Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prestasi Kontra-Terorisme AS & Rusia, Latar Belakang Aliansi Pimpinan Arab Saudi, “ISIS” Mulai Ambruk (4)

18 Januari 2016   18:41 Diperbarui: 18 Januari 2016   18:45 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi ke mana kiranya anggota kelompok ekstrimis ini pergi? Sebuah laporan yang dirilis oleh PBB pada bulan September 2015 menunjukkan bahwa kelompok-kelompok ekstrimis terus “mengklaim spot” di Afganistan, untuk memperluas ruang lingkup kekuatan mereka dengan mengerahkan 3.000 ekstrimis untuk membuat jalan mereka ke Afganistan.

Pada 19 Desember 2015, Nigeria mengalami serangan militan, dalam semalam telah membunuh 49 orang dan puluhan luka-luka. Pada saat yang sama dengan serangan teroris Nigeria, beberapa kelompok ekstrimis Liby, Aljazair, Yaman dan Arab Saudi menyatakan kesetiaan mereka kepada “ISIS.”

Saat ini “ISIS sedang melemah di Timteng, tapi coba memperkuat di kawasan lain. Kawasan ini termasuk wilayah Sahel, yang terletak di selatan Gurun Sahara, dan utara Sudania Savanna. Daerah ini membentang sepanjang 3.900 km meliputi sembilan negara.

Banyak pasukan teroris di kawasan ini telah menyatakan kesetiaan mereka kepada “ISIS,” termasuk al-Shabaab, Boko Haram dan lain-lain. Menurut Brett McGurk, Presiden Utusan Khusus Untuk Koalisi Global Untuk konter “ISIL” (the US’s Special Presidential Envoy for the Global Coalition to Counter “ISIL”) terdapat 30.000 militan asing  yang ikut pertempuran di Syria dari 100 negara, di 34 negara telah ditemukan tanda-tanda militan asing untuk mencoba meluncurkan serangan teroris. Dia mengatakan sungguh tidak pernah ada situasi yang serius seperti sekarang ini dalam sejarah AS.

Saat ini, masyarakat internasional telah menyadari bahwa “ISIS” adalah ancaman tidak hanya untuk Sryia, Irak, Timteng tapi seluruh umat manusia. Ini semacam ancaman kepada AS, Rusia dan juga anggota lain dari masyarakat internasional termasuk Indonesia, yang baru terjadi serangan teroris di Jl. Thamrin (Sarinah) Jakarta tanggal 14 Januari tahun ini.

Kelompok ekstrimis telah ditipu beberapa pengikut agama buta. Meskipun telah mengalami kekalahan militer, kecurangan dari ekstrimis dan idelogi teroris  masih terus bersemai diseluruh dunia.

Secara fisik wilayah dan kelompoknya dapat kita lihat sedang mengalami susut dan bahkan kehancuran dalam waktu dekat ini. Tapi budaya memberantas  ideologi ini adalah pekerjaan yang akan memakan waktu lama.

Kita telah melihat, sejak 30 September 2105, ketika Rusia mengirim pasukan, situasi memerangi “ISIS”  telah sangat meningkat.

Tetapi orang-orang masih perlu memperhatikan meskipun “ISIS” akan terpukul secara militer. Dan wilayah yang diduduki akan direbut kembali. Perjuangan masyarakat internasional dengan ekstrimis dan teroris berideologi jahat akan tidak ada akhirnya.

Karena itu, semua negara di dunia, harus menggunakan dasar dari kode etik dan moralitas internasional yang diakui PBB untuk membentuk konsensus dan bekerjasama memerangi ekstrimisme dan terorisme, dan ini  akan menjadi tugas jangka panjang.

( Habis)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun