer angkatan laut di Pasifik yang ditujukan terhadap Tiongkok dan Rusia. Dan target itu tidak hanya untuk menghentikan proliferasi nuklir, tapi juga untuk membuat aliansi militer di Asia.

Namun Presiden AS mengujungi Hiroshima merupakan terobosan politik yang signifikan. Hubungan AS dan Jepang sedang mengalami perubahan halus. AS lebih bergantung daripada Jepang dan karena beberapa oposisi politik yang berkembang di AS, disamping itu kunjungan Obama ke Hiroshima tidak menghapus peninggalan beberapa hal sejarah yang AS telah lakukan pada P.D. II.

Meskipun Obama tidak minta maaf, tapi dalam kenyataannya, kunjungannya ke Hiroshima merupakan konsesi besar AS, tapi jelas posisi Jepang menjadi meningkat dan AS harus mendengarkan seruan yang kuat dari Jepang ini untuk menjaga hubungan baik dengan Jepang.

Karena dalam strategi kembali menyeimbangkan Asia-Pasifik, hubungan AS-Jepang menjadi landasannya. Dalam hal ini mengandalkan hubungan AS-Jepang, dan Jepang ingin mejadi kekuatan besar dalam politik dan militer. Jepang ingin menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB dengan mendapat dukungan dari AS. Dalam rangka mencapat tujuan ini, kedua pihak akan membuat konsesi pada isu-isu tertentu.

Analis melihat Abe berharap untuk menggunakan kunjungan Obama ke Hiroshima sebagai hasil utama dari diplomasi Abe, tetapi kasus di Okinawa atas pelecehan seksual dan pembunuhan gadis Jepang oleh tentara AS dan dibuang jasadnya tampaknya mengganggu rencana ideal Abe.

Pada 20 Mei, 2016, masyarakat setempat berkumpul di Pangkalan Udara AS di Kadena, Okinawa, melakukan protes atas mantan marinir AS yang diduga memperkosa, membunuh, dan kemudian membuang jasad gadis berumur 20 tahun bernama Rina Shimabukuro di Okinawa, yang menuntut pemerintah Jepang dan AS mengambil tindakan praktis untuk merevisi klausul ekstrateritorial dalam “Status Jepang –AS Forces Agreement.”

Jadi apa arti dari ekstrateritorial bagi pasukan AS di Jepang? Akankah kejadian ini mempengaruhi aliansi AS-Jepang? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun