Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa Dibalik Slogan AS “Dunia Tanpa Senjata Nuklir” (3)

14 November 2015   19:55 Diperbarui: 14 November 2015   19:58 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama 45 tahun ini, walaupun NPT-PBB telah mempertahankan prinsip-prinsip dan banyak negara rela bergabung, tapi tidak secara hukum menarik, secara obyektif tujuan untuk menjadi konsensus dasar bagi masyarakat internasional mengenai isu senjata nuklir.

Tujuan obyektifnya : untuk mencegah proliferasi senjata nuklir, mempromosikan pelucutan senjata nuklir, dan memacu kerjasama internasional untuk penggunaan damai energi nuklir. Tiga poin ini telah menjadi pilar untuk keamanan nuklir global, dan perlaksanaan perlucutan senjata nuklir yang menjadi komponen yang paling penting bagi mereka.

Perlucutan Senjata Nuklir

Perlucutan senjata nuklir merupakan tingkat tertinggi dari tiga gol untuk dunia bebas nuklir, saat ini menjadi fungsi tertinggi nilainya, dan menjadi yang paling berharga. Jika perlucutan senjata nuklir tercapai. Itu merupakan satu-satunya cara untuk mencegah perang nuklir, dan penggunaan senjta nuklir dapat dihindari.

Jika dunia tidak mampu mencapai perlucutan senjata nuklir, kita tidak akan bisa mencapai dua prinsip lain dengan baik. Misalnya jika Anda mempunyai niat untuk melakukan serangan nuklir, atau menggunakan untuk tujuan berguna yang lain, atau kegunaan untuk acara-acara lain, orang lain baru bisa percaya jika Anda dapat menggunakan energi nuklir secara damai, dan itu akan berarti kepercayaan untuk penggunaan damai energi nuklir akan secara radikal berkurang.

Semua orang percaya bahwa pengunaan damai energi nuklir mungkin menjadi pondasi, atau batu locatan untuk non-damai, karena menggunakan energi damai nuklir bisa dikembangkan dan dikembang biakan menjadi teknologi nuklir non-damai dari yang awalnya menggunakan energi damai nuklir. Maka peluncutan senjata nuklir merupakan katup.

Senjata nuklir telah mengakhiri setan Fasis untuk tumbuh lebih besar. Dengan sifatnya sebagai penghancur total, membuat manusia untuk menjadi posesif, tidak hanya dalam pikiran, tapi juga dalam persenjataan, itu telah dengan cepat disebarkan.

Tapi untungnya, di saat-saat terakhir sebelum semua rasionalitas hilang, kemanusiaan melepaskan “satu cincin” ini, dan dicetuskan kembali ideal umum “Dunia Tanpa Senjata Nuklir.”

Namun, untuk membuat yang ideal ini menjadi kenyataan, hanya bisa dimulai dari persenjataan. Maka denuklirisasi, dan perlucutan senjataan nuklir benar-benar seperti katup (kelep/valve),  katup ini harus sempurna tidak harus perlu diperbaiki dan boleh ada catat sejak untuk pertama kalinya muncul. Jika cacat, ini langsung akan menentukan betapa sulitnya perjalanan denuklirisasi di kemudian hari.

( Bersambung ......... )

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun