Bahkan beberapa ahli mengatakan bahwa “kembali ke Asia-Pasifik” yang banyak dibicarakan Obama sudah menjadi warisan penting selama dia menjabat presiden selama 8 tahun, tidak perduli apapun dia akan betahan untuk itu samapai akhir.
Namun banyak analis yang percaya bahwa ini adalah salah penilaian strategis terbesar selama Obam berkuasa, dikhawatirkan kawasan Asia-Pasifik akan menjadi lebih bergejolak.
Dalam situasi dimana mempromosikan “strategi untuk menyeimbangkan kembali Asia-Pasifik” tidak berjalan dengan baik, apa yang bisa dilakukan AS hanyalah suatu janji-janji kosong. Semakin AS mengebu melakukannya semakin terjadi penentangan yang terjadi. Dan pada titik itu kreditbilitas AS akan menjadi hal pertama yang rusak, seperti misalnya saat AS berkeingin keras memenangkan kepercayaan dari sekutunya di Asia-Pasifik.
Berdasarkan beberapa analis tampaknya adanya pemahaman lingkaran dari strategi, ini ada kesalahan penilaian dari strategis AS. Di AS tidak saja banyak yang sensasionil di kalangan politisi dan para ahli strategis, dan juga yang sangat pengalaman yang percaya bahwa Tiongkok itu laawan bukan mitra. Sehingga ingin memperkuat penyebaran pasukan AS dan memperkuat sistem aliansi untuk menghadapi Tiongkok.
Tapi bagaimanapun kesalhan penilaian ini akan berdampak pada perdamaian dan stabilitas regional, serta perkembangan normal Tiongkok, yang pada kahirnya tidak menguntungkan bagi kita yang berada di di kawasan tersebut.
Paling-paling AS akan berhasil dalam taktik tapi tidak secara strategi, nyatanya selama ini kebangkitan dan perkembangan Tiongkok tidak terbendung oleh upaya AS ini Sehingga ada analis yang mengatakan : “Ini bukan lagi dunia masa lalu, tetapi AS masih tetap bersikap sama.” Hegemoni permanen tidak ada di dunia, demikian juga kemakmuran tidak akan terus permanen bagi banyak negara.
Filosfi strategi AS menunjukkan masih tercermin karakterik Perang Dingin, dan berpikir antagonis. Pikiran demikian menyebabkan ketidak pastian untuk meningkatkan seluruh situasi regional terutama di Asia-Pasifik. Jika AS tidak mau mengakui prinsip ini, dan bertindak atas kemauannya sendiri. Maka AS akan tidak mampu lolos dari jebakan kesulitan sifat hegmoninya. Karena semua belenggu dan rencana penyergapan terhadap suatu negara apapun akan sia-sia, karena kita sedang berangan-angan suatu Asia-Pasifik yang damai dan sejahtera secara umum.
Sumber : Media TV dan Tulisan Dalam dan Luar negeri
http://www.lockheedmartin.com/us/products/thaad.html
http://www.thejakartapost.com/news/2016/02/09/us-asean-summit-key-points-president-jokowi.html