Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pasca Turki Menembak Jet Tempur Rusia—Bagaimana Sikap Sekutunya & Arogansi Erdogan (4)

26 Desember 2015   18:17 Diperbarui: 27 Desember 2015   07:23 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Turki berpolulasi lebih dari 70 dan hampir 80 juta orang. Pada 2013, PDB per kapita lebih dari US$ 10.000.- PDB saat ini adalah US$ 700 dan 800 juta, yang membuatnya menjadi kekuatan utama di Timteng.

Dengan tumbuhnya kekuatan Turki beberapa tahun terakhir ini, ia memiliki mimpi untuk menjadi kekuatan utama, dan merealisasi ide-idenya sendiri. Dalam hal ini tidak hanya puas dengan pertumbuhan ekonomi saja, juga ingin memiliki suara dalam politik, yang memiliki suara sendiri dalam masyarakat internasional. Banyak analis yang menganggap ini sangat normal.

Meningkatnya daya nasional Turki membuat ambisi Erdogan melebar. Beberapa media mengutip mantan Dubes Tiongkok untuk Turki, Yao Kuang Yi yang mengatakan, “Erdogan adalah seorang yang mempunyai impian untuk Turki menjadi sangat kuat. Dia sudah mengubah wajah Turki, dan mengusulkan  untuk menjadikan Turki salah satu kekuatan top 10 dunia pada 2023, saat HUT 100 tahun berdirinya Turki.”

Dengan latar belakang ini, sekelompok politisi Turki yang diwakili oleh Erdogan mengibarkan tinggi-tinggi bendera “menghidupkan kembali bangsa”. Karena berusaha untuk membentuk citra global Turki. Itulah mengapa dalam beberapa tahun terakhir, semua tindakan Turki menunjukkan semacam “tanggung jawab sebagai bangsa besar.”

Untuk masalah Palestina, Turki pecah dari Israel. Dalam gejolak di Asia  Barat dan Afrika utara, telah menggunakan Ikhwanul Muslimin untuk menerapkan tekanan dan aktif campur tangan dalam situasi Mesir, demikian juga campur tangan dalam krisis Yaman, terutama aktif dalam mendorong pemerintah Syria baru.

Mengambil posisi tanpa kompromi setelah menembak jatuh jet tempur Rusia juga telah menampilkan citra sebagai kekuatan regional. Apa yang Turki ingin buktikan adalah masalah Syria dan operasi militer untuk melawan “ISIS”, bahkan restrukturisasi politik yang mungkin terjadi di kawasan ini di masa depan.

Tampaknya Turki merasa harus hadir, dan harus dikonsulatasikan padanya untuk semuanya. Turki pembuat dan penentu, sikap ini yang ingin ditunjukkan kepada Rusia, negara-negara lain di kawasan ini dan juga AS serta Barat.

Ketika gerakan “Musim Semi Arab” mulai, Erdogan sangat besemangat  untuk sementara waktu. Dia melihat bahwa Arab akan meniru Turki dan menjadi demokratis, meniru sistem Turki, dan dia menyerukan orang-orang Arab untuk mengikuti jejak Turki.

Saat Lybia dilanda kekacauan yang mengguncang bangsa, dan dia benar-benar cukup berani untuk pergi ke jalan-jalan di Benhazi dan jalan-jalan di Kairo menyerukan demokrasi. Tapi bagi bangsa yang pada dasarnya tidak bisa menerima “Musim Semi Arab” ini menjadi titik balik Turki di luar negeri di Timteng.

Sebelum ini, Turki telah dibangun dengan baik, dan telah berhubungan kerjasama dengan sebagian besar negara-negara regional. Setelah “Musim Semi Arab” pecah, Turki melihat ini sebagai promosi model demokratis, dan menjadi kesempatan terbaik dalam sejarah untuk menampilkan posisi regional Turki sebagai kekuatan utama.

Kebijakan regional Turki yang tadinya dari “zero-problem-diplomacy” (diplomasi tanpa masalah sama sekali) menjadi kebijakan intervensi aktif. Atas nama untuk “mendukung demokrasi,” Turki secara terbuka mendukung protes anti-pemerintah di Libya, Mesir, Tunisia dan Sryia, dan ini menyebabkan serangkaian masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun