Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Putin vs Erdogan; Keras vs Keras dan Permainan Geopolitik Kekuatan Utama (2)

3 Januari 2016   16:24 Diperbarui: 3 Januari 2016   19:45 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 2013 “The Economist” bahkan menjuluki Erdogan sebagai “raja baru dari Kekaisaran Ottoman,” dan menyatakan Erdogan sebagai “Sultan Baru” .

Analis melihat Erdogan sebagai tokoh politik yang kuat dan pro-otoriter. Dia sebenarnya sangat mirip dengan Putin. Dia sangat populer di mata rakyatnya, mereka memanggilnya “Sultan”, mendapat banyak dukungan dari rakyat Turki, langkah-langkah politiknya baik juga. 

Sebagai pemimpin paling kuasa di Turki selama beberapa dekade, Erdogan pernah berkata untuk mempertahankan kesatuan negara dan martabat nasional hanya boleh memberi konsesi terbatas kepada daerah.

Ketika Turki menembak jatuh jet tempur Rusia yang “menyerang” wilayah udaranya, ia sekali lagi menunjukkan ketangguhannya.

Erdogan berseru: “Tidak ada yang berharap bahwa keamanan perbatasan yang telah diganggu beberapa kali, dan hak sah telah diancam, Turki harus tetap diam. Turki tidak berusaha meningkatkan konflik, kita hanya membela keamanan kita dan hak-hak serta kepentingan rekan-rekan kita.” 

Terbentur Lawan Yang Keras---Putin

Namun, kali ini lawanya adalah Putin, yang juga terkenal karena “ketangguhannya.” Vladimir Putin pernah berada di KGB, master Judo, dan dapat memiloti jet tempur dan kapal selam. Dalam karir politiknya tiga kali masa jabatan sebagai Presiden, dan dua kali masa jabatan sebagai PM, Politisi-kuat Rusia ini mulai menjabat saat Perang Chechnya mulai, berhasil mengalahkan oligarki bisnis dalam negeri dan berhasil membebaskan kemerosotan Rusia setelah Uni Soviet bubar.

Majalah “Times” dan “Forbes” pernah menyebutkan Putin sebagai orang yang paling berpengaruh di seluruh dunia. Media sering menyebutkan sebagai “Kaisar Putin.”

Jadi tidak mengejutkan respon Putin yang lebih keras atas penolakan Turki untuk meminta maaf atas ditembak jatuhnya jet tempur Rusia.  

Banyak analis dan pengamat yang berpendapat, Presiden Putin merupakan pemimpin Rusia yang berpengalaman, gaya politiknya memiliki karakter yang unik sangat terlihat. Karakter unik terbesarnya Putin sangat jelas untuk membela kepentingan nasional Rusia.

Dengan menggunakan metode keras untuk melindungi kepentingan nasional Rusia. Jadi ini menjadi konfrontasi dua pemimpin yang sama-sama keras dan kuat, ketika berhadapan dengan Erdogan. Mereka memiliki kepribadian yang sama, menurut istilah orang Tionghoa dalam satu gunung hanya cukup dengan satu harimau (一山不藏二虎 ), kecuali mereka terdiri dari jantan dan betina. Jadi tidak heran jika dalam hal ini akan ada gesekan-gesekan antara mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun